Bel pulang sekolah telah berbunyi semua murid berhamburan keluar dari kelasnya, yang menutut mereka kemerdekaan adalah saat pulang sekolah. Mereka berkumpul sesuai dengan janji mereka tadi dikantin.
"Gimana nih kita mau naik apaan?" tanya Kaila sambil menepuk bahu Queen.
"Naik motor aja kan pas tuh gue sama Luna, Aiden sama Kaila dan Queen lo sama Andre gimana?" Tawar Morgan.
"Boleh juga tuh yaudah ayo nanti keburu sore," ajak Andre mereka pun menaiki motor milik para cowok itu.
Perjalanan pun dimulai mereka melaju dengan kecepatan sedang, menikmati pemandangan kota, walaupun siang hari terasa panas khusunya para cewek karna biasanya mereka ngadem didalam mobil tapi kali ini berbeda.
"Gimana Lun seru gak naik motor apalagi sama orang ganteng kek gue?" tanya Morgan yang masih memandang ke depan.
"B aja tuh," ketus Luna.
"Gitu amat neng was nenti suka sama gue," timpal Morgan yang mendapat jitakan di helmnya.
"Aww... gak boleh gitu sama calon imam entar kualat lagi," celetuk Morgan yang menyambunyikan senyuman dalam helm itu.
"Amit amit deh gue suka sama lu gak usah ngarep," ucapannya berbeda dengan kata hati ya begitulah Luna.
"Oke liat aja nanti," jawab Morgan, setibanya di pertigaan Andre menjalankan motornya ke arah yang berlawanan dengan yang lain.
"Ndree lo mau kemana?" teriak Kaila, motor mereka sempat teehenti karna Andre yang berjalan paling depan.
"Kalo sempet nanti nyusul, gue pinjem Queen dulu bayy," teriak Andre dan meninggalakan tempat itu menuju tujuannya sekarang.
"Kamu kira aku barang bisa dipinjem-pinjem ha," sewot Queen karna mendengar perkataan orang didepannya itu.
"Ya enggak lah sayang kamu kan calon dari anak-anak ku nanti," goda Andre melihat wajah Queen yang bersemu merah malah menyembunyikannya di punggung Andre, memeluknya dari belakang.
Nyaman, itulah yang Queen rasakan selama ada Andre maka dirinya akan baik-baik saja, sesuatu yang Queen suka itu hanya Andre tak ada yang lainnya lagi.
Mereka akan selalu dan tetap bersama mesku banyak masalah yang terjadi hanya satu yaitu saling percaya maka hubungan itu tidak akan pernah bisa terpisahkan.
"Gak usah disembunyiin gitu mukanya," ujar Andre, sementara Queen semakin mengeratkan pelukannya.
"Awss..aduh..." Ringis Andre.
"Hah Ndre kamu kenapa duh gimna?"Tanya Queen dengan khawatir.
"Duh jantung aku kok deg-degan heheh," Tukas Andre dengan menyengir.
"Ih apaan sih gak yah," bantah Queen padahal itu detak jantungnya yang terpacu cepat.
"Ini mau kemana sih?" tanya Queen karna sejak tadi tak kunjung sampai.
"Nanti juga tau," jawab Andre, dia masih mengendarai motornya.
Motornya membelah jalan raya lama lama memasuki daerah pedesaan yang masih asri, Queen mau bertanya tapi pasti jawaban yang sama yang dia dapatkan, dan akhirnya dia hanya menuggu dengan tenang.
Tak lama motor itupun terhenti dan disekelilingnya hanya ada pepohonan lebat rumah yang berjejer dengan jarak berjauhan,
Queen dan Andre pun turun."Ngapain sih disini nyeremin keknya," ucap Queen bergidik ngeri melihat suasana sekitar.
"Udah ayok ikut aku percaya aja nanti pasti kamu suka," jawab Andre yang dibalas anggukan oleh Queen.
Mereka pun berjalan memasuki pepohonan tersebut semakin lama pohon-pohon pun berkurang, tak butuh waktu lama mereka pun berhenti. Sebuah pemandangan alam yang mmbuat jiwa selfi pun ingin keluar meronta-ronta ingin dibebaskan.
Mata Queen berbinar sebuah air terjun dan didekatnya ada pondok yang estetis menurutnya. Andre yang melihatnya pun turut senang.
"Gimana masih gak suka hemm," Seru Andre dengan menaikan sebelah alisnya.
"Gak deh gak jadi it is beautiful," jawab Queen dengan kegirangan dia berlari ke arah air terjun meninggalkan Andre yang masih memandang kepergiannya.
Suasananya tidak terlalu ramai karna memang ini adalah wisata baru, Queen bermain air disana seragamnya juga sudah basah, Andre berjalan mendekat tanoa berniat memasuki air.
"Sini deh Ndre seru kok hahahha," tanpa memikirkannya Queen sibuk berendam didalam sana airnya yang hangat membuatnya betah berlama lama disana.
"Ck, udah naik nanti sakit Queen," ucap Andre dia menjulurkan tangannya menggapai Queen yang langsung diterima olehnya.
Byurrrr....
"Hahahhah..... kena juga kan," seru Queen dengan terpingkal-pingkal dia malah menarik Andre hingga tercebur bersamanya.
"Hmm puas heh," mendapat tatapan tajam dari Andre, Queen menghentikan tawanya dan menundukan kepalanya, memainkan jari-jari tangannya, dia gugup.
"Kenapa nunduk hemm," tanya Andre namun Queen tak membalasnya.
"Ciee marsh nih ya... nih terima hahah," Andre malah menciprati Queen dengan air, wajah Queen pun berubah berseri-seri.
Hahhahah...
Hahahha......
Mereka pun bermain dengan air saling membalas satu sama lain tak mau kalah dari anak kecil, seragam mereka pun sudah basah kuyup. Semua orang yanga da disana memandang iri pasangan didepannya itu, sangat pas.
Ada yang ingin berada diposisinya namun pikirannya menolak tak mungkin terjadi itulah pikiran mereka. Setelah puas bermain mereka pun naik ke atas Andre dengan cepat membuka jaketnya dan memberikannya pada Queen karna bajunya yang basah.
Mereka pun pergi ke rumah makan didekat sana dengan mengendarai motornya, tidak terlalu jauh dari lokasi terdapat sebuah cafe yang tampak ramai diisi oleh muda-mudi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Queen ( END )
RandomKenangan bagaikan mimpi buruk, dilupakan dan diingat. Bayangan tentang rindu mengambang di atas kepala baik buruknya takdir hanya tuhan yang tau. Rasa itu ada ,namun tak terlihat oleh mata bukan karna rasa sakit menjadikan halangan. Aretta punya ba...