#47

209 51 17
                                    

Soorae membuka matanya dan langsung menatap langit langit rumah sakit.

Semua badannya sakit dan Soorae pun merasa tangan disebelah kirinya berat.

Ternyata seseorang mengenggam tangan Soorae dan satu tangannya lagi ia gunakan untuk memakan gorengan.

Ia menoleh ke arah Soorae dan tersenyum manis ketika melihat dirinya sudah siuman.

"Oh udah bangun?" Taehyun memakan semua gorengannya dan ngelap tangannya pakai tisu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Oh udah bangun?" Taehyun memakan semua gorengannya dan ngelap tangannya pakai tisu.

Soorae duduk di kasur dengan bantuan Taehyun. Ia menatap kearah sekitarnya. "Bomin?"

Taehyun tersenyum.

"Dia selamat. Badannya kena kawat besi dari kereta yang lewat" Taehyun kini menggenggam tangan Soorae dengan kedua tangannya.

"Lo ga apa apa? Apa mau gw panggilin dokter?"

Soorae termenung diam.

"Mau ketemu Bomin?" Tanya Taehyun lagi dan diangguki Soorae.

"Ya udah tunggu bentar gw panggilin"

Taehyun pergi menuju kamar Bomin.



BRAK!

"KAKAK!"

Setelah membuka pintu dengan kencang, Wonyoung mendatangi Soorae dengan penuh amarah.

"DEK!" Wonhyuk ikut masuk dan menarik adeknya.

"Ayo pulang, jangan buat kekacauan lagi" Paksa Wonhyuk.

"E-engga! Gw harus tau kak Soorae dulu! Hiks. Kak Soorae!"

Wonyoung mulai menangis, lalu menghempaskan tangan Wonhyuk.

"Abang diam!"

Wonhyuk kaget melihat adiknya menangis dan hanya terdiam ditempatnya.

Wonyoung berjalan mendekati Soorae dan meraih tangan kirinya.

"Kak, kak Bomin jahat huaaaa"

Soorae bingung dan menatap Wonhyuk dengan tatapan yang ngartiin: "heh ini kenapa?"

Wonhyuk naikin kedua bahunya menandakan ia tidak tau.

"Gw cemburu ke kakak yang diperhatiin mulu sama kak Bomin" Rengek Wonyoung disela sela tangisannya.

Soorae mengerutkan dahinya. 'Diperhatiin? Orang orang disekitar gw sampai luka luka dibilang diperhatiin?' pikirnya dalam hati tidak setuju dengan perkataan Wonyoung.

"Tau ga kak? Tadi aku didorong sampai jatuh, terus— HUWAAAA"

"Hyuk" Soorae nge kode ke Wonhyuk biar dia bawa adeknya pulang.

Wonhyuk mengangguk mengerti dan menarik adeknya kembali. "Ayo pulang. Kakaknya mau istirahat dulu"

Wonyoung yang masih menangis pun melepas genggaman tangannya dari Soorae. "Kalau kakak disakitin sama Bomin telepon gw pokoknya! Gw kesel dikhianatin kayak gini! Ayo pulang bang"

Wonyoung menarik Wonhyuk pergi.

"Maaf ya Rae gw duluan, btw cepat sembuh ya" Wonhyuk tersenyum ramah lalu pergi.

Soorae menatap kosong dan mencerna apa yang baru saja terjadi tadi.

"Hidup gw apa apaan sih" Soorae tertawa miris.

Ia kembali mengingat kejadian di rel kereta tadi.

"Bodoh" Soorae menutup wajahnya dengan tangan kanannya sambil menghela nafas berat.

Krieett

"Kalau ketahuan gw bisa dimarahin suster lagi tau. Nanti pokoknya kalau suster nya marahin gw, gw nyalahin lo ya pokoknya" Bomin menatap Taehyun dengan kesal.

Taehyun tertawa pelan, "iya iya. Beres itu mah"

Lalu Taehyun menoleh kearah Soorae. "Nih Bomin"

"Lo gapapa Rae? Katanya gw yang narik lo tadi, trus malah gw yang kena, hehe" Bomin tertawa kecil seakan tidak terjadi apa apa.

"Kok lo masih bisa ketawa sih?" Soorae menatap aneh Bomin.

"Karena gw yang bukan alamin, jadi gw ga tau rasa sakitnya gimana. Gw cuman ngerasa badan gw pegel pegel aja pas bangun" Bomin tersenyum.

"Bener kan yang harusnya dikhawatirin itu emang lo. Lo bisa aja trauma parah. Syukur kagak"

"Btw si Soorae udah diperiksa ke dokter belum? Bukannya habis siuman langsung kabarin dokter ya?" Tanya Bomin kepada Taehyun.

"Oh iya kelupaan. Nitip Soorae dulu bentar" Taehyun pergi manggil dokter.

"Rae, maaf sekali lagi. Aduh sampe bawa bawa RS lagi. Gw ga enakan, nanti gw tanggung semua biayanya deh" -Bomin

"Ga usah. Lo pikirin diri lo sendiri dulu aja" Tolak Soorae.

"Udah gw bayar sih administrasi nya, lo telat hehe"

"Berapa harganya? Nanti gw kasih" Tanya Soorae ga enak.

"Ga usah. Yang bikin lo ke RS juga gw. Lo tenang aja" Bomin duduk di kursi. "Habis gw sembuh, gw bakal pindah ke Batam, kampung halaman gw. Jaga diri baik baik ya disini"

"Lah? Kok pindah?"

Bomin mengusap belakang lehernya, "disuruh sama orang tua. Katanya kalau gw ga nurut, gw dicoret dari KK. Padahal gw benci banget sama mereka yang benci kepribadian gw"

"Ya itu juga uang mereka kan. Emangnya lo bisa hidupin hidup lo sendiri?" -Soorae

"Oh tentu bisa. Gw udah kerja kali. Kayaknya bos gw bakal marah gara gara gw bakal pindah tanpa alasan jelas kayak gini" Bomin menertawakan nasibnya sendiri.

"Lo ga ada niatan balik sama Taehyun lagi gitu?" Tanya Bomin

"Hmm ntah. Gw ga ada rasa lagi sama dia. Rasanya kayak balik ke jaman sahabatan dulu sih" Ucap Soorae dengan wajah seriusnya.


Sreet.

"Tolong keluar dulu ya. Pasien nya mau diperiksa" Dokter masuk dengan Taehyun dibelakangnya.

"Yuk balik ke kamar lo, Min" Ajak Taehyun dan diangguki Bomin.



Taehyun mengantar Bomin ke kamarnya.

"Hey, tadi lo denger kan?" Ucap Bomin membuka pembicaraan duluan.

"Gw udah tau kok. Kalau dia ga suka lagi ya buat apa gw ngejar dia lagi?" Taehyun tersenyum kecil.

"Lo bisa kok buat dia suka sama lo lagi. Kejar lah. Masa mau berhenti gitu aja?" Bomin merangkul pundak Taehyun.

"Harusnya lo talu gw orangnya pemalu"

"Halah, Soorae mah bakal anggap lo malu maluin, bukan pemalu lagi. Kejar lah, gw dukung. Semangat!"

Taehyun menunduk malu. "Enaknya ngapain? Gimana caranya?"

"Bukannya lo punya sahabat baru ya? Sunoo namanya kalau ga salah. Gw pernah ketemu dia, dia jago loh soal kayak ginian" -Bomin

"Minta saran aja ama dia. Gw mah ga ada apa apanya"




Tbc

CHASE | Kang Taehyun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang