"Kamu nanti Ayah tempatin di bagian ce-CEO mau?" Tanya Ayahnya saat makan malam berlangsung."Uhuk! Aku jadi karyawan biasa aja dulu, Yah, kemampuan aku gak sehebat itu." Tolak Yoongi halus sembari mengunyah perkedel jagung buatan Ibunya.
"Jangan merendahkan diri. Ayah tau sehebat apa kamu, kamu anak Ayah satu-satunya, Yoongi." Desak Ayahnya.
Lagi-lagi alasan itu. Kenapa sih, ia tak pernah bisa seperti Namjoon yang selalu bisa melakukan apapun yang ia mau tanpa ada tekanan dari manapun ataupun dari siapapun.
"Yah.. makan dulu aja, jangan dulu mikrin kerjaan, oke?" Ibunya menyela sembari mengusap halus bahu suaminya itu.
Sumpah. Yoongi muak sekali dengan segala kepura-puraan ini. Jika saja ia dulu memilih sama-sama kabur, mungkin ia telah jadi musisi terkenal sekarang.
"Yoongi duluan."
"Nasinya habiskan dulu, sayang." Sahut Ibunya.
"Kenyang."
Yoongi memilih beranjak menuju kamarnya dan membanting diri kasar di atas kasur lalu meraih ponsel.
Yoongi tergelak melihat tingkah Jimin, kenapa ketakutan sekali, sih? Padahal kan Yoongi bohong perihal ia yang punya rekaman Jimin."Ngakak banget tu dosen." Yoongi kemudian bersiap-siap. Melapis kausnya dengan kemeja lalu berganti celana pendek menjadi celana jenas hitam.
"Gue cakep bener dah, keknya gue anak Anang Ashanti deh, ketuker nih pas di RS." Gumam Yoongi sembari mematut diri.
Iya tampan sih benar, namun sombongnya itu loh.
Rambutnya ia acak sedikit. Biar keren, katanya.
"Bu, Yoongi pergi." Yoongi berbicara sembari melenggang pergi dengan jemari yang memutar-mutar kunci mobil.
"Mau kemana?" Teriak Ibunya saat Yoongi sudah di ambang pintu.
"Mau jalan sama pacar!"
••••
"Iya bentar!" Jimin mendengus saat bel apartemennya ditekan tak sabaran.
"Halo Ji," Yoongi tersenyum tampan saat Jimin muncul di balik pintu.
"Kita mau kemana sih?"
"Tuhkan apa gue bilang, lo gemes banget kalo dirumah, liat, lucu gini. Di sini aja yuk mau gak? Kita cuddle!" Bahasan Yoongi malah melenceng.
"A-apasih! Enggak ah, kalo nggak jadi pergi gue mending rekap nilai!" Jimin menyela gugup.
"Yaudah sih kalo gak mau cuddle, kita pergi sekarang." Yoongi berjalan duluan meninggalkan Jimin yang menggerutu sembari menutup pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
it's okay to love your teacher
FanfictionYoongi itu bar-barnya minta ampun. Setiap pelajaran Pak Jimin selalu terlambat atau tidur yang mana selalu dihadiahi hukuman dan kemarahan oleh dosen itu. Namun semenjak rahasia Jimin ada padanya, Jimin agak melunak. "Ji, sini deh gue mau bilang gue...