18. Abstrak

1.5K 200 200
                                    

"Menemukan orang yang bisa mengerti dirimu seperti menemukan harta karun di bawah laut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Menemukan orang yang bisa mengerti dirimu seperti menemukan harta karun di bawah laut. Sulit, tetapi akhirnya menyenangkan." —Gabriella Maharani



Happy Reading




Hari ini Gabriella pulang dari kafe tidak seperti biasanya. Jika kemarin-kemarin dia akan pulang pukul sembilan malam, tapi kini dia harus pulang pukul sebelas malam. Hari ini kafe sangat ramai pengunjung membuat para karyawan harus bekerja lembur.

Gabriella menengok kanan dan kirinya untuk melihat apakah ada angkutan umum yang lewat atau tidak. "Kok tumben sih gak ada angkot yang lewat? Ojek juga gak ada."

Apakah Gabriella lupa jika sekarang hampir tengah malam? Sangat mustahil menemukan angkutan umum. Ingin pesan ojek online pun kuota Internetnya habis.

"Apa gue jalan kaki aja ya? Mungkin di depan sana ada angkot atau ojek." Gabriella memilih untuk berjalan kaki sampai menemukan angkutan umum atau ojek.

Hampir 15 menit Gabriella berjalan kaki tetapi tetap saja tidak ada angkutan umum yang lewat maupun ojek. Bahkan tempat ini sepi dan gelap.

Gabriella berdecak. "Ini pada kemana sih?! Angkot gak ada, ojek juga gak ada," dumel Gabriella.

Tiba-tiba ada motor yang mendekatinya. Turunlah seorang pria berbadan besar menghampiri Gabriella. Wajahnya sangar dan menyeringai menatap wajah Gabriella.

"Hai cantik. Kok sendirian aja sih malam-malam?" tanya pria tersebut.

Gabriella menatap pria tersebut dengan pandangan tidak suka, ia tahu apa maksud kedatangannya. "Bukan urusan lo!" Gabriella menjawabnya dengan ketus.

Pria tersebut membelai dagu Gabriella. "Jangan galak-galak dong."

Gabriella menepis kasar tangan pria tersebut. "Jangan pernah sentuh gue dengan tangan kotor lo!!"

Pria tersebut tertawa. "Suka banget nih aku sama tipe yang galak-galak, gemesin gini." Pria tersebut memandang Gabriella dengan penuh nafsu membuat Gabriella ingin sekali mencolok mata itu.

"Jangan ngeliatin gue dengan pandangan menjijikan kayak gitu, atau mata lo bakal gue congkel." Gabriella sudah mulai kesal dengan tingkah laku pria didepannya ini, ia bisa menilai bahwa pria tersebut lebih tua darinya.

Wajah sangarnya menampilkan sebuah senyum devil dan dia langsung memeluk Gabriella. "Bermainlah denganku malam ini." Pria tersebut berucap tepat ditelinga Gabriella.

Gabriela mendorong tubuh pria itu dengan kasar. "Jangan kurang ajar ya!!"

"Sudahlah, ayo ikut," ajak pria tersebut sambil menarik tangan Gabriella.

Gabriella langsung memelintir tangannya kebelakang dan menendang punggung tegapnya. "Gue bukan jalang!"

Pria tersebut jatuh tersungkur kebelakang tetapi ia langsung berdiri dan menghampiri Gabriella. "Rupanya kamu bisa bela diri."

GABRIELANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang