32. Pacar

1.4K 164 349
                                    

"Terima kasih, kamu telah sukses memporak-porandakan hatiku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terima kasih, kamu telah sukses memporak-porandakan hatiku."






Happy Reading







"Asek! Goyang terus jangan kasih kendor!" Jay berseru semangat. Malam ini inti VYLNOXI tengah berada di sebuah klub malam. Mereka datang ke sini untuk menghibur diri sekaligus melihat salah satu temannya menunjukkan skillnya.

Gavin Bhalendra, cowok itu kini tengah menggerakkan jemarinya diatas pioneer. Selain terkenal playboy, Gavin juga terkenal karena prestasinya yang pandai memainkan peralatan DJ, bisa dibilang dia seorang DJ muda. Semua orang yang hadir dengan asik berjoget bersama mengikuti alunan musik yang di putar oleh Gavin.

"Woi, ini di diskotek bukan di hajatan." Jeha menatap Jay yang tengah menggoyangkan pinggulnya ke kanan dan ke kiri, persis seperti goyang itik khas salah satu penyanyi dangdut ternama.

"Suka-suka gue ngapa. Goyang kek gini lebih mantep!" Jay kini malah memutar-mutar kepalanya.

"Buset dah." Jeha sampai minggir ke samping karena Jay saking hebohnya bergoyang.

Elang menatap kedua temannya seraya memutar-mutar gelasnya yang berisikan wine. Sejak tadi dia menggerutu karena banyak sekali wanita yang menggodanya, bahkan tak jarang Elang membentaknya agar pergi dari hadapannya. Begitupun dengan Aksa. Cowok itu bahkan meminumnya langsung dari botol.

Jika kalian pikir Aksa adalah cowok pendiam yang akan menghabiskan malamnya untuk belajar, kalian salah besar. Aksa adalah cowok yang sangat membawa perasaan pada setiap obrolan. Jika pembicaraan yang dibicarakan tidak disukai Aksa, cowok itu akan marah.

"Kagak sanggup gue ngadepin Jaelani," ujar Jeha mengadu pada Elang. Dia duduk di hadapan Elang dan Aksa. "Rusuh bener," lanjutnya.

Elang terkekeh kecil. "Kayak gak tau Jay aja."

"Lo pesen minum gih, nanti gue yang bayar," ucap Elang pada Jeha.

"Serius lo?" tanya Jeha meyakinkan.

"Serius lah, masa iya bohong."

Jeha bersorak girang. Dia memesan minuman pada bartender. "Lagi bahagia lo?"

Elang mengerutkan keningnya. Mengapa Jeha tahu jika dia sedang bahagia. "Emang keliatan?"

"Keliatan banget asli! Muka lo berseri-seri kek bulan purnama." Elang tersenyum membuat Jeha bergidik ngeri. Senyuman Elang berbeda dari biasanya.

"Eh anjir, gue cariin juga malah duduk disini." Jay datang dan bergabung bersama mereka.

"Lo rusuh Jay, gue malu," jawab Jeha tanpa beban.

"Sial lo!"

"Good night boy." Gavin juga datang dan ikut bergabung bersama setelah menyelesaikan musiknya.

GABRIELANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang