"AIDEN AWASS!" teriak Andre yang baru saja sadar dari lamunanya.
"Aaaaaa,"
"Aaaaaa,"
BRAKKKK....
Suara tambarakan sekaligus teriakan dari penghuni mobil yang cukup membuat jantung terhenti seketika, pagar yang ada disisi jurang tertabrak oleh mobil mereka. Naas mobil itu tak dapat dikendalikan lagi, hingga masuk ke dalam jurang.
__________________________
Suara tawa tergantikan oleh suara jeritan, mobil Ambulan serta petugas kepolisian bekerja dengan semestinya dilokasi kejadian. Kabar ini langsung menyebar luas, suara ledakan itu tak bisa di redamkan.
"Pak disini ada korban lagi!" Seru seorang petugas dari arah selatan.
Terhitung ada 5 korban yang berhasil ditemukan, hari pun sudah malam mereka memutuskan untuk menunda pencarian sampai esok hari.
Korban dibawa ke rumah sakit terdekat, keluarga mereka pun juga ada disana.
Diiringi tangisan yang mendalam, mereka menunggu pasien yang di bawa.Ceklekk...
"Dok bagaimana keadaan mereka semua,"
"Semua pasien baik-baik saja, ada retakan tulang ditangan pasien yang tidak terlalu parah, kemungkinan saat kejadian mereka sempat menyelamatkan diri, mereka hanya membutuhkan istirahat."
"Baik dok terima kasih."
Setelah kepergian Dokter tersebut, ibu Kaila tak kuat menahan bebannya, apalagi mereka sudah dekat dengannya.
"Sudah bun kita doakan yang terbaik saja,"
"Tapi gimana sama Andre, dia masih belum ditemukan,"
"Kita harus tetap berusaha," tukas ayah Aiden.
"Lebih baik kita temui mereka dulu,"
Disana Queen, Kaila, dan Morgan masih tak sadarkan diri, hanya Luna dan Aiden yang terduduk di atas brankar. Sungguh miris kejadian itu, yang awalnya ingin bersenang-senang malah mendapatkan luka.
"Gimana keadaan kamu nak?" tanya Rose, ibu Luna.
"Luna ga papa ma, cuman masih pusing aja,"
"Lebih baik kamu tiduran dulu, nanti mama bawain makanan,"
"Ma kok Andre ga ada disini?"
"Andre masih belum ditemukan." sendu Rose.
"Apa Queen tau ma?" Balas Luna dengan memandang Queen yang masih pingsan.
"Belum, Queen masih belum sadar,"
Susah dua hari lamanya mereka dirawat, keadaan mereka juga berangsur membaik, tapi Queen masih belum siuman. Dokter mengarakan jika Queen masih syok dan akan segera sadar.
Aiden dan Morgan, mereka lebih dulu keluar dari rumah sakit, karna luka mereka tidak terlalu parah. Luna dan Kaila masih ingin menunggu Queen sampai sadar.
"Ughhh... Kaila, Luna," lirih Queen yang mulai menerjapkan matanya.
"Queen lo ga papa, ada yang sakit, perlu gue panggilin dokter," ucap Kaila bertubi-tubi, melihat Queen yang memegang kepalanya.
"Gak usah, gue haus," tolak Queen, dengan segera Luna mengambil air diatas nakas.
"Syukur deh lo udah sadar, dua hari lo tidur mulu," celetuk Luna.
"What! selama itu gue pingsan", pekik Queen yang dibalas anggukan oleh kedua sahabatnya.
"Gimana keadaan yang laen mereka selamat kan?" Sambung Queen, raut wajah Kaila dan Luna berubah seketika.
"Mereka baik-baik aja tapi Andre..." jawab Luna.
"Andre kenapa Lun?" Kaget Queen.
"Andre masih belum ditemukan," perasaan Queen kalang-kabut.
"Queen, lo mau kemana?" cegat Kaila menahan Queen yang ingin turun dari brankar.
"Gue mau nyari Andre!" sendu Queen menahan tangisannya agar tidak pecah.
"Gak Queen lo harus sembuh dulu, nanti kita cari lagi," tolak Luna dan kembali membuat Queen berada ditempat semula.
"Andre masih belom ketemu sementara gue nyantai disini gitu," ucap Queen setengah bertetiak.
"Gak Queen, gue bilang lo harus tetep disini," tegas Kaila, tangisan Queen tak dapat ditahan lagi, Kaila dan Luna memeluk Queen mencoba menguatkannya.
"Udah Queen yang lain juga masih nyari Andre lo harus kuat," lirih Luna yang ikut menangis merasakan penderitaan sahabatnya.
"Hikss... Andre ga papa kan Lun,"
"Kita doain yang terbaik."
Disisi lain Aiden dan Morgan ikut dalam pencarian Andre dibantu petugas lainnya, sudah dua hari mereka belum menemukan keberadaan Andre. Andre tak sempat menyelamatkan dirinya, dia mendorong yang lainnya untuk keluar dari mobil. Sementara nasib mobilnya saat ini sudah tak berbentuk lagi.
"Gimana ada perkembangan pak?" Tanya Morgan pada ketua pencarian.
"Masih belum, ada dua kemungkinan yang bisa terjadi, korban hanyut disungai ataupun terbar di dalam mobil. Mengingat keaadaan mobil yang tak utuh lagi."
"Akhhh ga mungkin..." teriak Morgan tak terima dengan semua yang terjadi.
"Kami akan berusaha sebaik mungkin,"
"Den gimana gue bilang sama Queen dia pasti ga terima," sambung Morgan.
"Udah kita hadepin aja dulu,"
"Gue juga ga rela kehilangan Andre setelah Moris gue gak rela Den,"
"Gua juga, tapi takdir yang nentuin ini Mor,"
"Tetep aja gue gak terima... ANDRE BALIK GAK LO ATAU GUE BOGEM LU...AKHHH!" teriak Morgan.
Bagaimana jika kita kehilangan seorang sahabat ataupun seorang kekasih, pastinya akan sangat menyesakkan. Andre, dia yang selalu ada saat dibutuhkan, dia tak pernah sedikitpun membenci sahabatnya.
Namun takdir berkata lain, sekuat apapun menghalang takdir itu akan hanya menyita waktu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Queen ( END )
RandomKenangan bagaikan mimpi buruk, dilupakan dan diingat. Bayangan tentang rindu mengambang di atas kepala baik buruknya takdir hanya tuhan yang tau. Rasa itu ada ,namun tak terlihat oleh mata bukan karna rasa sakit menjadikan halangan. Aretta punya ba...