BOHONG

142 16 0
                                    

Hari ini Andre memaksakan diri untuk pulang, dia sudah muak dengan rumah sakit itu meskipun Queen berusaha mencegahnya tapi Andre terlalu keras kepala untuk ditahan, yang akhirnya perdebatan itu tetap dimenangkan Andre.

Mereka pulang ke rumah orang tuanya dijemput oleh sopir Andre, Queen sudah tau segalanya tentang kehidupannya mungkin. Sepanjang perjalanan Queen hanya tudur dipundak Andre, sejujurnya dia masih mengantuk.

Orang tua Andre sama sekali tak tahu dengan kecelakaan yang dialaminya, dia tak mau orang tuanya khawatir. Andre menggendong Queen menuju dalam rumahnya, orang tuanya sedang bersantai diruang tamu.

"Heh anak siapa yang kamu bawa itu Ndre?"
ucap Tom yang duduk bersandar disofa yang disampingnya ada Emy istrinya.

"Queen," Andre berhenti dan menjawab ocehan orang tuanya.

"Oh jadi dia yang udah buat kamu berubah,"
Seru Tom yang membuat wajah Andre geram seketika.

"Gak usah mulai lagi deh pa, kita kan udah bicarain ini," bela Andre mengalah jika tidak akan terjadi keributan didalam rumah itu, Andre masih setia menggendong Queen.

"Sudah pa, mama gak mau keluarga kita terpecah lagi," celetuk Emy tatapan mereka menjadi serius.

"Iya sayang," jawab Tom dengan mendekatkan tubuhnya pada istrinya, walau mereka sudah berumur tapi kemesraan mereka abadi.

"Nde kamu mau kemana?" Ucap Emy melihat Andre melangakah ke arah tangga.

"Kamar," ketus Andre, dia mulai melangkahkan kakinya lagi.

"Habis itu turun kita sarapan bareng," ucap Emy setengah berteriak.

"Hmmm," balas Andre.

Memandang kepergian Andre, sikap dinginnya masih sama namun, dulu dia tidak seperti itu keluarga mereka harmonis sampai kejadian itu terjadi. Sekarang mereka kembali menjadi seperti dulu walaupun tak sepenuhnya sama.

"Sikap anak dan ayah sama saja! " tukas Emy melihat tingkah Anaknya itu.

"Jangan lupa dia juga anakmu," ingat Tom dengan mengedipkan sebelah matanya.

"Iya-iya, yaudah yuk ke meja makan," ajak Emy.

"Okey," balas Tom mereka melenggang ke ruang makan mengisi perut mereka.

Disisi lain....

Andre meletakan Queen dengan perlahan diatas kasur, dia tak mau tidurnya terganggu dengan pergerakan apapun, Queen terlihat lelah. Semalaman dia setia menjaga Andre di rumah sakit, tidurnya pun tidak terlalu lama.

"Ughhh," lenguh Queen merasa tidurnya terusij atau bahkan lebih nyaman dari semelumnya, kasur yang empuk dan aroma yang sangat familiar milik Andre tentunya.

"Udah bangun hemm," seru Andre melihat Queen menerjabkan matanya.

"Masih ngantuk sih," balas Queen dan memilih memejamkan matanya.

"Yaudah lanjut tidur lagi, aku mau kebawah dulu," sambung Andre.

Setelah Andre meninggalkan kamarnya, Queen memutuskan untuk tidur kembali, matanya serasa berat untuk dibuka, entah dimana dia sekarang dia sama sekali tak peduli yang penting tidurnya aman.

Kringgg.... kringgg....

Suara panggilang masuk dari ponsel Queen mengganggu tidurnya baru saja dia memasuki alam mimpi tapi sudah diganggu. Dengan malas dia mengambil ponselnya di saku celananya.

"Halo Queen," ucap orang pria disebrang sana.

"Hmm ....siapa?" ucap Queen sambil menutup mulutnya yang menguap.

"Ini gue Max," balas Max.

"Oh iya kenapa Max?"tanya Queen, dia mengambil posisi duduk dan mengucek matanya

"Bisa gak kita ketemuan bentar gue mau ngomong sesuatu" pinta Max.

"Hmm bisa dimana?"balas Queen.

"Di cafetaria aja," Ucap Max dia ingin sekali menyelesaikan semua kesalahpahaman diantara mereka.

"Okey gue siap-siap dulu,"Tutup Queen.

Queen menaruh ponselnya diatas nakas dan melihat sekeliling ruangan yang asing baginya, sebuah kamar bernuansa hitam dan abu-abu mendominasi dia tau ini kamar Andre dari aroma maskulinnya saja sudah ketahuan.

Dia turun da4i atas ranjang mencari keberadaan kamar mandi ada 2 pintu disana pertama Queen membukanya hanya ada ruang baca, banyak buku-buku yang menabjubkan dan pintu selanjutnya itu yang dia cari. Queen segera masuk dan mencuci wajahnya, setelah selesai dia melangkahkan kakinya keluar dari kamar.

Hal yang pertama kali dia lihat adalah Andre sudah berdiri di ambang pintu tepat saat Queen membukanya. Queen mulai menegang jika Andre tau maka dia tak akan diberi izin sama sekali.

"Mau kemana?" tanya Andre dengan memasuka kedua tangnnya ke saku celananya, dikeningnya masih ada luka bekas kecelakaan kemarin, walaupun tak terlalu parah tapi itu menghawatirkan.

"Hmm...itu ada janjian...sama temen, oh iya orang tua kamu mana," gugup Queen dia takut pada kemarahan Andre, apalagi dia melarangnya untuk berdejatan dengan Max.

"Baru aja berangkat kerja tadi ....mau aku anter sekalian," ucap Andre seteleh sarapan mereka pergi bekerja Emy ke butik dan Tom ke kantornya.

"Eh gak usah kok cuman deket sini aja, nanti aku langsung balik ke rumah aja ya," tolak Queen dengan berbagai alasan agar Andre bisa percaya dengannya.

"Yaudah hati-hati!" Andre mengantar Queen sampai depan pintu, sejujurnya dia ingin ikut rapi ada pekerjaan yang harus dia selsaikan terlebih dahulu.

"Siap kapten, kamu jangan lupa istirahat ya,"
Balas Queen dengan tersenyum senang dan memberikan gormat kepada Andre.

"Lucu," batin Andre dengam membalas senyuman Queen tak kalah manuusnya. Oasangan yang sangat cocok bukan.

"Iya sayang," jawab Andre, melihat kepergian Queen yang mulai menjauh, dia mengambil ponselnya dan menelfon seseorang.

"Awasin Queen kemanapun dan jaga dia jangan sampai ada goresan sedikit pun."

Tut...

Tenrunya Andre tak akan membiarkan Queen lepas dari pengawasannya, dimanapun dia berada Andre pasti tau segalanya. Rasa sayangnya tak terbatas, tekatnya ingin melindungi Queen dan selalu ada baginya sudah menjadi tanggung jawabnya.

My Queen ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang