Setelah beberapa lama akhirnya mereka sampai di rumah Luna.
"Kelihatannya gak ada yang berubah sama kek yang dulu," ucap Queen yang melihat sekeliling, semua desaign sama seperti pertama kali Queen ke sana.
"Iya kata bunda sih gak usah direnofasi lagi, menurut gue pun gitu," Sambung Luna, mereka melangkah masuk ke dalam.
"Hallo everybody cecan pulang liat nih siapa yang cecan bawa, yuhu bang Reno, ayah, bunda where are you!" teriak Luna yang langsung mengambil posisi senyaman mungkin disofa.
Selang beberapa lama seorang pria turun menuruni tangga, wajah yang nampak berwibawa, dingin, namun jika dirumahnya sikapanya akan selalu tersenyum pada keluarganya itu dia Reno Romano Vachirat.
"Apa sih Lun baru pulang dah koar-koar aja, ini rumah bukan hutan...eh ada Princes gak kangen sama abang nih?" Reno baru saja sadar jika yang dibawa adiknya adalah Queen, sementara Queen berlari ke arah Reno dan memeluknya.
"Aku juga kangen sama abang kok, abang aja yang sibuk terus," ucap Queen dengan melepas pelukannya, Reno sudah dia anggap sebagai kakak kandungnya.
"Iya sibuk bangak kerjaan juga hehe," balas Reno menampilkan senyuman tulusnya.
"Bunda mana bang kok gak keliatan dari tadi?" tanya Queen dengan mengedarkan pandangannya mencari sosok yang dia cari.
"Bunda ada didapur, gih kalo mau kesana abang mau keluar bentar ada urusan," ucap reno yang dibalas dengan anggukan dari Quren, Reno pun berlalu pergi.
"Iya gih Queen, gue ke atas gerah mau mandi, entar nyusul aja ke atas," sambung Luna.
"Iya deh gue ke bunda dulu babay Luna." Queen melangkah pergi ke arah dapur mencari sang bunda, sementara Luna pergi menuju kamarnya.
Queen berjalan perlahan, dia hendak mengejutkan bunda akan kedatangannnya. Dilihatnya sang bunda sedang menggoreng sesuatu, saat sampai tepat dibelakang bunda, dia tak menyadari kedatangan Queen karna terlalus ibuk dengan masakannya, Queen menutup mata bunda dari belakang.
"Luna jangan main-main deh, bunda lagi masak!" ucap bunda, dia tak tau jika itu Queen bukan Luna, Queen melepaskan tangan yang menutupi maya bunda dan langsung menghamburkan pelukan padanya.
"Bunda Queen kangen," Lirih Queen, semenjakkedua orang tuanya meninggal, dia tak pernah lagi bertemu dengan keluarga Luna. Mereka tak mengunggkit apapun tentang kedua orang tua Queen, mereka tak mau melihatnya bersedih kembali.
"Princes ! bunda juga kangen," bunda Ratna membalikan badannya dan memeluk Queen.
"Gimana keadaan kamu princes? kenapa gak tinggal disini aja kan ada luna!" seru bunda.
"Enggak aku baik baik aja kok, aku tinggal di rumah momy aja, oh iya bunda lagi masak kan aku bantuin ya bun please?"
dengan merayu bunda menggunakan mata memelasnya yang terlihat sangat manis, karna bunda selalu saja melarangnya untuk membantu."Oke princes tapi kali ini aja, nanti kalo ayah liat pasti diomelin," ujar bunda.
Mereka melakukan kegiatan masaknya bunda yang menggoreng ikan dan Queen yang memotong sayuran, disinilah Queen bisa bebas melakukan apapun yang di inginkan. Kegiatan masak mereka dipenuhi dengan canda tawa, mereka saling menceritakan hal hal lucu bagaikan anak dan ibu.
Drttt....
Ponsel Queen berbunyi memunculkan panggilan masuk dari seseorang yang bernama Mr. Pemaksa, Queen membersihkan tangannya dan segera mengeluarkan ponselnya dari dalam sakunya.
"Halo Queen kamu dimana, aku teriak teriak didepan rumah kamu gk ada yang jawab, kamu baik baik aja kan?" mendengar ucapan Andre yang terlihat cemas membuat Queen tersenyum senang.
" Tenang Ndre aku baik baik aja kok, aku lagi ada dirumah luna " balas Queen, sementara bunda masih melanjutkan kegiatan memasaknya.
"Hmm... kapan pulangnya?" tanya Andre.
"Nanti sore-an mungkin, aku masih mau nunggu ayah Luna dulu pulang kerja," jelas Queen.
"Yaudah nanti sore aku jemput," ujar Andre dan langsung memutuskan sambungannya.
Queen menghabiskan waktunya disana sambil menunggu kedatangan Tomy, ayah Luna mulai dari memasak bersama, makan siang bersama yang dipenihi dengan tawa tidak seperti disaat Queen makan sendirian tanpa adanya candaan dirumahnya, hanya seorang diri dia bertahan.
Suatu hari nanti kalian akan mengerti betapa berharganya orang tua kalian disaat mereka sudah tak ada lagi didunia ini, jangan sia siakan mereka karna penyesalan selalu ada di akhir.
Takdir yang Queen jalani membuatnya semakin sadar jika tak selamanya dia selalu ada diatas menikmati semuanya yang di inginkan namun, ada kalanya dia harus mengalah dari kehidupan yang membawanya ke perjuangan awal yang dilakukan.
"Udah lama nunggunya?" Queen baru saja
keluar dari rumah Luna, didepan sana sudah ada Andre dengan motor kesayangnnya, sesuai dengan janjinya dia menjemput Queen karna hari pun sudah mulai petang."Hmm lumayan, yaudah ayo pulang dah mau malem ini," ajak Andre, lalu Queen menghapirinya dan naik ke atas motor Andre.
"Udah siap?"" ujar Andre saat Queen naik.
"Iya ayo berangkat!" jawab Queen, motor pun mulai melaju pelan dengan jalan yang masih lenggang karna jam pulang kerja sudah lewat sejak tadi.
..............
Gimana gays masih mau lanjut gak nih Vote dan komen dulu ya kalo mau author lanjutin, semoga hari kalian berjalan lancar.😊

KAMU SEDANG MEMBACA
My Queen ( END )
LosoweKenangan bagaikan mimpi buruk, dilupakan dan diingat. Bayangan tentang rindu mengambang di atas kepala baik buruknya takdir hanya tuhan yang tau. Rasa itu ada ,namun tak terlihat oleh mata bukan karna rasa sakit menjadikan halangan. Aretta punya ba...