"Orang yang terlihat baik belum tentu dia baik, begitupun sebaliknya, orang yang terlihat jahat belum tentu dia jahat. Mereka hanya pintar memainkan sebuah karakter manusia." -Elang Ksatria Ganendra
Happy Reading
Gabriella memakan sarapannya dengan tenang. Tadi dia tak sempat sarapan di rumah, alhasil Gabriella membawa sarapannya ke sekolah. Disinilah dirinya sekarang, kantin.
Nasi dengan telur mata sapi serta kecap yang di tuang di atasnya sangat menggugah selera. Makanan yang sangat sederhana dan simpel.
"Hai guys, kalian udah pernah cobain minuman ini belum? Ini enak banget, loh. Minuman ini banyak mengandung vitamin dan pastinya dapat mencerahkan wajah. Kalian bisa cek di Instagramnya, ya." Anna berjalan dari pintu masuk kantin sambil memegang ponselnya yang menyala serta sebotol minuman yang ia endorse. Walupun Anna masih SMA, dirinya memiliki jumlah followers yang cukup banyak.
Anna mematikan live Instagramnya, lalu berjalan menghampiri Gabriella dengan angkuh. Gabriella tak memperdulikannya, dia masih menikmati makanannya dengan tenang.
"Eh, ada cewek kampung." Anna menarik kursi di depan Gabriella dan langsung mendudukinya. Dia tersenyum kala melihat Gabriella tak merasa terganggu sedikit pun dengan kehadirannya.
Sebuah ide licik muncul di otak Anna. Tangannya yang masih memegang botol minuman langsung mengarahkannya ke kotak makanan Gabriella. Kini nasi Gabriella bagai sup berwarna pink akbibat minuman yang di tuang oleh Anna.
Gabriella tersenyum kecut, dia mengaduk-aduk nasinya yang sudah tidak layak dimakan. Matanya dengan tajam menatap Anna yang hanya tersenyum melihatnya.
"Maksud lo apa?" tanya Gabriella dingin.
"Gak sengaja," balas Anna membuat Gabriella mengepalkan tangannya.
"Silahkan di lanjut makannya." Anna melirik makanan Gabriella.
"Kenapa gak lo aja yang makan?" Gabriella dengan gerakan cepat memasukkan sesuap nasi ke mulut Anna.
Karena ulah Gabriella, Anna tersedak hingga batuk. Nasi yang barusan masuk ke dalam mulutnya langsung ia muntahkan. Rasanya sungguh tak enak.
"Kurang ajar!" Anna menarik kuncir kuda Gabriella hingga membuat kepala Gabriella mendongak ke atas.
"Dengerin baik-baik, ya. Jauhin Elang!" ucap Anna penuh penekanan.
Gabriella yang mulai jengah lantas melepaskan tangan Anna yang memegang rambutnya. Matanya menatap wajah Anna dengan jijik. "Lo pikir gue suka sama cowok lo? Bukan selera gue."
"Oh, ya?" Anna melipat kedua tangannya di depan dada. "Jangan-jangan selera lo yang om-om gitu?"
"Ibu lo gak ngedidik lo dengan benar." Anna menaikkan sebelah alisnya kala melihat Gabriella berusaha menahan amarahnya mati-matian.
KAMU SEDANG MEMBACA
GABRIELANG
Teen Fiction"ᴛᴇɴᴛᴀɴɢ ʙᴜᴍɪ ᴅᴀɴ ʟᴀɴɢɪᴛ ʏᴀɴɢ ᴛɪᴅᴀᴋ ʙɪsᴀ ʙᴇʀsᴀᴛᴜ, ᴛᴇᴛᴀᴘɪ sᴀʟɪɴɢ ᴍᴇʟᴇɴɢᴋᴀᴘɪ." Sebelumnya kehidupan Gabriella Maharani berjalan baik-baik saja sebelum ia bertemu dengan sosok lelaki tampan berwajah malaikat namun berhati iblis. Elang Ksatria Ganendra...