Hari hari Queen berjalan lancar selalu ada Andre disampingnya yang selalu menemaninya. Tapi kadang Queen tidak mengerti dengannya karna dia selalu menutupi masa lalunya.
Saat ini Queen sedang berjalan dilorong sekolah dia hendak ke kantin karna tadi dia mampir ke toilet sebentar Luna dan Kaila sudah ada disana lebih dulu. Queen dia fokus pada ponselnya melihat postingan terbaru teman lamanya Tania kabarnya dia akan pindah sekolah ke Sma Derlangga tepatnya, mereka berhubungan baik tak ada permusuhan.
Brughhh....
Queen tersungkur ke bawah dia menabrak seorang pria kepalanya sedikit berdenyut karna itu. Dia mendongak melihat siapa yang dia tabrak barusan.
"Hmmm maaf kak aku gak sengaja tadi," Queen bangun dan membersihkan roknya.
"Gak papa Queen apapun untukmu." Dia Eros tersenyum penuh kemenangan yang dia tunjukan. Sementara Queen dia merasa harus pergi karna jika nanti terlihat Andre maka tamatlah riwayatnya.
"Permisi kak alu duluan ya!" Queen berjalan melewati Eros namun tangannya ditarik ke belakang.
"Kenapa lo menghindar dari gue Queen?" cengkraman tangan Queen semakin kencang dia meringis kesakitan.
"Shhtt lepasin sakit, " Dia yakin tangannya pasti akan memerah karna ulahnya.
Eros menarik tangan Queen membentur tembok untung saja suasana koridor sedang sepi semua murid ada dikantin.
Kepala Queen terasa pusing dan berat benturan cukup keras dikepalanya, dia memejamkan matanya berharap rasa sakit itu hilang.Bughhh......
Satu pukulan mendarat di pipi kanan Eros dia jatuh Andre dia yang melakukannya. Darahnya mulai mendidih melihat adegan didepannya.
"Udah gue bilang berapa kali lo jangan deketin milik gue gak ngerti juga hah!" Andre menarik kerah baju Eros mendaratkan beberapa pulukan di wajahnya.
"Hahha milik lo bentar lagi dia akan ada dibawah kendali gue jangan mimpi," Eros berusaha melepaskan cenkraman itu.
"Dan ini terakhir kalinya lo deketin milik gue!" Andre melepaskan Eros dan memendang ke arah Queen. Dia menarik tangannya menjauhi tempat tadi.
Sungguh tangan Queen mau copot seketika tadi Eros dan sekarang andre tamatlah riwayatnya. Mereka berhenti didepan taman sekolah duduk disalah satu kursi disana.
"Udah gue bilang jangan deket sama dia kenapa lo ngeyel hah," nada suara Andre meninggi tapi eksperinya datar.
" Shittt.. lepasih Ndre sakit," setetes air mata jatuh dari wajah Queen rasa sakitnya kini mulai meraja lela.Andre melepaskan cengkramnnya melihat apa yang terjadi pada tangan Queen.
"Kenapa gak bilang dari tadi pasti gara-gara cowok sialan itu kan?" Andre mengelus pergelangan tangan Queen.
"Iya karna lo juga narik-narik gue," Queen memandang sinis kepada Andre dia memalingkan wajahnya jantungnya tidak normal jika sedang berada didekat Andre.
"Lo tunggu disini bentar jangan pergi," Andre melenggang pergi dan menghilang dari pandangannya.
Queen berdecak kesal teganya dia meninggalkannya sendiri. Queen memandang pergelangan tangannya seharusnya tadi dia minta ditemani Kaila atau Luna ke toilet pikir Queen.
Pergi ke kantin aja ya kali dari pada disini nangkring sama pohon good ide Queen, batinnya.
"Mau kemana?" baru saja ingin melangkah terdengar terdengar suara seperti mengintimidasi, Queen memalingkan wajah melihat ke belakang mencari orang yang berani mencegahnya.
Andre datang dengan membawa kotak P3K ditangannya, dia bejalan mendekati Queen dan menyuruhnya duduk kembali ekspresinya masih tetap sama dengan tadi tapi ada rasa bersalah dalam hatinya.
Queen memberikan tangannya dengan cekatan Andre mengobati tangannya yang lebam. Suara erangan kesakitan membuat aksinya terhenti.
"Maaf," Andre menarik tubuh Queen dalam dekapannya menyesal itulah yang dirasakannya sekarang.
"Gak papa Ndre bentar lagi bel masuk," mereka saling melepaskan pelukannya.
"Gak lo belum makan kita ke kantin sekarang!" Andre tau jika Queen belum makan dari tadi.
"Tapi kan ak..."
"Gak usah ngelawan," ucapan Queen terpotong dan mendapatkan tatapan tajam dari Andre.
Mereka melangkah pergi ke kantin koridor mulai sepi kerna hampir jam masuk tapi dengan keras kepalanya Andre malah membawa Queen untuk makan.
Huftt jantung gue mau copot tolong pasangin lagi hwaaa, batin Queen.
Diperjalanan mereka berpapasan dengan seorang murid baru yang baru pindah dari Bandung dia teman lama Queen tapi dia tak menyadari itu.
Lo udah ngerebut apa yang jadi milik gue Queen gue bakal ambil semua kebahagiaan lo biar lo sadar rasanya kehilangan, batinnya dia memandang sinis kepada dua pasangan tadi yang melewatinya.
..........................
❤Queen & Andre❤
KAMU SEDANG MEMBACA
My Queen ( END )
DiversosKenangan bagaikan mimpi buruk, dilupakan dan diingat. Bayangan tentang rindu mengambang di atas kepala baik buruknya takdir hanya tuhan yang tau. Rasa itu ada ,namun tak terlihat oleh mata bukan karna rasa sakit menjadikan halangan. Aretta punya ba...