37. Psycho

1.1K 150 208
                                    

"Perasaan benci menjamah ke seluruh tubuh tanpa terkecuali hingga akhirnya menyisakan penyesalan yang teramat besar ketika mengetahui kebenaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Perasaan benci menjamah ke seluruh tubuh tanpa terkecuali hingga akhirnya menyisakan penyesalan yang teramat besar ketika mengetahui kebenaran." —GABRIELANG



Happy Reading






"Udah bangun?"

Mata Gabriella terbuka. Raut wajah kebingungan sangat tercetak jelas di sana, ditambah dengan sosok Anna yang kini berdiri dihadapannya ditemani sosok laki-laki yang mungkin saja itu adalah orang yang sama ketika mendatanginya di halte.

Gabriella menatap sekelilingnya, sebuah rumah mewah dan sepertinya kini dia berada di ruang tamu. Tubuhnya di ikat dengan tali dan terduduk di lantai yang cukup dingin.

"Ini ulah lo?" tanya Gabriella pada Anna.

"Of course." Anna menaikkan sudut bibirnya. "Kaget?"

"Enggak. Karena gue udah tau, cara kampungan kayak gini cuman lo yang pake."

Anna yang dihina seperti itu tidak terima, dia dengan kencang menampar pipi Gabriella hingga memerah. Gabriella tak protes, dia hanya diam.

Gabriella menatap sosok yang berdiri di samping Anna. Dia masih lengkap dengan topi dan masker seolah-olah tidak ingin ada orang lain yang tahu mengenai siapa dirinya.

"Maksud lo bawa gue kesini apa?" tanya Gabriella santai, bahkan Anna merasa Gabriella tidak merasa takut sedikitpun berada di suasana seperti ini.

"Gue mau lo mati," balas Anna kejam.
Gabriella membulatkan matanya tidak percaya. Anna menyanderanya disini karena ingin menghabisinya.

"Gue punya salah apa sama lo?" tanya Gabriella membuat Anna tertawa.

"Salah lo karena lo udah ngerebut Elang dari gue, bitch!" Anna menatap tajam Gabriella, ada rasa benci yang amat dalam untuknya.

Gabriella menggelengkan kepalanya. Dia beralih pada sosok yang ada disamping Anna. "Kalau lo?"

Tak ada jawaban.

"Lo juga mau gue mati karena gue selalu gagalin rencana lo?" tebakan Gabriella seratus persen benar. Dia sekarang mulai paham akan situasinya. Dua orang itu bekerjasama untuk memusnahkannya, meskipun Gabriella tak tahu siapa sosok itu sebenarnya.

Gabriella menatap keduanya bergantian lalu dia dikejutkan dengan Anna yang mengeluarkan pisau lipatnya dari saku celananya.

"Mau apa lo?!" Gabriella berteriak.

GABRIELANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang