"ᴛᴇɴᴛᴀɴɢ ʙᴜᴍɪ ᴅᴀɴ ʟᴀɴɢɪᴛ ʏᴀɴɢ ᴛɪᴅᴀᴋ ʙɪsᴀ ʙᴇʀsᴀᴛᴜ, ᴛᴇᴛᴀᴘɪ sᴀʟɪɴɢ ᴍᴇʟᴇɴɢᴋᴀᴘɪ."
Sebelumnya kehidupan Gabriella Maharani berjalan baik-baik saja sebelum ia bertemu dengan sosok lelaki tampan berwajah malaikat namun berhati iblis. Elang Ksatria Ganendra...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lakukan sesuatu yang bermanfaat dan jangan suka mencampuri urusan orang lain." -Elang Ksatria Ganendra
Happy Reading
"Buka gerbangnya!"
Elang menendang pagar sekolah SMA Parahyangan dengan kencang. Matanya membidik tajam satpam yang menjaga pagar sekolah tersebut. Tangannya mengepal kuat hingga buku-buku jarinya memutih. Bayangan Gorgon yang selalu mengusik VYLNOXI membuat amarah di dalam diri Elang berkobar.
"Kalian siapa?" tanya satpam yang bertugas.
"Panggilin Raka! Bilang kalau gue nyari dia!" ujar Elang tegas tak terbantahkan.
"KELUAR LO! JANGAN JADI PENGECUT!!" Elang berteriak dengan kencang. Ia berdiri di paling depan memimpin para anggotanya.
Anggota VYLNOXI yang masih duduk di atas motor mulai menstarter motornya dengan kencang hingga bunyinya saling bersautan satu dengan yang lainnya.
Semua murid SMA Parahyangan yang sedang melakukan kegiatan belajar mulai terganggu dengan suara bising tersebut. Mereka semua lantas keluar kelas dan menampilkan raut terkejut kala melihat sekolahnya kini dikepung oleh ratusan orang berpakai jaket kulit berlambangkan kepala burung elang yang memakai mahkota.
"BURUAN KELUAR ATAU GUE BAKAR SEKOLAH INI!" Elang nampak tak sabaran.
Raka beserta Aldo dan teman-temannya baru keluar dari gedung sekolah, mereka sedang berjalan di lapangan menuju gerbang untuk menghampiri Elang. Tatapan angkuh dari Aldo ditunjukkan untuk Elang.
"Eh, ada tamu yang gak diundang datang," kata Aldo sambil membuka gerbang sekolahnya lebar-lebar.
Elang mengepalkan tangannya dengan kuat. Matanya menatap nyalang ke Raka, ditambah Farhan yang kini juga berdiri disamping Aldo. "Udah pindah sekolah lo? Baguslah, jadi di sekolah gue udah gak ada sampah kayak lo lagi."
Setelah kejadian di kantin waktu itu, Elang langsung menyuruh kepala sekolah untuk mengeluarkan Farhan dari SMA Airlangga. Elang tak pernah main-main dengan ucapannya. Hanya sekali berbicara, kepala sekolah tersebut langsung menuruti perintah Elang.
"Kenapa lo gebukin Farhan kemarin?" tanya Aldo pada Elang.
Gelak tawa Gavin dan Jeha mengundang perhatian anggota Gorgon.
"Dasar tukang ngadu," kata Gavin.
"Maksud lo apa ngomong gitu?!" Farhan langsung menghampiri Gavin dan mendorongnya.
