"Kamu tahu, betapa sulitnya aku menarik perhatianmu agar kamu mau menatapku meskipun satu detik?" —Dari Elang Ksatria Ganendra untuk Gabriella Maharani
Happy Reading
Gabriella melirik jam tangannya, lima belas menit lagi bel masuk akan berbunyi. Terlalu lama menunggu membuat Gabriella kesal, dapat dia duga jika Elang kesiangan. Niatnya pagi ini dia ingin menyicil hutang dan Elang menyuruhnya menunggu di depan perpustakaan.
Hembusan napas keluar dari bibir Gabriella. Baiklah, dia akan membayarnya nanti ketika jam istirahat. Saat hendak menuju kelasnya, Gabriella tidak sengaja menangkap Elang dan Anna tengah berjalan menuju loker sekolah.
Bukannya ingin tahu urusan mereka, tapi dia sudah lumayan lama menunggu Elang, namun cowok itu malah pergi dengan cewek lain.
"Kamu suka sama cewek kampungan itu?"
"Kenapa sih kamu kalau sama dia kayaknya deket banget, giliran sama aku marah-marah terus." Anna terus berbicara tanpa henti membuat telinga Elang berdenyut. Gadis cantik itu benar-benar tidak menyukai kedekatan diantara Gabriella dan Elang.
Anna meletakkan tangannya di atas dada bidang Elang, dirabanya pelan dan mulai memainkan jarinya di atas sana. "Apa yang kurang dari aku?"
Elang menggeleng pelan, lalu tangannya menyentuh tangan Anna yang berada di atas dadanya. "Gak ada. Lo cantik," ucap Elang jujur.
Anna tersenyum lebar, untuk kedua kalinya Elang memujinya cantik setelah pertemuan pertama mereka. Terlebih kini Elang tidak menolak dirinya.
"Terus kenapa kamu selalu deket-deket dia? Aku gak suka, Lang." Anna mendengus, bibirnya mengerucut sebal.
"Lo tahu alasan kenapa gue selalu deket sama dia." Elang membelai lembut rambut Anna membuat cewek itu merasa Elang hanya miliknya seorang.
Anna memukul pelan dada Elang. Matanya benar-benar memancarkan ketidaksukaan. "Aku cemburu Lang!" ucap Anna. "Kamu suka sama dia?"
Hening. Elang tidak menjawabnya membuat Anna yakin bahwa Elang menyukai Gabriella. Anna tersenyum miring, selera Elang sangat rendah.
"Kalau gue jawab pertanyaan lo, apa lo bakal jawab pertanyaan yang nanti gue kasih?" Elang menaikkan sebelah alisnya.
Anna mengerutkan keningnya. Dia mengangkat bahunya acuh. "Of course."
Air muka Elang berubah dingin. "Gue gak pernah suka sama dia," ujarnya. Entah mengapa tatapan itu menyimpan sebuah artian khusus.
"Masa?" Jangan salahkan Anna jika dia tidak percaya dengan ucapan Elang, karena dia sering memperhatikan cowok itu dan Gabriella secara diam-diam.
"Gue gak mungkin suka sama cewek kayak dia. Kampungan, miskin, jelek, dan gak menarik."
KAMU SEDANG MEMBACA
GABRIELANG
Teen Fiction"ᴛᴇɴᴛᴀɴɢ ʙᴜᴍɪ ᴅᴀɴ ʟᴀɴɢɪᴛ ʏᴀɴɢ ᴛɪᴅᴀᴋ ʙɪsᴀ ʙᴇʀsᴀᴛᴜ, ᴛᴇᴛᴀᴘɪ sᴀʟɪɴɢ ᴍᴇʟᴇɴɢᴋᴀᴘɪ." Sebelumnya kehidupan Gabriella Maharani berjalan baik-baik saja sebelum ia bertemu dengan sosok lelaki tampan berwajah malaikat namun berhati iblis. Elang Ksatria Ganendra...