Seorang gadis sedang bergembira didepannya ada sebotol win untuk merayakan kemenangannya. Dia berhasil menghancurkan hidup seseorang yang dibenci.
"Akhirnya sekian lama gue berhasil ngancurin hidup lo," ucap seorang gadis yang berpesta ria dan disampingnya ada seorang pria yang sebaya dengannya.
"Rencana kita udah berhasil dan lo jaga tuh Andre jangan biarin dia lepas dari lo." Ucap pria itu sambil meminum Vodka ditangannya.
"Gue udah dapetin dia sekarang kehancuran lo dimulai Queen hahhah." seringai tajam dari sosok gadis itu obsesi dan dendam telah menguasai pikirannya.
Disisi Lain.
Tiga orang gadis baru saja keluar dari pusat pembelanjaan di tangan mereka penuh dengan berbagai macam barang barang belanjaan.
Kaila Nastasya.
Luna Vachirat.
Queen Arsya Latania Alvareta.
"Akhirnya kita bisa juga pergi jalan bareng." ucap Kaila.
"Iya gue kangen kita yang dulu hwaaaa rasanya kek jadi ironman," Queen berteriak girang tapi nyatanya orang yang ceria lebih banyak menahan luka.
"Gays kita makan yok gue laper nih." Luna mengelus perutnya yang kelaparan.
"Heh lu taunya makan mulu pikirannya gue juga laper sih hehe." celetuk Kaila.
Plakkk..
"Auu sakit njirr kalian kira pala gue gendang apa," dua jitakan melayang dikepala Kaila.
"Hahah mangkanya jangan sok ngatain orang yaudah yok nyari makan," Queen berjalan beriringan bersama Kaila dan Luna.
Meski hari ini Queen merasa lebih baik namun rasa sakit di hatinya masih belum bisa terhapuskan perasaan yang sudah masuk terlalu dalam. Tapi dalam keadaan seperti itu masih tetap ada sahabat yang selalu ada untuknya melakukan hal hal konyol hanya untuk membuatnya tertawa dan melupakan sejenak fikirannya.
Sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi seorang pria menggeram marah didalam mobilnya melaju membelaj jalan raya tak pedulu keadaan sekitar yang terpenting sekarang adalah rumahnya.
Emosi yang menngebu gebu didadanya menjadikannya seorang yang kejam tak kenal siapapun tujuannya sekarang adalah orang tuanya yang telah memancing emosi anaknya itu dia adalah Andre.
Cittt.....
Suara decitan mobil berhenti tepatnya didepan rumah mewah milik keluarga Jonathan halaman yang luas dengan berbagai macam tanaman hias.
Andre membuka pintu rumah dengan kasar menimbulkan keributan keadaannya nampak sepi dia menghancurkan segala barang barang yang ada di sana.
Brakk...
"Woy keluar kalian gue gak pernah nyari gara gara kenpa kalian ngusik kehidupan gue hah!" teriakan Andre menggema diseluruh ruangan.
"Apa apaan ini Andre kamu buat keributan dirumah sendiri," Seorang pria paruh baya keluar didampingi oleh istrinya.
"Hah rumah saya hahahha sejak kapan to the poin saja kenapa anda mengusik kehidupan saya hah?" dia tak peduli siapapun kemarahannya memuncak.
"Andre yang sopan kami ini orang tua kamu," tukas ibunya.
"Orang tua hahah dalam mimpi kalian saya hidup sendiri semenjak kalian ngusir saya dan sekali lagi saya bilang jangan ganggu kehidupan saya ini terakhir kalinya saya kesini," ucap Andre.
"Dasar anak tak tau diuntung mau jadi apa kamu hah seharusnya kamu balas budi," Ayahnya pun mulai tersulut emosi.
"Udah nak kita selesaikan dengan tenang ya duduk dulu Ndre," Ibunya yang sejak tadi diam tak tega melihat keluarganya hancur.
"Gak perlu camkan saja kata kata saya terima kasih." Andre melangkah keluar dari rumah itu.
"Ndre tunggu nak ibu gak mau keluarga ini hancur," ibunya melangkah mengejar Andre.
"Heh keluarga ini emang udah hancur!" Andre tertawa renyah meratapi nasib keluarganya ini.
Sudah sejak 3 tahun ini keluarga Jonathan mengalami hal seperti ini tapi baru kali ini Andre datang kerumahnya bukan untuk berdamai melainkan untuk memperbesar masalah.
Selama ini orang tua Andre tak mencari tau kabar anaknya itu dan tiba tiba datang hanya untuk meminta balas budi. Ayahnya ingin menjodohkan Andre dengan Tania anak dari patner kerjanya karna dia ingin usahanya lebih maju.
Namun siapa sangkan Andre yang telah mendapatkan tambatan hati malah diusik oleh orang tuanya sendiri ini tak adil baginya siapa yang tidak terima. Anak yang telah dicampakkan kini diusik, selama ini Andre menjalan kehidupannya bergantung pada dunia bisnisnya yang dirintis dari awal kini dia tak memerlukan siapapun lagi yang diperlukan hanyalah Queen.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Queen ( END )
AcakKenangan bagaikan mimpi buruk, dilupakan dan diingat. Bayangan tentang rindu mengambang di atas kepala baik buruknya takdir hanya tuhan yang tau. Rasa itu ada ,namun tak terlihat oleh mata bukan karna rasa sakit menjadikan halangan. Aretta punya ba...