Bab Empat - Ever Since Day One

25.2K 3K 35
                                    

"Karin masih pacaran sama anak band itu emang?" tanya papa penasaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Karin masih pacaran sama anak band itu emang?" tanya papa penasaran.

Papa mau lari pagi, aku udah siap dengan kebaya kutu baru berbahan brokat dengan warna kuning kehijauan lengan pendek dan kain lilit selutut bermotif tumpal yang senada dengan warna kebayaku, rambut lurusku sedikit ku blow agar mengembang dan kujepit agar tampak manis.

"Kenapa pa?" tanyaku sambil mengoles roti tawar, menunggu Yodha datang menjemput. Semalam dia kuminta membawa mobilku, tapi dia nggak mau.

"Udah jadi artis pacarnya Karin sekarang pa," timpal mama, "Tapi kamu nggak serius sama dia to nduk? Mbok cari yang serius sama kamu gitu lho dek, umur kamu udah dua puluh lima."

"Serius gimana maksudnya sih ma?" tanyaku deg-degan. Tumbenan mama sama papa bahas yang serius gini pagi-pagi.

"Ya serius yang mau nikahin kamu lah. Mama liat si Yodha tuh nggak ada serius-seriusnya."

"Dih mama. Karin juga belum mau serius kali. Masih mau ambil spesialis. Belum mikir mau nikah. Mas Rendy duluan aja kali yang mama kejar-kejar nikah. Jangan aku, aku kan bungsu mam. Kualat nanti kalo aku duluan."

"Ya tapi kan kamu anak perempuan Rin."

Aku mencebik, baru kali ini mama dan papa membahas hubungan yang serius. Hubunganku sama Yodha jauh dari kata serius. Mandeg iya. Aku memujanya iya. Tapi menikah? Aku belum kebayang sama sekali.

"Tapi kalo nggak serius, ya nggak mungkin Karin diajak kondangan yang tamunya keluarga besarnya si anak band itu dong ma," sahut papa. Papa selalu bilang Yodha ini si anak band. Mas Rendy si gitaris. Kayak namanya nggak boleh disebut gitu. Fix, aku berasa pacaran sama Voldemort.

Mama berdecak, "Dia nggak pernah ngakuin Karin jadi pacarnya. Jangan-jangan emang kamu yang ke-GR-an Rin. Cari yang lain aja, masih banyak laki-laki yang mau sama kamu. Mau mama kenalin sama anak temen mama? Baru pulang dari S2 di Inggris. Arsitek Rin, udah mapan."

Aku ikutan berdecak juga, ini kenapa jadi sampe mau ada drama perjodohan segala. Oia, aku lupa. Mama kadang memang bisa sangat drama. Pasti mama menonton acara gosip tentang Yodha.

💓💓💓💓💓💓

Yogyakarta, 2014

Tubuh dan wajah Yodha basah oleh keringat ketika dia turun panggung. Aku rasanya pengen menyodorkan handuk atau minimal tissue. Tapi lidah dan tanganku kelu rasanya. Apalagi ketika Yodha menghampiriku di stand angkatanku dan membuat jantungku semakin nggak karuan detaknya seiring Yodha yang semakin mendekat.

"Keliatan nggak nonton dari sini tadi?" tanya Yodha.

Aku mengangguk, apa kejadian saat kami bertubrukan tatapan tadi hanya halusinasiku saja, aku nggak tau. Dan aku yakin aku nggak akan sanggup untuk mencari tahu.

Yodha tersenyum lega, "Kamu nonton tadi?"

Aku kembali mengangguk, telapak tanganku dingin tapi udara di sekelilingku terasa mendadak gerah.

Tentang KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang