"Hidup itu bagaikan air yang mengalir, kita tidak tahu kemana arahnya akan pergi. Namun kita mampu mengikuti kemana perginya arah itu." -Gabriella Maharani
Happy Reading
Pulang sekolah Gabriella tidak langsung pulang ke rumah melainkan dia pergi ke cafe untuk melamar pekerjaan. Tadi saat jam istirahat Gabriella sempat menelepon temannya yang bekerja di sana dan menanyakan apakah masih ada lowongan pekerjaan part time atau tidak dan ternyata masih ada.
Gabriella bekerja untuk melunasi hutang yang ia punya.
Gabriella memasuki The King's Cafe. Tempat dirinya akan bekerja nanti.
"Gabriella," sapa Rina-teman SMP Gabriella.
Rina bekerja paruh waktu di sini untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dia sama seperti Gabriella, hanya hidup berdua dengan Ibunya. Saat SMA mereka berpisah sekolah, tapi mereka masih berhubungan dengan baik.
"Rina. Lo apa kabar?" tanya Gabriella sambil memeluk Rina akrab.
"Gue baik. Lo gimana?" Rina menyambut pelukan hangat Gabriella.
"Seperti yang lo lihat. Gue baik-baik aja," ucap Gabriella sambil tersenyum dan dibalas senyuman juga oleh Rina.
"Lo ketemu manager nya dulu, ya. Ruangannya ada di atas," ujar Rina memberi petunjuk.
Gabriella mengangguk dan segera pergi menuju tempat di mana dia akan melamar pekerjaannya.
Rina menunggu Gabriella dibawah sambil merapikan meja-meja bekas pelanggan tadi. Beberapa menit kemudian Gabriella turun kebawah dan menemui Rina. "Gimana?" tanya Rina penasaran dengan hasilnya.
"Gue diterima," ujar Gabriela sumringah. Akhirnya dia memiliki cara untuk melunasi hutangnya pada Elang.
"Selamat. Betah-betah deh lo disini."
Gabriella tersenyum lebar. Bagaimanapun juga dia harus secepatnya menyelesaikan masalahnya dengan Elang. Gabriella tidak ingin berlama-lama berada di dekat Elang.
"Lo kapan mulai kerja?" tanya Rina sembari menumpuk piring-piring kotor.
"Minggu depan."
"Ya udah lo pulang dulu sana, istirahat. Lo pasti capek baru pulang sekolah," kata Rina perhatian dan dibalas anggukan kepala oleh Gabriella.
***
Sudah hampir setengah jam Gabriella menunggu angkutan umum, namun angkutan umum pun tak kunjung datang.
Gabriella celingak-celinguk mencari angkutan umum, namun hasilnya nihil, ia malah mendapati seorang laki-laki yang masih mengenakan pakaian seragam sekolah sedang dikeroyok oleh tiga preman.
KAMU SEDANG MEMBACA
GABRIELANG
Genç Kurgu"ᴛᴇɴᴛᴀɴɢ ʙᴜᴍɪ ᴅᴀɴ ʟᴀɴɢɪᴛ ʏᴀɴɢ ᴛɪᴅᴀᴋ ʙɪsᴀ ʙᴇʀsᴀᴛᴜ, ᴛᴇᴛᴀᴘɪ sᴀʟɪɴɢ ᴍᴇʟᴇɴɢᴋᴀᴘɪ." Sebelumnya kehidupan Gabriella Maharani berjalan baik-baik saja sebelum ia bertemu dengan sosok lelaki tampan berwajah malaikat namun berhati iblis. Elang Ksatria Ganendra...