Queen saat ini sedang menangis di sudut ruangan kamarnya menundukan kepalanya menyembunyikannya diantara lututnya, dia mengeluarkan semua keluh kesahnya hatinya hancur kebahagiannya hilang. Inilah rasanya jika mengharap sesuatu yang tidak mungkin dan tidak akan bisa kita miliki menyiksa diri sendiri.
Bagaimana rasanya ditinggalkan orang yang kita sayangi tentu sangat menyakitkan. Yang telah membuat perasaan melayang lalu dihempaskan ke bawah begitu saja, tak bisa dan tak mampu menahan segalanya yang telah ditakdirkan yang maha kuasa.
Flassback on.
Queen termenung di bangkunya didepannya ada guru yang sedang menjelaskan pelajaran tapi dia malas mendengarkan ceramah gurunya. Dia menyangga dagunya dengan kedua tangannya karna tak biasanya Andre tadi pagi tak menjemputnya ke rumah biasanya dia akan selalu ada tapi saat ini dia hilang entah kemana.
"Queen lo kenapa tumbenan ngelamun gitu?" tanya Luna disamping bangkunya.
"Gue lagi badmood males dengerin ocehan tuh guru bikin ngantuk-" Queen menaruh kepalanya diatas meja menyembunyikannya dari penglihatan guru itu.
"Halah pakek badmood-badmood segala bilang aja karna tadi kak Andre gak jemput lo kan?" Kaila menyenggol tangan Queen.
"Apaan sih kalian ini gak ada hubungannya kali," celoteh Queen.
"Hey dibelakang kenapa ribut mau saya suruh keluar?" suara gertakan itu berasal dari depan sana dan seketika semua murid menoleh ke belakang.
" Hehe enggak Pak," jawab mereka bersamaan.
Pelajaran terus berlanjut tapi Queen masih tetap saja memikirkan Andre jam istirahat pun telah tiba murid murid berhamburan keluar dari kelas masing masing.
"Queen kantin yok gue laper nih," ucap Kaila sambil menarik tangan Queen dan Luna.
"Sabar kalik Kai jangan tarik tarik ini tuh tangan bukan troli belanjaan." raut wajah masam tersebut ditunjukan oleh Luna.
Mereka pergi menuju kantin berjalan melewati koridor sekolah Queen dia menyipitkan matanya melihat seseorang yang sepertinya dia kenal berjalan kearahnya. Dadanya sesak merasakan hatinya hancur hampir berpapasan dengan Queen dia tak menoleh sedikitpun sementara Queen air matanya mulai meluncur begitu saja.
Dia adalah Andre orang yang selama ini mengisi hari harinya dia terlihat bahagia menggandeng tangan Tania. Queen berlari kencang pergi ke arah toilet berada. Sementara kedua sahabatnya yang melihat itu ikut naii pitam mereka memilih menenangkan Queen lebih dulu.
"Queen udah Queen cowok kayak dia emang gak pantes di kasih hati Queen," Kaila dan Luna berteriak dari luar toilet Queen dia menangis di dalam toilet.
"Queen tunjukin lo itu kuat jangan buat dia bahagia ngeliat keadaan lo kayak gini Queen," Luna mengetuk ngetuk pintu.
Clekkk.
Pintu terbuka Queen keluar dengan mata sembab dan langsung menghamburkan pelukan kepada mereka.
"Apa gue salah udah percaya sama dia hikss..." dia menghapus air matanya dan memandang kedua temannya.
"Dia yang salah bukan lo liat aja kita bakal kasih pelajaran ke dia," amarah keluar dari Kaila dia tak mau ada seseorang yang berani mengusik kehidupan temannya apalagi menyakitinya.
Mereka memuruskan untuk melanjutkan langkahnya ke kantin walau Queen masih berusaha menahan rasa sakit dan air mata yang ingin meluncur begitu saja.
Mereka duduk menikmati makanan yang dipesan tak lama suara ricuh terdengar dikantin tersebut pasalnya sepasang kekasih yang baru saja menghancurkan hati Queen saat ini tersenyum bangga memasuki kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Queen ( END )
RandomKenangan bagaikan mimpi buruk, dilupakan dan diingat. Bayangan tentang rindu mengambang di atas kepala baik buruknya takdir hanya tuhan yang tau. Rasa itu ada ,namun tak terlihat oleh mata bukan karna rasa sakit menjadikan halangan. Aretta punya ba...