episode 6

6.4K 595 84
                                    


Saat Jimin menginjakan kakinya di depan rumahnya, ia sudah ingin pulang lagi.

"Kak Jimin!" Jihyun, perempuan ringkih yang merupakan adiknya itu memeluknya.

Jimin tersenyum kecil sebelum balas memeluk dengan setengah hati. Ia pun masuk kedalam digiring oleh adiknya.

"Bun, Kakak pulang." Seru Jimin.

"Eh Kakak, lama banget gak ketemu!" Ayahnya datang dari arah halaman belakang.

"Ayah?!" Jimin lalu berlari meberobos dan memeluk Ayahnya hang jarang sekali bertemu. Beliau adalah seorang Tentara.

"Kangen Ayah.." rengek Jimin.

"Masih aja kaya anak kecil, udah gede gini." Ayahnya mengelus surai Jimin lembut.

"Eh, Kakak udah dateng." Ibunya berjalan ke arah Jimin dan memeluknya sekilas.

"Gaun punya Jihyung dibawa, kan?"

Jimin menghela napas. "Iya dibawa." Jawabnya.

"Yah, Jimin sehat kok," ucap Jimin sendu pada Ayahnya.

Ia ingin, kalimat yang ditanyakan pertama kali adalah tentang keadaannya. Bukan sesuatu yang lain. Kapan? Kapan ia bisa mendapatkan hal semacam itu.

"Iya, Jimin anak Ayahn sehat, mandiri, mau buat teh Belanda? Ayah baru pulang Dinas dari sana." Ayahnya bangkit mengajak Jimin menuju dapur.

"Ambil aja gaunnya di tas aku. Yang pake plastik, paling atas." Ujar Jimin masih mencoba tenang.

••••

"Ji, lo dimana sih, gue depan apart lo nih. Mau kembaliin baju." Ujar Yoongi misuh-misuh di telepon.

"Gue lagi di rumah orang tua, dibilang nggak usah dikembaliin."

"Dimana rumah orang tua lo? Gue kesana, ya, sekalian pendekatan sama calon mertua." Yoongi pun terkekeh setelahnya.

"Apasih, gajelas deh. Gue tutup."

"Yah.. Ji, Jimin, jangan di— ah bangsat!" Yoongi mengumpat saat sambungan telepon benar dimatikan.

Ia padahal sudah capek-capek pergi ke apartemen Jimin di hari minggu ini, padahal ia tak perlu juga sih kesini. Hanya iseng-iseng berhadiah.

"Sekarang gue harus apa coba?"

Yoongi pun memilih beranjak turun ke parkiran lalu mematri mobilnya menjauh dari gedung apartemen itu.

"Ke rumah Hoseok ah."

••••

"Gue suka sama seseorang, lo mau tau gak dia siapa?" Tanya Hoseok serius.

Yoongi mengunyah roti bakar buatan Ibunya Hoseok. "Hm, siapa? Bu Yeti kantin? Atau si Kasno tukang sapu?"

Satu jitakan melayang tepat ke kening Yoongi.

"Sakit jingan." Yoongi mendesis sembari mengusap keningnya.

"Jisoo. Gue suka Jisoo."

"Uhuk! Ga tau diri lo! Jisoo bening begitu, dan lo?" Ejek Yoongi kurang ajar.

"Lo mah, sahabat sendiri digituin. Jahat banget lo Abdul!" Hoseok pura-pura merajuk.

"Lah, gue ngomongin fakta ya, su." Kilah Yoongi merasa tak peduli.

"Bantuin kek, apa kek."

"Ya lo minta bantuan sama Namjoon lah, dia kan abangnya."

"Ah males, tar malah harus menuhin kriteria dia. Buru bantuin kek, tar sebagai gantinya gue doain lo sama Pak Jimin jadian." Hoseok memohon.

it's okay to love your teacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang