"Bisa main piano, lo?" Jimin menunjuk piano di sudut ruangan yang baru disadarinya sekarang."Lumayan."
"Main dong."
Yoongi menatap Jimin. "Enggak ah."
"Ck. Buruan." Paksa Jimin.
"Nggak mood."
Jimin mendelik, "boong. Cepet." Desaknya.
"Oke!" Jawab Yoongi sembari berjalan kesana diikuti Jimin.
Ia menancapkan kabel pada stopkontak dan menyalakan tombol pada piano itu.
"Lagu apa?" Tanya Yoongi.
"Apa aja lah, ayo buru pengen liat."
Yoongi terkekeh kecil mendengar respon kekasihnya. "Train wreck?"
Jimin menatap mata kekasihnya. "Kenapa harus lagu sedih?"
Yoongi menggedikan bahu dan mulai menarikan jemarinya di atas tuts piano dengan lihai.
Alunan melodi pelan itu kenapa terasa sakit? Kenapa Jimin malah menghayati lagu itu terlalu dalam?
Yoongi masih asik menarikan jemarinya, berlari dari tuts putih ke yang hitam, Jimin menyandarkan diri pada lemari di sebelahnya dan mengamati kekasihnya.
Bakal se-nyesel apa gue kalo kehilangan lo, Yoongi?
"Selesai." Yoongi menatap Jimin yang masih memandanginya dengan tatapan terpukau.
"Keren." Pujinya.
Yoongi tertawa dan membawa Jimin untuk duduk di pangkuannya. Mata mengerjap indah dan bulu mata lentik itu selalu cukup untuk membuat Yoongi jatuh untuk yang kesekian kali.
Hingga tak ada yang mau menyadari kapan tepatnya kedua bibir itu saling memangut lembut. Hisap kecil hanya untuk sekedar membuktikan bahwa mereka memilih hidup hanya untuk satu sama lain.
Pegangan Yoongi di pinggang Jimin mengerat, begitu pula pelukan Jimin pada leher Yoongi yang semakin mengerat. Ciuman indah itu semakin dalam, hingga melibatkan lidah. Jimin bahkan membiarkan Yoongi menekan tengkuknya hanya untuk menjajah mulutnya lebih jauh.
"Y-yoongi udah," Jimin menarik diri dan mendorong pelan dada Yoongi.
"E-eh.. itu, gue nggak maksud bawa afeksi ini sampe sana kok. Lonya masih sakit gini."
Jimin memalingkan wajahnya yang memerah. "Yaudah g-gue mau turun."
"Jangan. Udah diem gini, gue ada satu lagu lagi.
Jimin menaikan alis penasaran, "lagu apa?"
"One last time."
"Kenapa harus sad song, sih?" Rutuk Jimin.
"Yang penting kita berdua nggak saling pergi, kan?"
••••
KAMU SEDANG MEMBACA
it's okay to love your teacher
FanfictionYoongi itu bar-barnya minta ampun. Setiap pelajaran Pak Jimin selalu terlambat atau tidur yang mana selalu dihadiahi hukuman dan kemarahan oleh dosen itu. Namun semenjak rahasia Jimin ada padanya, Jimin agak melunak. "Ji, sini deh gue mau bilang gue...