Happy reading..💓💓
Pesanku kepada temen-temen yang kerjanya sistem shift, kalo ribut sama pacarnya, hindari waktu-waktu yang seharusnya digunakan untuk istirahat menjelang shift malam. Sumpah, aku rasanya kayak nggak bisa tidur sama sekali walaupun kupaksakan memejamkan mata.
Aku terbangun menjelang maghrib dengan seluruh tubuh masih terasa pegal karena tidurku cuman tidur-tidur ayam. Aku membuka ponsel dan nggak mendapati sebuah pesanpun dari Yodha. Aku tau dia masih memendam semua kemarahannya. Aku menghela napas kasar.
Aku lagi memilih baju yang nyaman ketika Yodha datang. Aku mendengar dia mengobrol santai dengan orangtuaku. Senyuman mulai terbit di bibirku tanpa bisa kucegah ketika beberapa kali terdengar tawa renyahnya di telinga.
Aku memilih rok maxi pleats berwarna peach dan blus putih serta flat shoes warna senada dengan rokku. Aku memulaskan lipstick ombre bernuansa pink juga sedikit blush on di pipi. Hey, aku kan mau ketemu pacarku walaupun bentar. Wajar dong aku pengen keliatan cantik. Apalagi dia lagi ngambek.
"Tumben cantik banget dek cuman mau dinas malam," ujar papa menggoda.
"Iya loh. Pasti gara-gara ada yang nganterin deh jadinya dandan. Biasanya juga kalo dinas malam Karin tuh cuman pake celana kain, kemeja sama cardigan loh," lanjut mama.
Yodha terkekeh dan aku bergumam malas. Yodha menatapku datar walaupun di depan orangtuaku wajahnya tetap hangat.
"Udah siap? Nggak ada yang ketinggalan? HP?" tanya Yodha padaku. Udah persis driver taksi online aja kalo pelanggannya mau turun mobil.
Aku mengangguk, "Udah."
"Tante, om, saya anter Karina dulu," pamit Yodha sopan kepada orangtuaku. Aku mengikuti di belakangnya setelah salim kepada mama dan papa.
Uhukk, aku mayan kaget mendapati mobilku bersih dan wangi banget. Pasti tadi siang Yodha membawanya ke tempat cucian mobil. Memang dari kemarin aku nggak sempet mau nyuciin atau bawa ke tempat cucian mobil.
"Makasih ya dicuciin si merah," ucapku tulus ketika mobil mulai meluncur. Oiya, aku suka sekali tipe menyetirnya Yodha. Tenang dan halus walaupun kencang. Ngerti kan? Karena ada yang bawa mobilnya itu grusa grusu dan kasar.
"You're welcome. Aku tau kalo kamu tuh sibuk banget," ujarnya datar, "Ini mau makan dimana?"
"Gudeg pawon? Kemarin pas di Solo, kamu bilang pengen makan itu kan?" aku bertanya.
Yodha diam tidak menjawab tapi aku tau dia mengarahkan kami menuju salah satu warung gudeg favoritnya.
"Yodha, I'm so sorry," ujarku kemudian.
Yodha mengangguk, "Aku berusaha ngerti Karina. Tapi susah," jawab Yodha, "Udah nggak usah dibahas dulu. Kamu kan mau kerja, nanti kamu nggak konsen."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kita
ChickLitBagi seorang Karina Lakshita, Yodha adalah dunianya. Satu-satunya laki-laki yang dia jatuhi cinta sedalam-dalamnya. Bagi seorang Ranu Yodha Windraya, Rendervouz, band beraliran pop jazz yang sedang naik daun ini adalah segalanya. Bagi seorang Prad...