extra chap 3/3

9.2K 547 151
                                    


"Mas nanti anak-anak liat!" Jimin mendorong Yoongi yang kini memeluk pinggangnya di dapur.

"Ya nggak papa, udah pada gede kok." Jawab Yoongi acuh.

"Tetep aja nggak boleh, nanti mereka nurutin loh!" Jimin masih mencoba mengelak.

"Hm?" Yoongi menelusupkan tangannya kedalam baju Jimin.

"Yah, Pa! Lagit pergi ya!" Bungsu keluarga itu berteriak.

"I-iya sayang!" Jimin balas berteriak.

"Tuh Langit udah pergi, yuk!" Yoongi mencoba menarik tangan Jimin.

"A-angkasa masih ada di kamarnya!" Jimin masih mencoba mengalihkan diri dengan mengelap piring-piring.

"Angkasa kan tidur, dia nggak akan denger." Bisik Yoongi.

"N-nanti malem deh! Janji!" Jimin memohon pada suaminya.

Yoongi mendelik. "Janji ya kamu!"

"Iya Mas.."

••••

"Apa lagi kali ini?" Yoongi menghela napas melihat pesan pemanggilan orang tua dari wali kelas Angkasa.

Mau tak mau, ia pun pergi ke sekolah anaknya itu untuk yang kesekian di bulan ini.

"Selamat siang, Pak Yoongi,"

Yoongi sudah hapal betul dengan wajah guru BK sekolah Angkasa. Terlampau sering.

"Kamu ngapain lagi?" Yoongi menghadap Angkasa yang dengan santainya duduk di sofa ruangan itu.

"Pa, di ruang BK Acnya kenceng. Enak, dingin. Jadi aku nyaman disini." Jawab Angkasa.

Ni anak jadi bar-bar pasti gegara keseringan main sama Hoseok.

"Maaf Pak, pagi ini Angkasa berkelahi sama Kakak kelasnya," ungkap guru BK itu.

"Loh? Kok gitu Bu bilangnya? Saya kan cuma jewer si Aries doang!"

"Kamu ngapain jewer anak orang?" Tanya Yoongi jengah.

"Dianya cubit-cubit Biru, Biru kan kesayangan aku, Pa!"

"Tapi Biru bilang dia nggak suka sama kamu, Angkasa. Dia ada di pihak Aries." Wali kelasnya menimpali.

"Kalian kok gitu sih? Seneng ya Angkasa jadi sadboy? Hah?" Angkasa mengiba.

••••

Min Yoongi as Angkasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Min Yoongi as Angkasa

Min Yoongi as Angkasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
it's okay to love your teacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang