episode 24

7.1K 613 128
                                    

Tiga hari berikutnya, Jimin membiarkan Yoongi masuk seenaknya ke apartemennya seperti biasa.

"Ji mekdi, yuk?" Ajak Yoongi.

"Enggak ah, kenyang." Tolak Jimin.

Yoongi mengerutkan alis. "Kenyang apaan? Tiga jam gue disini dan gue gak liat lo makan apa pun."

"Y-ya kenyang aja tau gak sih!" Jimin menjawab gelagapan.

"Yaudah gue aja. Mau gak? Serius nih."

"Dibilang enggak!" Sahut Jimin kesal lalu membuka ponselnya.

"Yaudah. Gue mau gopud nih, serius Ji. Nanti jangan minta loh." Goda Yoongi.

"Siapa juga yang mau minta! Geer." Cibir Jimin.

"Yaudah." Yoongi menggedikan bahu. Ia pun memesan makanan lewat aplikasi yang tengah marak di masyarakat.

"Ji, itu ruangan apa sih?" Yoongi menunjuk pintu yang tak pernah ia buka sama sekali.

"Kepo." Ketus Jimin.

"Bodo amat. Gue buka sendiri." Yoongi beranjak dan menuju pintu itu.

"Jangan! Jangan, jangan, jangan, please!" Jimin berseru panik lalu berdiri menghalangi pintu itu.

"Emang apasih di dalemnya?" Yoongi menyingkirkan tubuh mungil Jimin dan membuka ruangan itu dan

"Emang apasih di dalemnya?" Yoongi menyingkirkan tubuh mungil Jimin dan membuka ruangan itu dan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(ku mengambil dri pinterest;) )

Ngoghey lanjut.

"Pfft– gue kira isinya organ dalam manusia!" Yoongi tertawa saat Jimin cemberut.

"Udah sana keluar!"

"Emang kenapa sih, Ji, pake kudu di sembunyiin segala. Orang cuma snack storage doang." Ujar Yoongi.

"Heh! Ini tuh harta karun, kalo gue kasih tau sama lo nanti lo minta lagi!" Jawab Jimin masih kesal.

"Gak akan minta kok, nanti gue beliin yang banyak. Itu ada beberapa keranjang yang masih kosong kan?" Yoongi berjalan menuju beberapa space yang masih kosong.

"Bukan masih kosong, tapi udah abis." Keluh Jimin.

"Yaudah nanti gue beliin lagi. Jangan kaya orang susah."

"Yoongi beneran mau beliin Ji snack yang banyak banget?" Tanya Jimin sembari memegangi lengan Yoongi dengan mata berbinar senang dan suara yang dibuat agak sedikit imut.

"Ji, jangan kaya gitu." Yoongi mengeluh dan memegangi dadanya yang tak siap dengan serangan itu.

"Kenapa? Kata orang lain seme suka kalo ukenya lucu." Sahut Jimin cemberut.

"Gue gak kuat. Gue gak bisa. Sini, lo harus gue peluk dulu."

Jimin tersenyum senang lalu masuk dalam rengkuhan Yoongi. Badan besar itu melingkupi tubuh mungilnya hingga terasa hangat dan aman.

it's okay to love your teacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang