Malam pun tiba Kaila dan Luna sudah berada di rumah Queen, jangan lupakan kegiatan mereka yang dibahas di kantin tadi tentang party mereka. Kaila dan Luna membawa barang-barang yang akan mereka pakai nanti seperti Caset untuk nonton, beberapa camilan, dan berbagai perlengkapan wanita rencananya, meraka akan menginap di rumah Queen karna besok libur.
"Gimana dah siap kan ladys?" teriak Queen dengan lantang malam ini mereka akan berpesta tapi, bukan minuman alkohol yang seperti biasa semuanya dalam lebel halal.
"Siap dong lest go!" balas Kaila.
Malam ini mereka besenang-senang menghilangkan semua beban sementara. Rumah Queen memang sepi bahkan hanya dirinya sendiri yang tinggal disana bayangkan betapa beratnya hidup seorang diri tapi, tidak untuk Queen karna selalu ada Kaila dan Luna.
"Wey kita nonton apa dulu nih?" Tanya Luna yang sedang memegang snak sambil memakannya di sofa yang disampingnya ada Queen dan Kaila.
" Gimana kalo horor dulu gue pengen nonton Train to busan yang peninsula itu," ucap Kaila dengan memelas.
"Boleh juga tuh gue juga belom nonton fullnya," sambung Queen.
"Oke kita nonton itu kebetulan gue dah ada Cd nya tunggu gue pasang dulu." Luna memasangkan Caset yang mereka akan tonton.
"Oke mulai sekarang udah lengkap kan makananya?" tanya Kaila sambil memangku berbagai macam makanan.
"Perasaan makanan lo aj dah yang numpuk Kai," ujar Queen yang disambut dengan cengiran dari Kaila.
Film pun mulai diputar, untuk saja diantara mereka tak ada yang merasa jijik dengan yang darah jika tidak dipastikan mereka tak akan mau makan seminggu melihat adegan flm tersebut.
Semuanya berjalan dengan bagaumana semestinya yang mereka fikirkan, setelah nonton horor mereka berlanjut ke Drakor kesukaan mereka hingga 5 film sekaligus mereka putar. Tapi siapa sangka di film terakhir mereka semua terlelap di sofa yang mereka tempati, yang nonton tidur filmnya terus menyala itulah kebiasaan human, malah Tv nya yang nonton mereka tidur.
Tinggg.......
Sebuah notifikasi terdengar dari ponsel Queen yang membuatnya terkejut karna poselnya tepat berada digenggaman tangnnya. Queen melihat siapa yang chat semalam ini tepatnya jam 23:43.
Mr. pemaksa🔪
Besok pagi gue jemput jam 08:45 gue tunggu diluar.
Read.
Tak ada jawaban sama sekali dari Queen dia tak tau apa yang harus dikatakan dalam hatinya sebenarnya dia senang tapi ini terasa berbeda menurutnya. Dia menoleh kesampingnya Kaila dan Luna pun ikut tidur disebelahnya.
"Kaila, Luna bangun pindah ke kamar aja yok biar lega gue ngantuk nih," teriak Queen tapi masih dengan suara seraknya.
"Hmm iya Queen pinggang gue sakit nih ughhh," lenguh Kaila.
Mereka berjalan lunglai menuju kamar Queen, kesadaran mereka pun berkurang tak terasa memsng kebersamaan mereka serasa sebentar dijalani. Mereka menjatuhkan tubuhnya satu persatu ke tempat tidur dan melanjutkan mimpi yang tertunda.
Disisi lain.....
Seorang pria tengah disibukan dengan bisnis yang sedang ia rintis beberapa tahun ini, dengan usaha jerih payahnya sendiri hingga dia berhasil menjalankan semuanya.
"Halo Alex kirimkan saya hasil rekap kerja sama milik Rains Company sekarang juga." Ucap pria tersebut kepada sekretarisnya.
"Siap tuan akan segera saya kirimkan," balas pria disebrang sana.
Pria tersebut sibuk dengan komputer didepannya, yang membuatnya fokus dengan rupa yang tampan, kulit putih bersih, hidung mancung, rahang yang tegap dan jangan lupakan juga sikapnya yang dingin, dia adalah Andreas Jonathan Jenice. Diusianya yang muda dia berhasil membuat masa depannya sendiri.
Sejenak tangannya berhenti mengetik sesuatu dia menolah ke arah bingkai foto disampingnya ada seorang gadis yang seumuran dengannya tampak gembira di sebuah pantai, dia Queen yang selalu memenuhi fikirannya.
"Queen tolong kasih aku satu kesempatan saja kali ini, aku tak akan menyiakannya," Gumam Andre saat melihat foto Queennya di meja kerjanya sebagai penyemangat setiap harinya saat Andre mulai lelah dengan semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Queen ( END )
RandomKenangan bagaikan mimpi buruk, dilupakan dan diingat. Bayangan tentang rindu mengambang di atas kepala baik buruknya takdir hanya tuhan yang tau. Rasa itu ada ,namun tak terlihat oleh mata bukan karna rasa sakit menjadikan halangan. Aretta punya ba...