"Huh...huhh kak Andre...hah bentar gue mau napas dulu," ucap Kaila dengan terengah engah setelah sampai didepan Andre.
"Ada apa kalian lari lari kek gini," tanya Andre melihat mereka ngos-ngosan.
"Hmm...itu kak, Queen..."
Brakk....
Suara pukulan meja terdengar membuat semua siswa yang ada disana menoleh ke arah suara, Andre setelah mendengar semua penjelasan dari Kaila dan Luna membuatnya naik pitam. Tanggannya menggenggam kuat, amarah tak bisa dibendung lagi.
"Semuanya ikut gue sekarang," dengan senyuman khas liciknya dia berdiri dan memerintahkan semua anggota Brandelga mengikutinya membuat perhitungan pada seseorang yang telah mencari masalah dengannya.
Apapun yang terjadi dan bagaimanapun caranya dia harus mendapatkan Queennya kembali tak ada yang bisa lepas darinya begitu mudah. Disaat seperti ini Andre tak bisa ditahan maupun dihentikan oleh siapapun, dia tak akan mengusik orang lain jika, kehidupannya tidak diganggu.
Gudang...
"Eros...lepasin gue...awss..." rintihan sakit yang Queen rasakan dan dalangnya tak lain adalah Eros.
"Hah lepasin lo? gak akan pernah, kalo lo gak bisa jadi milik gue maka lo gak akan bisa jadi milik orang lain," seringai muncul dari wajah Eros dengan tangan yang mencekal Queen.
"Gue gak mau basa basi...keluar lo sekarang!!" perintah Eros kepada seseorang yang ada diruangan yang mereka tempati itu.
Brakkk.....
Kardus berjatuhan, seseorang keluar dari tumpukan kardus yang berada didelakang pintu yang sejak tadi telah berada disana. Sebelum Queen dan Eros ada disana dia sudah ada lebih dulu diruangan tersebut.
Seorang gadis berjalan dengan santainya menuju 2 orang tersebut, dari matanya tersulut api dendam yang belum tuntas, tangannya menggenggam erat rasanya dia ingin sekali memukul orang saat ini.
"Tania lo..."
"Iya ini gue kenapa kaget...urusan kita belom selesai Queen, hidup lo selalu lebih baik dari gue, gue yang susah susah dapetin semuanya tapi, lo yang dapet pujian yang seharusnya milik gue," ucap Tania dengan lantang dan penuh emosi.
"Tania gue udah jelasin sem..."
"Gue gak butuh alasan lo Queen...hehe Last To The Game," ucapan Queen terpotong oleh Tania seringai muncul darinya dan Eros.
"Akhh...lepaas...sakit," rintih Queen rasa sakit nya telah dimulai.
Tania menarik rambut Queen dengan kencang, berkali kali dia memberontak namun gagal disisi laina da Eros yang mencekal tangannya sejak tadi yang semakin menambah rasa sakitnya. Kebencian Tania membuatnya rela melakukan apapun.
Brakk....
Tubuh Queen terbanting membentur tembok, kepalanya berdenyut, Queen memegang kepalanya kesadarannya mulai menurun. Tania dan Eros tersenyum puas, Queen berusaha berdiri dengan sisa sisa tenaganya.
Brakkk.....
Belum sempat Queen berdiri Eros kembali mendorongnya hingga terjatuh ke lantai yang mengenai meja meja disana, lengan dan kakinya terbentuh hingga mengeluarkan darah akibat goresan paku dari meja tersebut, Queen tak sanggup bicara maupun berdiri lagi dia sudah pasrah dengan semuanya apapun yang terjadi mungkin ini memang akhirnya.
"Awwws...sakit Tan," lirih Queen, Tania kembalienarik rambutnya, dia menahan rasa sakit yang menjalar ke seluruh tubuhnya.
"Upss... sakit ya soory gue sengaja hahah... sampai kapanpun hidup lo gak bakal bisa tenang Queen," tukas Tania.
Penampilan Queen telah kacau, rambutnya yang acak acakan, pakaiannya ada yang robek, serta darah yang menetes dari lutut dan lengannya. Tenaga Queen terkuras habis, matanya yang sembab menambahkan kesengsaraan yang dialami.
Brakkk....
Suara pintu yang didobrak terdengar keras seorang pria dan diikuti segerombolan orang pun ikut masuk ke dalam.
"Queen," gumamnya, Andre menatap sendu ke arah Queen dan emosi yang memuncak, tangannya menggenggam erat, wajahnya mulai merah padam emosinya tak bisa dibendung lagi.
Bughh.....
Bughh.....
Bughh....
Andre sama sekali tak memberi jeda kepada Eros dia teru saja memukulinya darah mengalir dari sudur bibirnya. Perkelahian tersebut terasa ngeri dipandang mata, Andre yang telah dikuasai kemarahan.
"Lo berani nyentuh milik gue rasain ini,"
Bugh.....
Pukulan tersebut mendarat dirahang Eros membuatnya tersungkur dilantai, sementara Eros dia tersenyum remeh memandang Andre. Tatapan Andre beralih kepada Queen yang tersungkur dilantai dan Tania disampinya yang masih setia menarik rambut Queen.
"Lepasin dia gue peringatkan terakhir kali kalo lo berani nyentuh di..."
"Apa hah gue gak takut..." ucapan Andre terpotong oleh Tania dia menarik rambut Queen lebih kencang hingga membuat Queen meringis.
Plakkk...
Sebuah tamparan melayang tepat dipipi kiri Tania hingga membekas merah disana karna saking kerasnya Andre menamparnya sampai dia tersungkur membentur meja dibelakangnya. Eros dia telah dibawa oleh Aiden dan Moris ke luar ruangan tersebut.
"Lo udah kelewat batas Tania!" Tegas Andre siapapun yang bersni menyakiti miliknya laki laki maupun perempuan dia akan tetap melawannya.
"Andre kok lo tega banget sama gue?" ucap Tania sambil memegang pipi kirinya yang serasa panas dan nyeri.
"Tega lo bilang hehe gue jamin hidup lo setelah ini gak bakal tenang," seringai devil muncul dari bibir Andre dia akan membuat pembalasan yang lebih kejam dari itu.
"Pergi lo sekarang...PERGI!" teriak Andre dengan penuh kemarahan, Tania berusaha bangkit dan lari dari sana yang dikejar oleh
Luna dan Kaila. Andre mengalihkan pandangnnya melihat Queen yang telah tak sadarkan diri."Queen bangun...Queen," ucap Andre dengan mengguncang badan Queen namun, tak ada jawaban dari sang pemilik tubuh matanya tertutup rapat, darah yang mengalir dari pelipis dan lututnya.
Tess... satu cairan bening terjatuh dari mata Andre, dia merasa gagal menjaga Queen, dia terlambat semua dunianya tergantung pada Queen. Semuanya tak akan mudah dilalui hubungan mereka yang baru saja membaik tapi kini ada masalah baru yang datang mengancam hubungan mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/231005647-288-k434372.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Queen ( END )
De TodoKenangan bagaikan mimpi buruk, dilupakan dan diingat. Bayangan tentang rindu mengambang di atas kepala baik buruknya takdir hanya tuhan yang tau. Rasa itu ada ,namun tak terlihat oleh mata bukan karna rasa sakit menjadikan halangan. Aretta punya ba...