"Maaf Yoongi. Tolong bahagiain Jimin." Hyunjin tersenyum.Yoongi menggeleng, "nggak gini Jin, gila lo? Bohong lo, ya?!" Yoongi murka. Tentu saja.
"Gak papa. Udah gue bilang, ini perjuangan terakhir gue buat Jimin." Hyunjin mempertahankan senyumnya walaupun jelas ia memakai baju tahanan.
Hyunjin membunuh Jihyun. Iya, hari dimana Yoongi menemui Jungkook, Hyunjin pun menemui Jihyun. Lokasi mereka hampir dekat, berbeda beberapa meter saja. Maka tak salah jika Hyunjin dimasukan kedalam list tuduhan tersangka pembunuh Jungkook.
Dan mayat Jihyun baru ditemukan barusan, disaat Hyunjin sendiri yang mengakuinya.
"Gue tau. Tapi nggak gini, gue yang harusnya bunuh dia." Ujar Yoongi.
"Kalo lo ngelakuin itu dan ketauan, Jimin mau siapa yang jagain?" Hyunjin menaikan alis.
"Gila lo! Sinting!" Maki Yoongi.
"Waktu kunjungan selesai, silahkan meninggalkan ruangan." Polisi wanita itu menginterupsi keduanya.
Sial, 15 menit terasa hanya 5 detik bagi Yoongi. Karna sumpah, Yoongi belum sempat berterima kasih.
••••
"Gue yang tanggung jawab." Jennie meraih pisau yang ada di tangan Chanyeol. Bersimbah darah Jisoo.
"Nggak Jen, gue—"
"Baekhyun mau siapa yang jaga? Ini bentuk terimakasih gue karna lo udah berbaik hati bunuh Jisoo." Jennie masih bersikeras.
"Kita berdua nggak akan masuk penjara. Nggak lo, nggak gue. K-kita susun rencana." Chanyeol memilih mengambil jalan tengah.
Jennie terkekeh, "punya temen jurusan Hukum bikin lo pengen jadi kriminal, Chan?"
Chanyeol terkekeh, "Hoseok gak akan jadi penghianat kok." Mereka pun berjalan meninggalkan tempat itu tepat setelah Jennie menendang Jisoo hingga jatuh ke jurang.
Mungkin tak akan pernah ada orang kesana. Selain binatang buas yang siap mencabik tubuh indah itu.
••••
"JUNGGG!! Hiks– j-jangan tinggalin aku! Nggak mau! JUNGGG!!" Tangis Taehyung terdengar memilukan saat jasad Jungkook selesai di mandikan dan kini terbaring kaku di atas kasur khusus di kamar mayat.
"Tae..." Hoseok mencoba menenangkan Taehyung yang sejak tadi meraung-raung tak berhenti.
Taehyung menggeleng, "kamu janji hiks- hiks... nggak akan pergi lagi! Kita janji! Kita janji buat selalu egois untuk hubungan ini Jungkook! JUNGKOOK BANGUNNN!!" Taehyung mengguncang tubuh dingin Jungkook.
Hoseok menghela napas, "Taehyung! Taehyung dia udah mati!" Gertaknya.
Taehyung menoleh, "diem lo! Jangan so tau!" Taehyung lalu mendorong Hoseok dengan kasar dan kembali berbicara pada Jungkook.
"Tae... please understand," lirih Hoseok.
"Apa? Gue harus ngerti apa? Sebelah mana?" Taehyung menatap nyalang mata Hoseok walau ada luka lebar disana.
"Taehyung, gue bantu seret Namjoon ke penjara, asal lo berhenti ngang–"
"Jungkook, sayang... ayo bangun..." Taehyung mengabaikan Hoseok dan memilih kembali menangisi Jungkook.
••••
"Gue belum bisa bilang ke polisi lalo Namjoon pelakunya, Taehyung bener-bener nggak bisa diajak ngomong serius. Padahal dia satu-satunya saksi disana." Hoseok menghela napas kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
it's okay to love your teacher
FanfictionYoongi itu bar-barnya minta ampun. Setiap pelajaran Pak Jimin selalu terlambat atau tidur yang mana selalu dihadiahi hukuman dan kemarahan oleh dosen itu. Namun semenjak rahasia Jimin ada padanya, Jimin agak melunak. "Ji, sini deh gue mau bilang gue...