Kalau engga tertarik sama hukum hukum gini boleh dilewati aja mwehehe
Author lagi seneng sama yang ginian. Kasian kalian jadi korban kesenangan author wkkwkw
Enjoy!
___________________________________"Ma, doain abang sama Yeosang berhasil ya" Soobin salim mamanya sebelum menuju ke kantor pengadilan bersama Yeosang.
"Saya juga bu" Yeosang salim mama Soobin.
"Amin. Kalian jawab sebisa nya, mama tau yang benar akan selalu menang dari kesalahan" Mama memegang pundak Yeosang dengan Soobin.
"Mama percaya sama kalian. Semoga kalian pulang dengan selamat"
"Amin"
"Apa engga mau telepon Papa? Papa bisa bantu kita pastinya" Ucap Mama lagi.
"Abang udah telepon Papa kemarin, Papa katanya mau bantu dan minta ketemuan di kantor aja karena sibuk" Jelas Soobin dan diangguki Mamanya.
"Kita pergi Ma"
Kantor pengadilan,
"Emang Papa lu profesi apa, Bin?" Tanya Yeosang, dan kini mereka berdua sedang berjalan masuk ke kantor pengadilan yang akan dimulai pada pukul 8 pagi.
"Oh, Papa pengacara. Yang buat Bomin masuk penjara kan Papa" Soobin tersenyum mengingat jasa Papa nya.
"Wah, keren. Semoga kita lancar. Mau doa dulu?" -Yeosang
"Boleh lah. Biar hati gw juga tenang"
Setelah mereka berdoa masing masing, mereka menuju ke arah depan ruangan pesidangan dan di depan situ terdapat Papa Soobin yang sudah menunggu.
"Pa!"
Papa menoleh dan tersenyum melihat anaknya datang.
"Udah siap belum? Mental harus kuat loh" Papa menepuk nepuk punggung Soobin.
"Yaelah bukan abang juga. Tapi Yeosang" Soobin menatap kearah Yeosang dan Yeosang pun tersenyum kecil.
"Mohon bantuannya ya om" Ucap Yeosang malu malu.
"Oh! Kamu yang bantuin om kasus tahun lalu itu kan? Wah kayaknya hebat kalau kamu masuk dunia hukum. Ga tertarik emang?"
"Saya harus ngelanjutin perusahaan Papa om, hehehe" Yeosang ketawa tawa garing.
"Ya sudah, mari kita masuk"
Papa, Soobin serta Yeosang memasuki ruangan serta orang orang lainnya.
"Emang saat nya gw ya?" Dia tersenyum lalu ikut memasuki ruangan.
➷
"..."
"Silahkan dari pihak tersangka dibolehkan berbicara"
Yeosang maju dan berdiri di samping Jihoon.
"Yang Mulia, teman saya tidak bersalah. Saya sebagai saksi yang melihat kejadian, Yeonwoo ditusuk oleh orang lain, bukan Jihoon. Pihak Yeonwoo pasti—"
Pengacara dipihak Yeonwoo berteriak memotong perkataan Yeosang.
"Tunggu! Bukannya itu mengelak fakta yang sudah ada? Kenapa—"
"Apakah anda sudah diizinkan berbicara oleh Yang Mulia? Sebagai pengacara, sikap anda sangatlah tidak sopan dihadapan Yang Mulia" Ucap Yeosang dengan tenang.
Hakim tersenyum di dalam hatinya, karena tidak bisa ia tunjukan di ruangan. Jika ia tunjukkan senyumannya, pastinya orang mengira bahwa hakim memihak kepada Yeosang.
"Apakah anda mempunyai bukti?" Tanya Hakim kepada Yeosang.
Yeosang terdiam seribu bahasa, bingung menjawab nya harus bagaimana.
Brak
"Saya punya bukti Yang Mulia"
Soobin, Yeosang, Jihoon langsung saja menoleh ke arah bangku pengunjung.
Seungyeop maju dengan kertas yang dibawanya.
"Saya menghadap Yang Mulia" Seungyeop menundukkan badannya.
"Silahkan berbicara"
"Saya tahu persis Jihoon sama sekali tidak bersangkutan. Orang ini dengan pacarnya tidak sengaja melihat pelaku sedang menusuk korban"
Seungyeop memberikan kertas tersebut dan terlihat persis Bomin sedang menusuk Yeonwoo.
"Saya juga punya rekamannya disini. Sepertinya korban dengan pelaku merencanakan hal ini untuk menjebak teman saya, Jihoon" Seungyeop menaruh flashdisk juga dimeja.
"Tetapi saya tidak tahu alasan aslinya, namun pikir saya begitu" Sambung Seungyeop.
"Hasil akan diumumkan hari ini pada jam 12 siang. Silahkan meninggalkan ruangan ini"
Soobin memeluk Jihoon sebelum Jihoon dibawa kembali ke dalam penjara sementara.
"Gw yakin, keberuntungan lagi di pihak kita. Jangan takut, gw bakal bebasin lo" Soobin menepuk nepuk punggung Jihoon.
"Makasih untuk semuanya Bin" Jihoon melepaskan pelukannya dan dibawa pergi penjaga ke penjara sementara.
Soobin dan Yeosang menghampiri Seungyeop yang mau keluar dari ruangan
"Yeop!"
Seungyeop menoleh dan ia menghentikan jalannya.
"Makasih banyak. Gw ga tau lo ngelihat kejadian itu juga" -Yeosang
"Sisanya kalian beresin. Gw mau ke kampus lagi" Seungyeop berjalan pergi.
"Bang Seungyeop"
Seungyeop menghentikan jalannya dan celingak celinguk mencari orang yang memanggil dirinya.
"Lo kenapa? Berubah pikiran? Lo jadi mau mengkhianati Bomin juga?" Tanya Wonhyuk sambil berjalan ke arah Seungyeop.
"Gw juga ga bisa tinggal diam. Sekarang gw ada di pihak lo" Seungyeop merangkul bahu Wonhyuk lalu mereka berdua berjalan bersama.
"Lo bakal dicari sama Bomin loh, beneran gpp?" -Wonhyuk
Seungyeop mengangguk. "Gw juga udah capek. Gw bakal bantu lu cari adek lu. Gw tau sih tempatnya pasti ga jauh dari kediaman Bomin, tapi Bomin kan sama sekali ga pernah ngijinin orang masuk ke rumah dia sembarangan"
"Bajingan gila itu memang harus dibunuh ya biar kapok" Wonhyuk mengepalkan tangannya.
Tbc
Rame kah?
KAMU SEDANG MEMBACA
CHASE | Kang Taehyun✔
RomanceKini bukan lagi Soorae yang mengejar, namun Taehyun. Kata siapa cerita sebelumnya sudah usai begitu saja? Tentu tidak. Taehyun tidak akan melepaskan Soorae dengan begitu mudahnya. Akankah mereka bersatu lagi? Apakah cinta mereka bersemi kembali? T...