Brak!Jimin mendongakan kepalanya kaget. Lebih kaget lagi saat mengetahui siapa yang baru saja mendobrak pintu kamar mandi itu.
Keduanya diam.
Jimin apalagi, ia harus apa?
Min Yoongi, Mahasiswa begundal itu yang menemukannya tengah manstrubasi di toilet Mahasiswa. Gila. Ia tau ia gila.
"E-eh Pak, maaf, lanjutin aja." Yoongi terburu pergi menjauh, terdengar suara ketukan sepatu berlari.
Jimin gelagapan dan menutup pintu lalu menguncinya. Kenapa pula ia bisa teledor.
Dadanya bergemuruh, namun pelepasan di depan mata maka ia melanjutkan kegiatan itu dan memikirkan segalanya nanti.
••••
Yoongi duduk kaku di depan Dosennya yang kini mengajaknya bertemu di kafe belakang kampus.
"Kamu mau apa buat tutup mulut. Uang? Nilai?" Tanya Jimin setelah menyeruput teh dinginnya.
Yoongi mendongak dan menatap mata Jimin yang terlihat tajam.
"Gak perlu pak. Lagian kaya gitu kan wajar ya? Kan setiap cowok juga butuh, hehe,"
Wajah Jimin kontan memerah.
"Gapapa Pak, gak usah malu, ih," goda Yoongi.
"Apa yang bisa jadi jaminan kalo kamu bakal tutup mulut." Jimin mengangkat dagunya, walaupun sumpah dadanya bergemuruh panik.
"Apa ya..." Yoongi sengaja bermain-main, bocah tengil itu kan menyebalkan.
"Sebenernya saya punya rekamannya kok Pak, maaf Pak tapi saya kira itu Mahasiswa yang lagi seks jadi saya rekam buat bukti gitu." Ujar Yoongi yang mana membuat Jimin semakin tak karuan.
"K-kamu mau uang berapa supaya kamu hapus rekaman itu?"
Yoongi terkekeh. "Dibilang gak usah Pak, saya bisa jaga rahasia kok!" Yoongi mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk huruf V.
Jimin menghela napas kasar. Seharusnya tidak berakhir seperti ini jika ia bisa menahan diri dan melakukan itu di rumah.
"Saya nggak percaya sama kamu, bilang aja kamu mau apa? Nilai A semua? Oke, besok saya kasih." Tawar Jimin.
Yoongi tertawa sebelum menyeruput kopinya. "Saya mau lebih deket aja sama bapak, mau gak?"
••••
"Parah gila!" Namjoon sampai harus menepuk jidat saat mendengar cerita Yoongi.
"Lo bener punya rekamannya? Minta dong!" Hoseok berseru sembari duduk di karpet kamar Yoongi.
"Yeu! Berdosa lo!" Yoongi memukul kepala Hoseok dengan telapak tangannya yang membuat lelaki itu mengaduh.
"Ya nggak lah! Itu kan cuma nakut-nakutin doang. Hahaha!" Yoongi kemudian tergelak sendiri.
"Sinting anjir si Yoongi." Komentar Hoseok.
"Eh terus, terus, apa kata Pak Jimin pas lo bilang gitu?"
"Saya mau lebih deket aja sama bapak, mau gak?"
"Kasih saya nomor telepon kamu."
Yoongi tersenyum kecil lalu mengambil ponsel yang Jimin ulurkan lalu mengetik nomornya dan menyimpan dengan baik.
"Bapak bisa telepon saya kapanpun, saya jomblo pak, hehe.."
Jimin terdiam saat melihat nama kontak Yoongi.
Daddy👄👅💦❤️
"Kalo bapak ganti, saya sebar rekaman itu di radio kampus. See you next week, Jimin."
"Joon, temen lu gila banget. Harus rukyah nih besok." Hoseok menggeleng takjub atas tingkah sahabatnya.
"Anjir ogah punya temen kaya bayi dakjal gini." Namjoon menggedikan bahu jijik.
"Gatau diri! Gatau diri!" Yoongi menggeplak kepala kedua sahabat karibnya bergantian.
"Sakit anjir, lu mau gue tambah bego, hah?!"
"Eh tapi kenapa si Jimin gak nelepon gue mulu ya? Ah asu."
"Jimin, Jimin, dia lima taun lebih tua, gila."
"Bodo amat, anunya aja kecil."
••••
Jimin memukul-mukul kepalanya atas penyesalan hari ini. Ia kenapa bisa begitu ceroboh. Sialan.
Mana harus berurusan dengan Min Yoongi, Mahasiswa paling muda angakatn 2019. Namun nakalnya tak bisa dirubah.
"Aduh gimana nih," Jimin menatapi nomor yang sudah tertera di kontak ponselnya.
"Telepon jangan ya, tapi kalo telepon juga mau apa, anjir," monolog Jimin pelan.
Ia menghela napas bingung. Ini semua salahnya sendiri yang malah tak sengaja membuka situs porno di jam istirahat tadi.
"Ah bingung!" Jimin malah berguling-guling di kasur tak karuan.
•••
"Halo?"
Sekitar jam sebelas, Yoongi mendapat telepon dari nomor yang tidak di kenal
"H-halo?"
"Oh, Pak Jimin, ada apa Pak?" Tanya Yoongi so akrab.
"I-itu.. saya masih mau kasih kamu penawaran. Kamu mau uang atau nilai supaya kamu tutup mulut dan rekaman itu dihapus?"
Yoongi terkekeh. "Dibilang gak usah. Saya kan udah janji tadi sore Pak."
"Saya serius Min Yoongi."
"Aw, suka banget diseriusin."
Lalu sambungan telepon terputus membuat Yoongi tertawa pelan. "Lucu banget anjir tu Dosen, coli aja panik apalagi nganu hahaha."
••••
See? Work ini bakal bahagia terus kayanya–
Hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
it's okay to love your teacher
FanficYoongi itu bar-barnya minta ampun. Setiap pelajaran Pak Jimin selalu terlambat atau tidur yang mana selalu dihadiahi hukuman dan kemarahan oleh dosen itu. Namun semenjak rahasia Jimin ada padanya, Jimin agak melunak. "Ji, sini deh gue mau bilang gue...