Happy Reading..💓💓💓
Kami sedang sarapan berempat, karena si duo K belum kembali dari lari pagi. Yodha sudah mandi dan terlihat lebih segar, meskipun mata panda dan wajah lelahnya tetap mendominasi penampilannya. Bau samar sabun mandi di tubuhnya membuatku merasa nyaman.
"Itu kembar siam belum balik-balik sih. Emang kuat berapa jauh sih, udah siang ini juga," gerutu Yodha menanyakan adik-adiknya.
"Halah, itu paling habis lari dapet satu putaran udah langsung cari sarapan," kata ayahnya Yodha, "Kamu kayak nggak pernah gitu aja dulu jaman kuliah."
"Masak sih yah? Aku bukannya tertib dan nggak pernah menyusahkan gitu ya anaknya?" celetuk Yodha asal.
Aku terkekeh geli, kadang memang absurd obrolan di keluarga ini. Aku sedang mengambil lauk ketika terdengar suara salam dari arah ruang tamu.
Bude Sus muncul dengan sosok yang tidak pernah kuduga sebelumnya akan berdiri di hadapanku seperti ini.
Mas Retyan dannn Mas Naja. How could?
Aku sampe terbatuk-batuk saking kagetnya.
"Loh, Retyan? Sama siapa?" tanya bundanya Yodha ramah dan langsung mempersilakan mereka berdua bergabung di meja makan.
Mas Naja menatapku bertanya-tanya dengan kedua alis mata yang terangkat keatas. Jangankan dia, aku aja bingung gimana bisa Mas Naja berada disini, di ruang makan rumahnya Yodha.
"Iya tante. Ini diminta mama kirim black forest. Ucapan terima kasih buat dek Karin, udah bantu meriksa Dhito semalem. Oiya, ini Naja, adek iparnya dek Sandra. Sekalian Retyan ajak, soalnya abis ini mau langsung pulang ke Jogja," jawab Mas Retyan menjawab Tante Candra sekaligus menatapku terang-terangan.
Membuatku segan dan jengah.
Mas Naja menyalami orang tua Yodha dan Yodha, kemudian dengan cengiran lebar berdiri di hadapanku.
"Hai, nggak nyangka ternyata dek Karin yang disebut-sebut dari kemarin ternyata dokter Karina," kata Mas Naja menjabat tanganku erat, "Kamu sepupunya Mbak Sandra toh? Sempit ya dunia."
Aku menggeleng dan menengok pada Yodha yang duduk di sampingku dengan pandangan bertanya-tanya. Demikian juga kedua orang tua Yodha, tak menyangka aku mengenal adik ipar Mbak Sandra ini.
"Bukan mas. Yodha yang sepupuan sama mbak Sandra. Yodha, ini Mas Naja, residen bedah di rumah sakit. Mas Naja, ini Yodha, pacarku," aku menjelaskan.
Yodha mengulurkan tangannya dengan senyuman ramah, sementara Mas Naja tampak sangat terkejut dengan penjelasanku. Well, apa yang dia harapkan? Mungkin dia mengira aku single atau bahkan aku pacaran sama dokter Angga.
"Mas Retyan sama Mas Naja udah sarapan belum? Ayo ikut makan dulu," kata bundanya Yodha, "Mbak Karin, tolong piringnya ya."
Mas Retyan menarik kursi di hadapanku sedangkan Mas Naja masih menatapku dengan pandangan yang sulit kuartikan. Aku menyodorkan piring kepada Mas Retyan dan Mas Naja, agar dia bisa mengambil nasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kita
ChickLitBagi seorang Karina Lakshita, Yodha adalah dunianya. Satu-satunya laki-laki yang dia jatuhi cinta sedalam-dalamnya. Bagi seorang Ranu Yodha Windraya, Rendervouz, band beraliran pop jazz yang sedang naik daun ini adalah segalanya. Bagi seorang Prad...