Matahari mulai menampakan sinarnya, awan gelap perlahan menyingkir, seorang gadis mulai menampakan kesadaranya, dia melihat sekelilingnya sudah hampir siang sementara kedua temannya masih terlelap dalam mimpinya.
Queen berusaha mengumpulkan semua raganya yang membelah, setelah terasa cukup dia pergi ke kamar mandi untuk merilekskan tubuhnya. Mandi pagi hari yang disukainya, sensasi air dinginnya membuat Queen merasa tenang.
Setelah selesai Queen memakai pakaian kaos kuning dan celana biru kesukaannya dengan rambut yang dikuncir kuda membuatnya terlihat cantik dengan perpaduan warna tersebut. Dia memoles make up tipis diwajahnya, jangan pikirkan kedua temannya itu mereka masih enggan bangun walau sudah beberapa kali dicoba tapi hasilnya nihil.
Drtt... Drtt....
Ponsel Queen bergetar berkali kali membuatnya geram, ada seseorang yang mengganggu mood paginya langsung saja dia menyambar ponselnya.
Mr. pemaksa🔪
p
p
p
p
p
Turun sekarang gue diluar
Gak usah nolak atau gue dobrak nih pintu.Read.
Dengan asal Queen melempar ponselnya ke atas sofa untungnya tidak pecah dia masih sayang dengan ponselnya, jika harus ditumbalkan karna Mr. Pemaksa itu. Queen keluar dari kamarnya menuju pintu utama dengan kesal menghentak hentakan kakinya hingga menggerutu tak jelas.
"Ngapain sih tuh orang gangu aja, awas aja kalo gak penting gue bogem tuh orang," gumam Queen.
Nampaknya dia lupa dengan yang semalam Andre katakan jika mereka akan pergi bersama, tapi bagi Andre itu penting dan tak bisa ditunda atau dilewatkan lagi.
Cklekkk....
Pintu terbuka menampakan Andre dengan wajah datarnya, pakaian yang serba hitam mulai dari jaket kulitnya hingga ke celananya, tapi itu semua tak mengurangi pesona yang dimilikinya. Setelah lama mandang memandang akhirnya Andre menarik tangan Queen untuk mengikutinya naik ke motornya, Queen yang seakan tak mengerti dia masih bungkam.
"Heh lo mau bawa gue kemana hah?" tanya Queen yang baru sadar saat Andre menyalakan motornya.
"Lo diem aja ntar juga tau," ketus Andre.
"Bawa gue pulang lagi gak, dirumah lagi ada Kaila sama Luna gue juga gak bawa ponsel Ndre," ujar Queen sambil cemberut, Andre yang melihat itu pun ikut tersenyum melihat betapa lucunya ekspresi Queen saat ini.
"Ambil ponsel gue aja tuh di saku celana yang kanan buat ngabarin mereka," nada bicara Andre mulai halus kepada Queen.
Queen mengambil ponsel Andre dengan hati- hati dan was-was juga tentunya. Bagaimana tidak dengan posisi mereka seperti ini tentunya membuat Queen malu sekaligus marah.
Dia mulai mengetikan sesuatu diponsel Andre memberi pesan kepada kedua temannya, jika mereka telah bangun dan tak menemukan Queen pastinya akan menjadi kehebohan di rumah Queen, selang beberapa saat motor pun berhenti disebuah rumah makan sederhana tapi lengkap semuanya tersedia di sana dan tentunya banyak pengunjung yang berdatangan.
"Ngapain sih ngajakin gue kesini Ndre?" Ucap Queen masih dengan ekspresi cemberutnya hingga kini.
"Makan," balas Andre dan langsung meninggalkannya disana, sedangkan Queen menganga dengan ucapan Andre yang begitu singkat, padat dan jelas tersebut. Akhirnya pun Queen tak mau diluar sendiri dia pun ikut masuk ke dalam mencari cari orang yang membuat pagi harinya seperti neraka.
"Mau makan apa?" Baru saja duduk Queen langsung ditanya seperti itu.
"Terserah," jawab Queen tak kalah dinginnya.
"Oke tunggu bentar gue mesen dulu." Andre berdiri dari tempat duduknya pergi ke tempat pemesanan, siapa sangka Queen terus saja memperhatikannya sampai dia kembali duduk lagi.
Hening....
Itulah yang terjadi tak ada satupun yang mau memulai perckapan, Queen yang sedari tadi hanya memalingkan wajahnya melihat keadaan sekitar tak memperdulikan orang didepannya ini, sementara Andre terus saja memperhatikan Queen hingga akhirnya pesanan pun tiba keadaan masih sama tak ada yang mau bicara.
"Hmm Queen gue mau ngomong sesuatu sama lo," ucap Andre memecah keheningan.
"Iya bilang aja ada apa?" balas Queen dengan pandangan yang mulai serius.
"Queen gue mau minta maaf sama lo, tolong kasih gue satu kali aja kesempatan," ucap Andre sambil memegang kedua tangan Queen.
"Gue mohon Queen itu semua cuman kesalahpahaman dan semuanya udah berakhir maaf Queen mungkin ini terlambat," sambung Andre tapi tak kunjung ada jawaban dari Queen yang membuat hatinya gusar dan frustasi.
"Ndre gue gak tau lo beneran atau gak, sulit buat gue nerima ini setelah lo ngerusak kepercayaan yang gue kasih," jawab Queen dengan berusaha keras menahan air matanya.
"Iya Queen gue tau itu, tapi tolong kali ini aja hidup gue cuman lo aja Queen gak ada yang bisa ngertiin gue, hidup gue hancur Queen dan cuman lo aja yang bisa ngerubah itu semua. Dari gue yang dulu dengan sekarang itu semua karna lo Queen." Itulah kalimat terpanjang dalam sejarah jika Andre bisa berbicara panjang lebar seperti itu dan semuanya karna Queen.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Queen ( END )
RandomKenangan bagaikan mimpi buruk, dilupakan dan diingat. Bayangan tentang rindu mengambang di atas kepala baik buruknya takdir hanya tuhan yang tau. Rasa itu ada ,namun tak terlihat oleh mata bukan karna rasa sakit menjadikan halangan. Aretta punya ba...