SMA DERLANGGA

998 110 9
                                    

Cahaya matahari mulai memasuki celah jendela kamar seorang gadis tertidur pulas
dengan paras yang cantik bulu mata lentik, matanya yang berwarna coklat gold membuat siapun terlena dalam tatapannya, rambut panjang bergelombang berwarna coklat sama seperti warna matanya, kulit yang terawat semakin menambah kecantikannya.

"Queen cepet bangun nanti telat sekolahnya Queen," ucap seorang wanita paruh baya.

"Hmm ... iya Mom bentar lagi 5 menit aja Mom, pleace," dia kembali memejamkan matanya serasa masih berat untuk dibuka.

"Gak ada nanti-nanti Queen sekarang bangun katanya ada MPLS ini baru masuk sekolah loh," sambil menarik selimut dari tubuh Queen.

"Iya Mom nih bangun udah kan huft." Dengan terpaksa Queen melangkahkan kakinya ke kamar mandi bersiap untuk berangkat.

Bersiap siap berangkat ke sekolah Queen menyiapkan barang-barang yang diperlukan nanti untuk MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah). Untung saja kemarin dia sudah membeli semua keperluannya.

"Good Morning Everybody!" teriak Queen sambil menuruni anak tangga.

"Queen kebiasaan deh ini rumah bukan hutan," omel Riska-Ibunya.

"Hehe... gak janji Mom." Senyuman jahil didapatkan oleh kedua orang tuanya.

"Yaudah sekarang makan gih nanti telat, oh ya nanti berangkat sama siapa?" Tanya Mark, Ayahnya yang sedang melahap makanannya.

"Aku bawa mobil sendiri aja, boleh kan?" dengan tatapan memohon yang membuat siapapun tak dapat menolak.

"Oke tapi hati-hati jangan ugal-ugalan di jalan."  begitulah orang tua Queen, karna dia adalah anak satu-satunya, jadi sudah pasti akan diperhatikan seperti itu.

Queen berasal dari keluarga berada, meskipun begitu dia tak sombong sama sekali, dia tetap mau berteman dengan siapapun tanpa memikirkan perbedaan mereka.

Queen punya dua orang sahabat yang sangat dia sayangi mulai dari sekolah SMP mereka selalu bersama. Saling mengisi satu sama lainnya dalam susah dan senang, selalu ada jika diperlukan dan saling memberikan samangat.

SMA DERLANGGA.....

JAKARTA

Disinilah Queen baru saja dia keluar dari mobil kesayangannya, dia sudah diteriaki oleh kedua sahabatnya Luna dan Kaila dari belakang.

"Queen akhirnya lo dateng juga udah mau apel nih gue nungguin dari tadi, " oceh Kaila lelah dari tadi menunggu sang sahabat ini.

"Udah jangan pada ribut mending kita baris dulu, nanti kena hukum kakak Osisnya mereka kelihatan serem beh," ucap Luna merekapun segera mengikuti barisan dilapangan tersebut.

Didepan sana telah ada beberapa anggota osis semuanya berjejer rapi, ada seseorang yang berdiri di atas panggung melihat sekeliling yang sudah dipenuhi oleh semua murid baru, dia memulai pembukaan Apel tersebut.

"Selamat siang semuanya terima kasih sudah bergabung di sekolah ini dan ini hari pertama kalian disini tolong patuhi semua aturan yang ada disini terima kasih." ucap seorang cowok dengan nada dingin dan langsung pergi dari sana disusul ketiga temannya.

Wajahnya yang tampan tak bisa dihindari baik siswi senior ataupun yang junior, semua mengaguminya, tapi dengan sikap dinginnya dan tatapan tajamnya mereka tak punya keberanian.

Siwa-siswi baru dibagi menjadi beberapa kelompok untuk memudahkan memantau mereka dan diawasi oleh 1 anggota Osis lainnya. Queen, Luna dan Kaila berada disatu kelompok, pembimbingnya adalah seorang siswi yang memakai Make up tebal itu memandang tak suka pada Queen.

Entah kenpa Queen merasa risih dengannya, namun apa boleh buat itu tak ada gunanya. Semenjak tadi bimbingan dimulai beberapa saat lamanya, karna Queen tak bisa menjawab pertanyaan darinya dia dihukum.

"Karna kamu tidak bisa memjawab sebagai hukumannya, kamu harus menyatakan cinta pada Ketos tadi yang memberi sambutan pada Apel." ucap seorang Osis tersebut.

"Rasakan sebentar lagi kau akan celaka," batinnya.

"Tapi Kak kok hukumannya seperti itu gak bisa dong Kak," Luna kini protes karna menurutnya ini tak ada hubungannya.

Sementara Queen masih berpikir bagaimana caranya melaksanakan hukuman tersebut.

"Baiklah Kak aku bakal lakuin hukumannya," balas Queen, dia merdiri melangkahkan kaki meninggalkan tempat tersebut.

Queen mencari-cari dimana keberadaan sang ketua Osis tersebut, setelah bertanya-tanya kepada beberapa siswa bahwa dia pergi ke Kantin. Dia melihat orang yang dicarinya sedanng bersama teman-temannya.

"Nah itu dia," batinnya. Queen menetralkan detak jantungnya memberanikan diri, tapi bagaimana dia mengatakannya dia sedang  dikelilingi oleh ketiga temannya.

Dia sampai di depan hadapan mereka Queen kembali menarik nafasnya dan mulai membuka pembicaraan.

"Hmm permisi Kak aku ada perlu sama Kak Andre boleh bicara gak sebentar aja," seketika semua orang yang ada di Kantin menoleh pada Queen termasuk Andre.

Tatapan mereka bertemu mata coklat Queen dengan mata coklat Andre tiba-tiba Queen merasa ada yang aneh dengan tatapan itu.

"Ndre tuh dicariin cewe cantik bener tuh, kalo gak mau buat gua aja ya." Ucap Morgan menggoda Andre.

Dia berdiri menghampiri Queen masih dengan tatapan tajamnya mencari suatu celah, namun tak ada selain pandangan gugup dan takut yang gadis itu miliki.

My Queen ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang