Jimin meregangkan ototnya, matanya mengerjap-ngerjap untuk membiasakan diri. Lalu mengucek matanya karna kebiasaan."Ji, lo kaya gitu setiap bangun tidur?" Suara Yoongi menginterupsi.
Jimin terpaksa untuk membuka matanya lebih lebar. "Ng.. kenapa? Jelek ya?"
"Enggak. Lucu. Lucu banget kaya anak kecil." Jawab Yoongi.
"Stop calling me kid!" Protesnya.
Yoongi terkekeh. "Sakit?" Pijatan lembut diberikan di pinggang.
"Iyalah! Punggung juga!" Sewot Jimin namun tak pelak juga masuk kedalam pelukan Yoongi.
Rintik hujan diluar membuat suasana menjadi dingin. "Mana lagi yang sakit?"
"Se. Mu. A. Nya!" Sarkas Jimin namun tak mau menjauhkan wajahnya dari dada Yoongi.
Yoongi menyibak selimut dan memperlihatkan tubuh setengah telanjang Jimin.
"Ih Yoongi! Dingin tau gak!" Protes Jimin kesal.
"Liat dulu." Yoongi memperhatikan leher hingga dada Jimin yang hampir penuh oleh kissmark. Ada beberapa bekas kuku di pinggangnya juga cetakan kemerahan di paha. Pasti itu karna cengkramannya.
"Ini sakit?" Yoongi mengusap salah satu gigitannya di leher kiri.
"Nggak. Biasa aja." Jawab Jimin malas. "Udah siniin selimutnya!"
"Iya-iya."
Padahal punggung Yoongi pun agaknya penuh cakaran. Belum lagi bisepnya yang di cengkram Jimin hampir selama permainan berlangsung. Di bahunya ada satu gigitan, entah kapan Jimin lakukan, yang jelas pasti pada saat pelepasannya.
"Ada kelas hari ini?"
Jimin mengangguk. "Ada dua kelas dari jam sebelas sampe jam tiga."
"Mau bolos?"
"Gue dosen, gak bisa bolos." Jimin melirik jam dinding yang menunjukan pukul delapan. "Tapi gue masih pengen gini." Lanjutnya menelusupkan wajah di leher Yoongi.
"Yaudah bolos."
"Gak bisa. Lo ada kelas gak?"
Yoongi mengangguk. "Ada nanti jam dua. Cuma satu."
Jimin menghela napas. Ia benci hari Rabu karna jadwalnya dengan Yoongi akan sangat jauh dan juga mereka tak bisa pulang bersama.
"Awas gue mau mandi." Jimin menjauhkan diri.
"Bentar lagi aja. Sampe jam sembilan." Yoongi kembali menarik Jimin dalam pelukannya.
Jimin tak menolak dan mulai menyamakan diri lagi.
••••
"Bantuin gak?!" Jimin berujar galak saat Yoongi berjalan duluan menuruni tangga.
"Eh iya, siap Paduka Raja." Yoongi kembali berjalan ke arah Jimin dengan cengengesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
it's okay to love your teacher
أدب الهواةYoongi itu bar-barnya minta ampun. Setiap pelajaran Pak Jimin selalu terlambat atau tidur yang mana selalu dihadiahi hukuman dan kemarahan oleh dosen itu. Namun semenjak rahasia Jimin ada padanya, Jimin agak melunak. "Ji, sini deh gue mau bilang gue...