episode 22

9.7K 642 148
                                    


"Ayo."

"Saya Dosen kamu Min Yoongi, yang sopan." Balas Jimin.

Yoongi mendengus. Lalu melihat sekeliling dan masih ada beberapa Mahasiswa.

"Iya ayo Pak Jimin, saya ada perlu sama Bapak." Ucap Yoongi kesal.

Jimin menahan senyum lalu membereskan barang-barang di mejanya lalu membiarkan Yoongi jalan duluan menuju ruangannya.

"Ji,"

"Hm." Jawab Jimin.

"Kenapa kita gak go public aja sih."

"Gue gak mau lo kena stigma karna pacaran sama dosennya sendiri." Jimin membereskan barangnya dan duduk di kursi kerjanya.

Yoongi menatap kesal. "Lo takut?"

"Iya. Takut kehilangan lo." Jawab Jimin pelan.

"Gue gak akan pergi, anjir. Tinggal bilang kalo kita pacaran, jadi nggak perlu sembunyi-sembunyi gini." Dengusan sebal terdengar beberapa kali keluar dari Yoongi.

"Ya andai segampang itu. Lo nggak pernah tau kan apa pikiran orang." Timpal Jimin.

"Emang kenapa sih Ji sama orang? Kita pacaran gak pake duit mereka, toh, dunia ini bukan milik mereka kan?"

"Gue cuma gak mau kehilangan lagi Yoon, gue gak mau ngalah lagi. Buat sekali aja dalam hidup gue, gue gak mau ngasih hal berharga gue buat orang lain. Gue gak mau ngalah lagi sama dunia, gue pengen egois. Gue pengen lo cuma buat gue aja. Gue–"

"Shh.. jangan nangis." Yoongi beranjak menarik Jimin dalam dekapannya.

"Gue nggak mau.. hiks–" Jimin mencengkram kaus abu-abu Yoongi dengan erat.

"Ya emang gue cuma buat lo, lo buat gue. Siapa sih yang berani misahin kita?"

Ada Yoongi, saya, takdir, waktu, Tuhan.

••••

"Pernah seks?"

"Sering." Jawab Yoongi ringan.

Jimin mendelik. Dasar playboy, so ganteng, so seksi, so pinter, so cakep, jamet, brengsek.

Umpatan itu hanya dapat keluar dalam hati.

"Emang lo nggak pernah?"

"Nggak lah!" Jawab Jimin bangga. "Gue orang baik."

"Pfft– baik? Sampe milih onani di toilet kampus?"

"Ih!" Jimin menendang kaki Yoongi dengan kesal. "Itu kan masa lalu!"

"Beneran lo orang baik, Ji? Coba liat history youtube lo." Yoongi mencoba meraih ponsel Jimin.

"Apaan sih! Privasi tau gak!" Jimin menyembunyikan ponselnya di balik punggung.

"Halah privasi-privasi, orang gue aja udah pernah bikin lo keluar."

"Apasih ih!! Ko bahasannya kesana!!" Jimin merengek malu, membenamkan wajah di dada Yoongi dengan salah tingkah.

"Yuk cobain." Bisik Yoongi.

"Gak mau. Lo mesum banget, gue bilangin bapak lo!" Jimin menunjuk wajah Yoongi.

Yoongi tertawa. "Gue nungguin lo siap. Kapan siapnya, yang?"

Jimin memalingkan wajah dan menjauh dari tubuh kekasihnya. Agak sedikit salah tingkah. "Tau ah."

"Lo kalo malu-malu gini suka gemes. Nikah yu, Ji."

it's okay to love your teacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang