Queen terus saja berjalan tanpa arah dan tujuan, dibelakangnya ada Andre yang mengejarnya dan berteriak memanggil namanya hingga mereka jadi pusat perhatian, namun Queen sama sekali tak menghiraukannya.
Happ....
"Queen berhenti dong," akhirnya tangan Queen berhasil ditangkap oleh Andre.
"Apa?" jawabnya ketus mengalihkan pandangannya ke tempat lain.
"Maaf...yok makan lagi,"Ajak Andre ingun membawa Queen ke rumah makan tadi.
"Gak mood," tolaknya dengan melepaskan cekalan itu
"Yaudah sekarang mau apa?" akhirnya Andre menyerah tak mau Queen semakin kesal padanya ralat maksudnya pada Max dan dirinya yang utama.
"Pulang!" ketus Queen dengan bersedekap dada.
"Kan kamu belom makan," bantah Andre karna Queen tadi tidak menikmati makannya dengan baik.
"Pulang!" sambung Queen dia kekeh ingin pulang dari sana.
"Tapi kam..."
"Pulang se.ka.rang!" sebelum ucapannya selesai Queen memotongnya dan meninggukan kata-katanya serta penekanan pada kata sekarang, kesabarannya sedang diuji kali ini.
"Oke fine,"Andre akhirnya mengalah dan menuruti keinginan Queen untuk pulang.
Dalam perjalanan pulang Queen sama sejali tak mengeluarkan suara dia sedang marah nampaknya, Andre yang dari tadi terus mengoceh tapi tak ada balasan dari Queen dia hanya diam Moodnya benar-benar berantakan.
Motor pun berhenti di halaman rumah Queen, dia bergegas turun tanpa mengucapkan sepatah kata apapun. Andre memandangnya dengan sendu bagaimana lagi caranya untuk minta maaf pada Queen pikirnya.
Queen lebih dulu masuk ke dalam diikuti Andre dari belakang, Queen terus berjalan ke arah belakang atau bisa disebut daput, sementara Andre dia mengkempaskan tubuhnya di atas sofa tepatnya diruang tengah, bersandar mengeluarkan rasa penatnya tiba tiba terdengar suara.
"Aaaaaaa...Andree," Andre terlonjak kaget tadi duduk nya mendengar suara teriakan Queen, dia bergegas menghampiri sumber suara dengan kecepatan kilat, takut terjadi sesuatu pada Queennya.
"Hah... ada apa Queen?" Andre berbafas lega melihat Queen yang berdiri didepannya sambil membuka pintu kulkas, seketika perasaannya menjadi tak tenang.
"Kamu mau bikin aku tambah marah hah," Teriak Queen, nafasnya menggebu gebu, wajahnya memerah bukan karna malu melinkan marah.
"Hah enggak kok emang ada apa sih?" Andre yang seakan tak tau atau mungkin pura-pura tak tahu itu balik bertanya.
"Kamu yang makan sosis sama cimory punya ku hah," teriaknya lagi, Andre menahannya mendengar teriakan Queen yang membuat seisi dapur bergetar
"Heheh... iya habisnya enak sih," jawab Andre dengan cengiran sambil menggaruk-garuk tengkuknya.
"Andre..." ucap Queen dengan nada mengerikan menusuk telinga.
"Apa sayang?" jawab Andre dengan tenang dambil tersenyum.
"Pokoknya sekarang kamu ganti sekarang 5 kali lipat dari sebelumnya," teriak Queen kemarahannya benar benar tak bisa ditahan moodnya hancur tak tersisa.
"Oh oke bentar," Ujar Andre dengan santai, dia mengeluarkan ponselnya mencoba untuk menghubungi seseorang
"Ngapain hah?" tanya Queen dengan ketus melihat apa yang dilakukan Andre bukannya pergi malah nyantai.
"Katanya mau dibeliin nih lagi nyuruh orang," jawab Andre dengan menunjukan ponselnya jika dia sedang memanggil seseorang.
"Apaaa... Be.li se.ka.rang.. sen.di.ri cepet," pekik Queen semua kata-katanya penuh dengan penekanan.
"Huft untung sayang," seru Andre walaupuntak terlalu nyaring tspi Queen bisa mendengarnya samar-samar.
"Apa hah gak terima," sewot Queen dengan bersedekap dada seolah ingin menantang Andre
"Heheh enggak kok yaudah aku berangkat dulu," ucap Andre yang berlalu pergi meninggalakn Queen yang memandang punggungnya dari belakang.
"Kalo ngamuk nyeremin banget deh ngalahin gue aja tuh," batin Andre sambil mengelus dadanya mencoba menetralkan detak jantungnya melihat kemarahan Queen.
"Huft untung gue sabar kalo gak udah gue cincang tuh orang," Gumam Queen setelah Andre pergi meninggalkannya dia naik ke atas menuju kamarnya.
Disisi lain...
Andre baru saja keluar dari Indomart dengan wajah masam sekaligus kesalnya buakn tanpa alasan pasalnya dia sudah masuk ke Indomart yang ke tiga namun dia sama sekali tak menemukan apa yang dicari.
"Akhhh... kenapa susah banget tinggal begituam aja... pantesan Queen marah elah bodoh gue emang," umpatnya pada diri sendiri.
Meskipun dia sudah tak ada harapan tapi apa boleh buat, dia harus mendapatkan nya iya segera jika tidak Queen akan tetap tak memaafkannya. Mengingat kemarahan Queen tadi saja membuatnya bergidik ngeri, akgirnya dia pergi ke Alfamart sampai minimarket namun hasilnya nihil.
"Susahnnya kek nyari nyawa aja dah giman lagi nih," guman Andre sambil memikirkan cara lain.
Ini adalah yang ke sekian kalinya dia memasuki tempat perbelanjaan dengan penuh harap dia memasuki Alfamidi tersebut. Dia menuju ke arah kulkas, berjalan mendekat dan membukanya. Sia sia itulah yang dia dapatkan semuanya kosong dia menggeram kesal.
Tanpa banyak tingkah lagi dia keluar dari sana dan menghubungi seseorang dengan ponselnya, sejak tadi banyak gadis yang memandangnya dengan tatapan memuja tapi dia tak menghiraukannya sama sekali. Andre hanya milik Queen dan begitupun sebaliknya.
"Halo tolong lo kerahin semua orang carikan gue Cimory sama sosis yang lagi viral itu sekarang," Perintah Andre tanpa menunggu jawaban dari orang tersebut dia langsung menutupnya.
Andre menaiki motornya dengan cepat dia membelah kota, menuju Basecame nya tempat teman-temannya berkumpul. Dia tak tau lagi harus kemana, pikirannya penuh dengan Cimory dan Sosis sialan itu pikir Andre.
"Akhh... awas aja kalo gak ketemu gue tuntut tuh perusahaan yang buat," racau Andre dengan menaikan laju motornya.
Tak terasa dia sudah sampai ditempat tujuannya, disana sudah ada puluhan motor besar-besar yang terparkir rapi, langsung saja dia masuk ke dalam.
Brakkk...
Suara pukulan meja itu mengejutkan semua oramg yang disana, pandangan yang tertuju pada Andre mentap bingung.
"Ada apaan sih bos?" ucap salah satu dari mereka.
"Kalian semuanya... berdiri... gue perintahin kalian semua tanpa terkecuali cariin gue Cimory sama Sosis viral sialan itu se.ka.rang!" tegas Andre semuanya menatap bingung sekaligus takut melihat nafas Andre yang seakan akan ingin membunuh seseorang.
Merekapun berhamburan pergi dari san mencari hal yang diperintakan leadernya, sementara didepannya ada Aiden dan Morgan yang masih setia duduk.
"Lo kenapa sih Ndre?" tanya Morgan.
"Queen marah karna gue makan cimory sama sosisnya dia," ucap Andre terduduk lesu.
"Hahahha... sejak kapan lu jadi kek gembel gini Ndre," Aiden dan Morgan ikut tertawa.
"Udah deh diam kalian juga sana cariin gue sekarang," teriak Andre, mendengar gertakan iti merekapun pergi dari sana meninggalkan Andre dan fikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Queen ( END )
RandomKenangan bagaikan mimpi buruk, dilupakan dan diingat. Bayangan tentang rindu mengambang di atas kepala baik buruknya takdir hanya tuhan yang tau. Rasa itu ada ,namun tak terlihat oleh mata bukan karna rasa sakit menjadikan halangan. Aretta punya ba...