Warung Mak Ijah
Tempat berkumpulnya anggota Geng Brandelga termasuk anggota inti dan anggota lainnya. Disana lah mereka bersenang-senang bisa berkumpul dengan semua orang tanpa ada batas sosial atau apapun. Sang pemilik pun tak merasa keberatan karena mereka sudah sepakat untuk saling menjaga keamanan dan ketertiban tempat tersebut.
Seorang pria memasuki tempat tersebut dengan jaket hitam dipunggungnya, seragam yang acak-acakan serta sebatang rokok ditangan kirinya, sebut saja dia leadernya, yang selalu menjadi acuan dan pemimpin geng tersebut. Semuanya tunduk atas perintahnya, walaupun sikap Andre yang dingin kadang juga dia suka bercanda dengan yang lainnya juga, tapi saat dia sedang marah semuanya tak dapat terkendali.
Setelah sepulang sekolah pastinya mereka akan selalu mampir ke sana, karna jaraknya pun lumayan dekat dengan sekolah tepatnya disamping sekolah mereka, hingga memudahkan bagi siswa yang ingin bolos untuk menjadikannya sebagai tempat persembunyian.
"Wellcome bos, baru dateng habis dari mana?" ucap Morgan dengan sambutan bodohnya.
"Hmmmm..." Andre hanya membalasnya dengan singkat yang mempunyai seribu arti.
"Elah bos irit banget ngomongnya, gue kira beruang salju dah mencair tetep aja sikapnya kek kulkas," balas Morgan yang mendapat pelototan dari sang leader, sementara Morgan menelan ludahnya dengan susah payah.
"Mangkanya Mo lo jangan suka nyari masalah, Andre capek habis ngapel sama bu Tini bhah," sambung Moris yang melihat wajah dongol Moris.
Bu Tini adalah guru Bk, setiap harinya selalu ada saja yang dia panggil ke kantornya tak luput juga dengan Andre yang tiap hari keluar masuk ruang Bk. Andre yang tak memperdulikannya pergi ke tempat duduknya yang biasa dia tempati.
" Ehemm...Mak Nasgor Super Komplitnya satu!" teriak Andre pada Mak Ijah yang sedang memcuvi piring dibelakang.
"Siap den," sahutnya.
Moris, Morgan dan anggota lainnya tengah asik bermain kartu, dengan berbagai macam jepitan diwajah mereka yang kalah dan yang masih bertahan hanya Moris.
"Cong lu curang gue kalah mulu pokoknya gue gak terima," bantah Morgan dengan wajah yang penuh dengan jepitan.
"Udah lah Mo terima siapa lagi yang bisa nyaingin Moris, lo juga sih yang ngajak dia." Balas Aji teman seangkatan mereka.
Izin bertanya kak misalkan di cerita fantasi itu ada istilah² kejadian atau nama2 asing itu di buat penjelasan istilah sendiri atau disambungin ke cerita.
"Iyak gue nyesel ngajak dia tadi," jawab morgan dengan memalingkan wajahnya ke arah Moris.
"Eh kalo mau rencanain sesuatu kalo gue gak ada kalik, lah ini orangnya didepan mata." Moris yang tak terima mengerluarkan suaranya.
"Ye kan jarang-jarang gue bisa omongin lu seenggaknya dosa gue berkurang," ucap Morgan dengan meletakkan kartunya.
"Lo kan udah banyak dosa Mo malaikat aj bingung mau nyabut nyawa lu dari mananya, seluruh tubuh lu dah berlumur dosa," sambung Aji.
"Eh lo temen laknat Ji lu kira lo gak banyak dosa hah," tantang Morgan.
"Udahlah jangan berebut dosa, gue aja yang kagak ada dosa kalem aja hahah," sambung Raes yang baru saja datang.
"Lu dateng dateng nyerocos aja Es punya telinga berapa," balas Moris.
"Telinga gue bertebaran hahha!" jawab Raes.
Jangan tanyakan Aiden dia sama dinginnya dengan Andre, dia selalu menyendiri jika ada disana. Aiden berdiri pergi menghampiri Andre yang sedang menikmati makanannya.
"Ndre hubungan lo dengan Queen ada perkembangan?" tanya Aiden yang langsung duduk di depannya, sementara Andre menghentikan kegiatan makannya.
"Iya lumayan membaik sih kemaren gue udah minta maaf, walupun gak sepenuhnya diterima," jawab Andre dengan lesu.
"Oh iya gue inget, kemaren gue nemu Eros sama Tania. lo kayaknya harus hati-hati deh sama mereka, gue yakin mereka ngerancanain sesuatu buat hancurin hubungan kalian lagi," jelas Aiden, dia memang seperti tak peduli sekitar, namun dia selalu mengedarkan pandangannya mencari kejanggalan.
Ditempat lain......
Sudah lama Queen tak pergi ke rumah Luna jadi hari ini sepulang sekolah, dia ikut bersama Luna kerumahnya. Queen merindukan ayah dan bunda luna mereka adalah keluarga kedua Queen setelah orang tuanya tak ada. Mereka sekarang sedang berada didalam mobil yang melaju dengan kecepatan sedang.
"Kebetulan lo dateng hari ini Queen Bang Reno lagi ada dirumah, walau kadang gue kesel liat dia di rumah hehe," ujar Luna sambil menyetir mobil.
"Bang Reno juga ada di rumah, dah lama gue gak ketemu dia, oh iya Bang Reno rencananya kapan mo tunangan sama kak Alya?" Tanya Queen karna sudah lama dia tak bertemu dengannya.
"Gak tau juga mungkin 3 bulan lagi soalnya Kak Alyanya masih nyelesein skripsinya," balas luna, mereka kembali melanjutkan perjalanannya melewati gedung gedung dan bergai macam tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Queen ( END )
RandomKenangan bagaikan mimpi buruk, dilupakan dan diingat. Bayangan tentang rindu mengambang di atas kepala baik buruknya takdir hanya tuhan yang tau. Rasa itu ada ,namun tak terlihat oleh mata bukan karna rasa sakit menjadikan halangan. Aretta punya ba...