Jimin berjalan tergesa menuju apartemennya. Napasnya memburu. Ia hanya tak ingin meninggalkan Yoongi dalam keadaan yang tak baik-baik saja.
Jimin ingin lambaian tangan terakhir mereka berjalan sangat berbahagia. Bukan seperti ini.
Jimin menghela napas lelah. Ia tak menyangka Yoongi akan datang kesana. Dan satu-satunya hal yang Jimin harapkan adalah; Yoongi tak mendengar apapun.
Entah mengenai Jihyun atau mengenai kepergiannya.
Jimin hanya ingin semuanya terkesan natural, Jimin hanya ingin Yoongi tahu jika ia akan baik-baik saja, jika Jimin akan melakukan apapun untuk pemudanya.
Ia lalu memilih mandi, berendam sebentar untuk menjernihkan pikiran kemudian mengecek ponsel dan tak ada satu pun notifikasi dari Yoongi.
Kemudian ia membuka dompetnya dan mengambil dua lembar foto yang Somi serahkan. Itu benar-benar Jihyun dan Bunda.
Jimin bak tak lagi memiliki energi untuk menangis, ia juga tak punya waktu. Satu-satunya yang ia bisa lakukan sekarang adalah menyusun rencana untuk kedepannya.
••••
"Yoongi, baru pulang Nak?" Ibunya tersenyum menyapa.
Namun Yoongi melewatinya dan berjalan menuju kamarnya dengan kasar.
"Nak, sayang? Kenapa?" Ibunya mengetuk-ngetuk kamar Yoongi dengan khawatir.
"Ayah neken kamu lagi, ya? Yoongi? Ibu boleh masuk?" Ibunya masih tak menyerah untuk membujuk anaknya.
Hingga di detik berikutnya Yoongi membuka pintu dengan wajah kusut dan membiarkan Ibunya masuk.
Ibunya tersenyum lembut dan mengusak rambut Yoongi dengan sayang. Yoongi masih tetap diam terduduk di pinggir kasur.
"Kenapa? Capek ya? Maafin Abang kamu, ya?" Akhirnya Ibunya kembali meminta maaf atas nama Jungkook setelah sekian lama.
Yoongi mendongak. "Kenapa sih Ibu selalu minta maaf? Yang salah itu Abang, yang kabur itu Abang, yang nggak bertanggung jawab itu Abang, yang buat aku harus korbanin mimpi itu Abang. Bukan Ibu." Cerocos Yoongi panjang lebar.
Ibunya menghela napas dengan senyum sendu. "Iya, salah Abang. Tapi Ibu kan Ibunya, kamu juga adiknya, jadi nggak papa Ibu yang minta maaf."
Yoongi tak menjawab. Mau bagaimana pun, Jungkook adalah orang yang pernah dicintainya dengan sangat, Jungkook adalah sesosok Kakak panutan bagi Yoongi.
Dan Yoongi tak mau membuat Ibunya jauh lebih sedih karna tak lagi mengetahui informasi tentang anak pertamanya.
"Capek ya? Yoongi mandi ya. Mau Ibu teleponin Jimin suruh kesini?"
Yoongi bangkit dan berjalan ke kamar mandi. "Nggak usah. Nggak perlu."
••••
KAMU SEDANG MEMBACA
it's okay to love your teacher
FanficYoongi itu bar-barnya minta ampun. Setiap pelajaran Pak Jimin selalu terlambat atau tidur yang mana selalu dihadiahi hukuman dan kemarahan oleh dosen itu. Namun semenjak rahasia Jimin ada padanya, Jimin agak melunak. "Ji, sini deh gue mau bilang gue...