2019
"Rin, kamu masuk shift malem? Lagi?" tanya Anya, sobat senasib seperjuanganku dari jaman kuliah sampe sekarang jadi sobat makan pop mie di bangsal rumah sakit. Meet Mariana Febiantika, the one and only best friend in my college life. Cantik, gaul, ekstrovert sejati dengan mulutnya yang rajin mengeluarkan ungkapan sarkas dan kadang pedas persis ayam geprek level 10.
Aku mengangguk, "Yoih. Aku makhluk malam Nya."
Anya berdecak dan mencibir, "Cuih. Bilang aja kamu nggak punya kehidupan di pagi dan siang hari."
Aku meringis. Tidak mengiyakan atau menolak. Memang begitulah adanya. Hidupku cuma antara rumah dan rumah sakit.
Anya menyipitkan mata dan berkata curiga, "Kamu menghindari bang Angga? Am I right?"
Gantian aku yang berdecak, kemudian menjawab malas, "Aku itu udah punya cowok. Gini-gini aku ini perempuan berpacar loh. Ya pastilah aku menghindari cowok lain yang deketin aku. Aku ini setia kali Nya."
Anya terkekeh kesal dengan pandangan meremehkan, "Cowok kamu seinget aku sih nggak pernah mengakui kamu sebagai ceweknya yang sah. Kalo-kalo kamu nggak tau, jadi setia atau bodoh itu tipis bedanya Karina Lakshita."
Aku menarik napas kesal walaupun diam-diam membenarkan kata-kata Anya. Yodha dan aku memang punya hubungan yang rumit. Iya, Yodha..mas-mas jaket coklat yang nolongin aku bertahun-tahun yang lalu waktu ban motorku bocor. Long short story, nanti pelan-pelan aku cerita gimana bisa akhirnya aku pacaran sama Yodha.
Anya memang nggak pernah setuju pada hubunganku dan Yodha. Sejak dulu ketika kami masih sama-sama kuliah. Aku dan Anya bersahabat sejak kejadian praktikum kami yang gagal dan kamu harus mengulang praktikum bersama.
Sedangkan Yodha, dia kuliah di kampus yang sama dengan kami, hanya saja berbeda fakultas. Yodha anak FEB. Dua angkatan diatas kami.
Anya menyadarkan lamunanku ketika dokter Faisal masuk ke ruang IGD.
"Dokter Mariana sama dokter Karina jaga malam ini?" tanya dokter Faisal sambil memegang catatan rekam medik milik pasien. Bisa dibilang beliau atasan sekaligus pembimbingku langsung. Mentor idola sejak aku ko ass dulu.
"Iya dok, saya sama Anya malam ini. Bisa kami bantu dok?" jawabku ramah. Mode dokter sudah kembali kupasang. Aku harus konsentrasi atau masa depanku akan suram.
"Pasien saya di kamar 305 nanti tolong dipantau suhunya, suspect DBD. Saya on call. Injeksi antibiotik sudah 2 kali diberikan," jelas dokter Faisal.
Aku mencatat semua tindakan yang harus diberikan kepada pasien sebelum akhirnya dokter Faisal beranjak keluar dari ruang IGD.
Aku menghela napas sejenak sebelum terdengar tangisan anak kecil. Seorang ayah masuk menggendong anak laki-laki berusia kira-kira empat tahun yang tampak lemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kita
ChickLitBagi seorang Karina Lakshita, Yodha adalah dunianya. Satu-satunya laki-laki yang dia jatuhi cinta sedalam-dalamnya. Bagi seorang Ranu Yodha Windraya, Rendervouz, band beraliran pop jazz yang sedang naik daun ini adalah segalanya. Bagi seorang Prad...