Yoongi terkekeh geli mengingat sepanik dan semerah apa wajah Jimin dikala bibir mereka lepas dari tautan. Padahal hanya menempel saja."Pasti first kissnya tuh." Tebak Yoongi sebelum tertawa lagi.
Namun ada hal yang lagi membuatnya tertawa, bahwa Jimin juga ternyata pecinta vidio porno di situs-situs rahasia dan beberapa link haram.
"Hadeuh, luarnya aja garang, dalemnya sangean." Ledek Yoongi.
Ia pun memilih beranjak, menyalakan piano digital yang tersimpan rapi di sudut kamar. Beginilah, jika kau tumbuh ingin menjadi musisi tapi orang tuamu menyuruhmu masuk jurusan bisnis.
Biasa, penerus perusahaan.
Yoongi mulai menekan acak balok piano kesukaannya itu. Menyambungkan nada per nada yang ia tekan asal namun berakhir lumayan juga.
Yoongi meraih ponselnya yang berdenting dua kali dengan tersenyum jahil.
Yoongi tertawa. Jimin ini begitu lucu menurutnya, perihal ketidak sengajaan itu saja sudah sebegini paniknya.
Yoongi dengan tingkat kejahilan tinggi itu malah menelpon Jimin.
"Malem, Ji," sapa Yoongi so ramah.
"A-apasih! Dibilang jangan manggil kaya gitu. Saya matiin teleponnya!"
"Jangan dong. Awas aja, lo matiin, siap-siap besok suara desahan lo gue masukin ke radio siang di kampus." Sumpah, Yoongi menahan tawa.
"Jangan.." Suara Jimin terdengar memelas.
"Yaudah makanya jangan banyak tingkah, ikutin aja alurnya."
"Gue nggak suka main-main, to the point aja."
"Santai dong, nikmati prosesnya, Ji."
"Dibilang jang–"
"Emang kenapa sih? Lo baper?" Yoongi pun tertawa setelahnya.
"Enggak sama sekali. Gue tutup!"
Lalu sambungan telepon benar-benar tertutup sebelah pihak. Yoongi jatuh terpingkal di kasurnya.
"Hahahaha... bener-bener tu Dosen cocok gue kerjain gini!"
••••
"Yoon, pesenin gue grab Yoon." Hoseok menampilkan wajah lesu.
"Emang lo mau kemana?"
"Gue harus ke Jekardah Yoon,"
"Gajelas lo. Emang mau apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
it's okay to love your teacher
FanfictionYoongi itu bar-barnya minta ampun. Setiap pelajaran Pak Jimin selalu terlambat atau tidur yang mana selalu dihadiahi hukuman dan kemarahan oleh dosen itu. Namun semenjak rahasia Jimin ada padanya, Jimin agak melunak. "Ji, sini deh gue mau bilang gue...