"Lo mau bawa gue kana lepasin sakit tau."
Queen berusaha memberontak tapi sia-sia saja kekuatannya tak sebanding dengan pria didepannya ini.Andre sama sekali tak membalas perktaannya, dia terus berjalan melewati hampir semua siswa di lorong menatap mereka dengan berbagai macam hujatan.
Hingga akhirnya mereka berdua sampai di parkiran entah apa yang akan dilakukan Andre padanya. Queen sampai di depan sebuah motor yang tampaknya itu milik Andre.
"Naik!" Ucap Andre terkesan semakin dingin saja berbeda dengan tadi saat di Kantin.
"Tapi kan ini hari pertama gue sekolah masa mau bolos gak mau." Bukannya tak ingin Queen hanya tidak mau pergi besama pria pemaksa ini.
"Cepet naik gue gak minta pendapat lo," raut wajah Andre mulai berubah dia tak suka ditolak oleh siapapun.
"gua udah bilang kan gue tetep gak mau pergi sam..."
Cupp.
Ucapan Qeen terpotong saat Andre malah langsung menciumnya "My frirst kiss," batinnya.
Queen membeku seketika tatapan mereka saling beradu seakan akan terjadi perang.
Dia tak bergerak sekalipun tetap mematung, Queen langsung memengang bibirnya saat ini."Your first kiss hem" Andre tampak biasa saja dan baru saja apa dia tersenyum manis pada Queen ini adalah pertama kalinya dia tersenyum setelah sekian lama.
"Lo seenaknya aja nyium gue lo gak punya hak apapun da..."
Cup.
"Naik!" Andre memcium Queen untuk kedua kalinya.
Queen pun naik ke atas motor pria pemaksa tadi dia merutuki dirinya sendiri bisa bisanya ini semua terjadi padanya.
"Hwaa momy anakmu sudah dilecehkan oleh tuan pemaksa ini," batin Queen.
Queen mencoba menetralkan detak jantungnya saat ini, sementara Andre masih tetap menjalankan laju motornya melewati berbagai macam bangunan tanpa menghiraukan semua ucapan orang di belakangnya.
"Lo mau bawa gue kemana?" Queen merasa tak dihiraukan sama sekali olehnya.
Andre sekarang sedang marah dan senang pada saat yang bersamaan, dia marah karna tadi melihat gadisnya bersama Eros, disisi lain dia senang karna bisa pergi bersama Queen saat ini.
Okey Andre tau namanya dan hampir semuanya tentang Queen, dia tadi bertanya pada kedua sahabat Queen saat mencarinya.
Sudah hampir tiga kali Queen menanyakan akan pergi kemana tapi yang ditanya hanya diam tak menghiraukan sama sekali. Mereka berhenti disebuah pantai yang cukup indah.
Hamparan psir putih, tenda-tenda kecil di tepi pantai, laut yang biru, suasananya menjadi lebih sejuk dengan hembusan angin pantai."Waw, Really Beutifull kenapa dari dulu gua gak kesini aja ya? Ndre kita kesana yuk," senyuman Queen dari tadi tak pernah luntur Andre melihat itu merasa senang karna bisa membuat Queen tersenyum.
"Queen jangan lari-lari nanti jatoh!" Andre mengejar Queen yang melesat jauh ke bibir Pantai mendekati air di Pesisir sana.
"Andre sini deh seru kok ayo sini." Queen bermain air, tawaannya memecahkan telinga jujur saja Queen memang tak pernah pergi ke pantai biasanya dia pergi ke Mall atau nonton saja.
Ada rasa bahagia yang tak pernah Andre rasakan selama ini, senang karna bisa membuat Queen bisa tersenyum, dia bertekat untuk menjaga Queen dengan tangannya sendiri dan tak ingin membuat senyuman luntur dari wajahnya.
Queen tak memikirkan apapun lagi dia suka dengan air, terlebih air hujan dia akan selalu senang jika ada pada situasi ini. Walaupun Andre yang dari tadi melihatnya dia tak peduli jika Andre berfikir dirinya kekanak-kanakan.
"Queen ke sana dulu gue haus nih tuh ada yang jual es kelapa," ajak Andre ini adalah tempat yang paling dia sukai dengan sejenak bisa melupakan segalaya.
"Hmm boleh tuh kayaknya seger banget gue juga haus" mereka melangkah beriringan layaknya pasangan serasi.
Setelah itu mereka duduk di tepi Pantai mengarahkan pandangan ke laut yang tidak ada ujungnya.
"Katanya kalo di laut kek gini, lalu teriak sekeras-kerasnya itu bisa ngurangin beban masalah coba deh siapa tau berhasil kan," ucap Queen dengan ceria.
"Gimana kalo lo coba duluan?" balik tanya Andre sambil menaikan sebelah alisnya.
"Hmm oke oke 1..2..3... Chimon gue sayang lo gue pengen ket..." ucapan Queen terhenti saat sebuah tangan membekap mulutnya.
"Jangan sebut cowok lain di depan ataupun di belakang gue." Mata mereka bertemu Queen hanyut dalam perasaan dilemanya tak bisa lagi menyangkal semuanya, dia mengakui bahwa Andre tampan tidak seperti yang dia kira selama ini wajah yang datar, pelit bicara, tapi kenapa dia swett seperti ini.
"Help me hati gue meleleh miscahh," batin Queen.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Queen ( END )
RandomKenangan bagaikan mimpi buruk, dilupakan dan diingat. Bayangan tentang rindu mengambang di atas kepala baik buruknya takdir hanya tuhan yang tau. Rasa itu ada ,namun tak terlihat oleh mata bukan karna rasa sakit menjadikan halangan. Aretta punya ba...