episode 33

6K 503 115
                                    

Yoongi mengeratkan pegangannya pada ponsel saat ia selesai mengirim pesan pada nomor itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoongi mengeratkan pegangannya pada ponsel saat ia selesai mengirim pesan pada nomor itu.

Dihadapannya, Jimin tengah membuka oleh-oleh darinya dengan semangat. Tak lagi membahas Taehyung selepas bangun tidur barusan.

"Ini apa?" Jimin mengangkat satu totebag terkahir yang agak mewah dari yang lain.

"Buka aja."

Jimin menggedikan bahu sebelum meraih isinya.

Sial. Min Yoongi keparat.

Isinya piyama dengan model kimono Jepang, berwarna putih, satin, namun agak terlalu tipis mungkin?

"K-kenapa ngasih ini, hah?" Jimin dengan malu bertanya begitu.

"Ya gak papa lah, bisa aja kan besok-besok kita nikah." Jawab Yoongi enteng.

"Sakit jiwa." Desis Jimin lalu memasukan lagi benda itu pada tempatnya.

Yoongi malah terkekeh melihatnya. "Lo malu?"

"Enggak!"

"Yaudah pake dong."

Jimin dengan senang hati menimpuk wajah tampan itu dengan bantal.

"Besok ke rumah lo, yuk? Gue ada oleh-oleh buat calon mertua."

"Iya." Jawab Jimin asal.

••••

Yoongi berdeham, cukup untuk membuat orang itu berbalik. Masih sama, masih sama seperti lima tahun terakhir.

Masih sama selalu berpura angkuh.

"Apa kabar, Min Jungkook?" Yoongi terkekeh bengis setelahnya.

Jungkook mengalihkan pandangan. "Lo tau sendiri sejak–"

"Sejak dua tahun lalu lo tinggal di keluarga Jeon dan pinjem marga mereka? Juga jadi Kakak buat Somi?" Yoongi kembali menertawakan Kakaknya.

"Yoongi, maafin Abang." Lirih Jungkook kemudian.

Yoongi menatap lekat mata bulat yang masih sama begitu. "Maaf buat salah yang mana, Jung?" Yoongi mendengus keras.

"Gue tau gue salah, salahnya banyak banget. Tapi gue selalu berusaha mastiin lo bahagia, Yoongi." Jelas Jungkook mencoba untuk memegang bahu adiknya.

Yoongi menepis tangan Jungkook dan melayangkan tinju tepat ke wajah Jungkook.

Helaan napas terdengar pasrah, Jungkook tahu sekali seberapa tempramennya Yoongi.

Yoongi mendekati Jungkook dan mencengkram kerah kemeja pria itu dengan erat. "Gara-gara lo, anjing! Taehyung jadi masuk ke kehidupan Jimin! Gue nggak paham gimana jalan pikiran lo! Pengecut bajingan!" Yoongi melayangkan lagi tinju ke pelipis Jungkook.

"Taehyung... ada?" Tanya Jungkook terbata.

"Lo pikir aja anjing. Gue nggak mau lagi berurusan sama orang itu. Masalah lo berdua, selesein sendiri. Gak perlu seret Jimin buat dapet perhatian gue bangsat!"

it's okay to love your teacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang