24. Why

1.3K 150 346
                                    

"Menyelesaikan masalah dengan kekerasan tidak membuatmu keren

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Menyelesaikan masalah dengan kekerasan tidak membuatmu keren."



Happy Reading





Gabriella menatap kagum bangunan di depannya. Hotel bintang lima yang berlokasi di Jakarta dan termasuk hotel tertinggi di Indonesia adalah tempat dimana pernikahan Doni dan Miranda dilaksanakan. Hotel yang menempati 20 lantai paling atas dari gedung Gama Tower yang menjulang di ketinggian 308 meter ini sudah disulap menjadi sebuah gedung perayaan pernikahan keluarga Ganendra.

Ballroom hotel yang terletak di lantai dasar mampu menampung hingga 1.500 tamu undangan. Acara pernikahan Doni dan Miranda cukup tertutup, hanya orang-orang tertentu yang dapat memasuki gedung ini.

Gabriella menoleh ke Elang kala lelaki itu diam saja dan enggan melangkahkan kakinya menuju kedalam. Gabriella paham dengan perasaan Elang saat ini.

"Dasi lo mana?" tanya Gabriella memecah keheningan.

"Gue kantongin," jawab Elang seadanya.

"Kenapa gak dipakai?"

Elang melirik Gabriella, lalu tersenyum nakal. "Pakein."

Gabriella berdecak kesal, jika saja dia tidak menghargai perasaan Elang bisa saja ia memukul kepalanya.

Gabriella memgambil dasi yang baru saja diberikan oleh Elang, lalu memakaikannya pada kerah kemaja Elang.

"Cantik," puji Elang pelan ketika Gabriella sedang memakaikan dasinya.

Hari ini Elang sangat terpesona dengan gadis di hadapannya. Gabriela tampil berbeda kali ini, drees berwarna baby pink lengan panjang di bawah lutut melekat di tubuhnya, sandal high heels serta rambut yang diikat rapi kebelakang dan jangan lupakan wajah yang dipoles make up tipis membuat kesan feminim dari diri Gabriella Maharani keluar.

"Udah, ayo masuk." Ketika Gabriella hendak melangkah ke dalam, Elang menarik tangannya dan menggenggamnya erat.

"Jangan dilepas," ucap Elang kala merasa bahwa Gabriella ingin melepaskan genggamannya.

"Tapi—"

"Diem atau utang lo naik." Setelah kalimat itu keluar dari bibir Elang, Gabriella pun menurut dengan ribuan umpatan yang tertahan.

Mereka berdua berjalan beriringan bak pasangan kekasih. Kedatangan Gabriella dan Elang disorot banyak pasang mata. Terheran-heran siapa gerangan gadis yang dibawa oleh putra tunggal keluarga Ganendra. Anna yang sejak tadi menunggu kedatangan Elang pun nampak kesal kala Elang datang bersama Gabriella, ditambah tangan mereka yang bertautan.

"Lo gak mau nyamperin papa lo?" tanya Gabriela pada Elang dan dibalas gelengan kepala oleh Elang.

Di tempatnya berdiri, mereka dapat melihat Doni dan Miranda didepan sana. Mereka berdua nampak serasi.

GABRIELANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang