KESAL

143 20 0
                                    

Andre dia masih saja kalut akan kesedihannya, dia termenung menatap ponselnya yang ada foto Queen disana. Menatap tanpa ada niatan untuk beralih melakukan sesuatu, pikirannya hanya dia dan dia, sudah 3 hari tepatnya Queen pergi meninggalkannya sendiri.

Dan tentang Camping yang akan dilakukan minggu ini pun diundur tanpa batas waktu yang belum ditentukan itu semua karna Queen, jika Queen tak ada maka Andre pun tidak, Andre lah yang mengurus segala keperluan Camping tapi sekarang dia tidak dapat dikendalikan tanpa pawangnya.

Drrttt...Drtt...

Ponsel Andre bergetar menandakan ada panggilan yang masuk tertera nama seseorang disana 'Aiden' tak biasanya dia menelfon karna sikapnya yang hampir sama dengannya cuek dan masa bodoh, Andre pun berdecak kesal diapun mengangkat panggilan itu pun tanpa niat.

"Halo Ndre," Ucap Aiden diseberang sana.

"Hmmm... apaan?" ketus Andre dengan malas mengangkat ponselnya ke telinga.

"Lo udah tau keberadaaan Queen blom?"
Tanya Aiden dengan nada tenang.

"Ya kagak lah...dimana?" Aiden tak tau lagi harus menjawab apa.

"Lo punya hp kagak digunain buat apaan selama ini," kesal Aiden karna Andre tak tau apa yang dia maksudkan.

"Gak," singkat nya.

"Lo cek deh line-nya Queen sapa tau lo tau,"
pinta Aiden dengan malas.

"Bentar gue liat dulu," jawab Andre dia beralih ke akun line Queen dan melihat sesuatu yang menurutnya bodoh atau bisa didebut ceroboh.

"Gimana?" tanya Aiden memastikan Andre melihatnya.

"Oke thanks bro," Andre pun menutup panggilannya.

Sebuah seringai kejam didertai kekehan kecil Andre mendominasi ruangan itu. Apa yang dia lihat tadi adalah hal yang paling tak bisa difikirkan bagaimana seseorang kabur dari rumahnya malah menunjukan domana keberadaannya saat ini sungguh Queen tak dapat diduga.

Tanpa basa-basi Andre dengan cepat menyambar jaket hitamnya, helm, serta kunci motornya dan melangkah ke luar apartemeb dengan sedikit berlari, menghampiri motor merah kesayangannya yang terparkir rapi didepan sana.

Disisi lain....

Queen sedang bersama Max mereka memutuskan untuk jalan-jalan bersama, disinilah mereka disebuah pantai yang indah hamparan laut biru, payung-payung dipinggir pantai yang ditempati pengunjung, sekumpulan anak-anak yang bermain air dan orang orang yang asik bersua foto.

"Gimana bagus kan tempatnya?" tanya Max dengan menoleh ke arah Queen yang sedang tersenyum puas memandang lautan yang tak ada ujungnya.

"Iya bagus banget, thanks udah ngajak gue kesini," Jawab Queen dengan menoleh ke arah Max, mereka terus berjalan menyusuri bibir pantai, tiba tiba Queen berlari ke arah air yang ada dipinggiran.

"Max sini deh main seru nih," ucap Queen kegirangan bermain air, layaknya seperti anak kecil yang menemukan mainan baru, Max hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat perilaku Queen.

"Wih dah berani nih ayo gue bales lo... hahahha," Queen menciprati air kepada Max dan dibalas olehnya jadilah mereka bermain air dan bajun Queen dan Max juga sudah basah semua.

Bughhhh....

Sebuah pukulan meleyang mengenai Max, pukulan demi pukulan dia terima dari orang yang tidak dikenalinya, Andre dia yang datang tiba tiba dan melihat suasana yang seketika membuatnya naik darah.

Cemburu, itulah yang dia rasakan melihat Quennya malah kabur dan bersenang-senang dengan seorang pria. Queen yang melihat itu merasa takut sekaligus kaget, melihat bagaimana keadaan Andre yang terbilang tidak baik-baik saja.

"Andre stop apa yang lo lakuin?" Sela Queen dia menghadang Andre dengan berdiri didepannya dan langsung memeluknya.

Andre juga membalas pelukan Queen, dia semakin mengeratkan pelukannya menyalurkan kerinduan, Andre mengusap pelan punggung Queen dan sesekali dia mengecup keningnya.

"Maaf," Satu kata yang mampu Andre ucapkan saat ini, mereka pun saling melepaskan pelukannya dan saling menatap satu sama lain, keheningan melanda mereka, tatapan itu yang saling memberikan isyarat tentang apa yang mereka rasakan, lelah, capek, sakit dan senang menjadi satu.

"Aghhh," Suara ringisan itu keduanya baru sadar jika ada orang lain yang berada didekatnya, Queen membalikan badannya dan membantu Max untuk berdiri.

"Lo gak papa kan Max? atau perlu ke rumah sakit aja," ucap Queen tapi tangannya malah ditarik paksa oleh Andre pergi dari tempat itu, Max yang melihat semuanya hanya bisa memandang kepergian mereka.

Queen memasang wajah kesalnya karna Andre terus menariknya hingga keluar dari area pantai lebih tepatnya diparkiran, Andre membawa masuk Queen ke dalam mobilnya.

"Apaan sih lo main tarik-tarik aja lo kira gue babu," Ucap Queen, wajahnya cemberut dengen mulut yang dimajukan hingga membuat kesan gemas oleh Andre.

"Siapa bilang kamu babu aku hmm... kamu kan pacar kesayangannya Andre," titah Andre seketika wajah Queen merah padam dengan senyum yang ditahan tahan.

"Kenapa tuh pipi minta di cium hmm," Goda Andre dengan menaikan alisnya sebelah.

"Ih kamu mah gitu au ah," Queen melingkarkan kedua tangannya didada dengan memandang ke arah depan tapi seketika dia sadar bahwa ini salah.

"Ndree," Ucap Queen dengan menoleh ke arah Andre dengan wajah menyesalnya.

"Maaf... aku udah ingkar janji," tak kuasa menahan tangisnya dia kembali memeluk Andre, dia yang pergi tanpa alasan yang pasti membuah hidup Andre hancur seketika telah kembali.

"Iya gak papa kemanapun kamu pergi aku akan selalu nemuin kamu dimanapun itu," Andre membalas pelukan itu, mengelus kepala Queen membiarkannya menumpahkan isi hatinya yang tertahan selama ini.

Hanya ada suara tangisan Queen yang menggema didalam mobil itu, Andre dengan senang hati menenagkan Queennya, hening itulah yang Andre rasakan, suara dengkuran halus dari Queen terdengar. Perlahan Andre menyandarkan punggung Queen untuk mendapat posisi yang nyaman untuk tidur.

Andre menghidupkan mobilnya, meninggalkan tempat terkutuk itu, temoat yang sudah berani menyembunyikan Quennya, dan tempat dimana dia juga berusaha menahan amarahnya sekuat mungkin melihat Queen bersenang senang dengan pria lain itu semua hanya agar Queen tak pergi lagi dari hidupnya.

My Queen ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang