두 ♡

1.1K 137 33
                                    

Bab 2:
Bunga Kenangan Yang Indah.

===

Indonesia berjalan menuju kamar NK. Indo sudah berada di depan kamarnya, namun saat ingin mengetuk pintunya NK keluar dari kamarnya sehingga membuat Indo kaget.

"Astaghfirullah, Korut kau mengagetkanku saja." Protes Indo kepada NK yang telah membuatnya kaget.

"Korut?" NK kebingungan dengan nama yang telah di katakan Indo. "Oh maaf. Di negaraku negaramu bernama Korea Utara kami menyingkatnya Korut. Jadi, bolehkah kami memanggilmu itu?" Indonesia meminta izin, memastikan supaya nama tersebut di terima dengan baik.

"Tentu saja boleh. Aku tidak melarangnya." Jawab NK singkat, padat dan jelas. Indo lalu mengajak Korut keluar dari tempat penginapan.

"Selamat sore Indonesia!" Sapa salah satu rakyatnya. Indo pun menjawab sapaan tersebut, "Selamat sore juga wahai rakyat tercintaqu!" Rakyatnya memberikan senyuman hangat kepada Indonesia dan Korut.

"Rakyatmu sangat ramah dan hangat." Puji Korut yang merasa di hormati sebagai tamu. Indonesia lalu tersenyum kecil. "Ya, begitulah para rakyat negaraku."

Indonesia lalu memegang tangan Korut dan seketika Korut langsung Max Blushing, karena ternyata diam-diam Korut telah menyukai Indonesia. Sedangkan Indo dia masih Poloz, maka sebab itu dia menjadi Imoed.

Indo lalu mulai berlari, "Korut, Anginnya sejuk sekali!" Teriak Indo sambil berlari. "Indonesia, jangan cepat-cepat. Aku lelah." Keluh Korut kelelahan.

Indo lalu memberhentikan lariannya dan menoleh ke arah Korut. "Ah... maafkan aku, Korut." Korut lalu mengusap kepala Indo dengan tangan kanannya, "Iya tidak apa-apa, Sweetie." Indo terkejut bukan main. "Akh...Korut jangan pegang-pegang kepalaku. Apa-apaan tadi? Kamu memanggilku Sweetie!"

Indo marah-marah kepada Korut, sedangkan Korut masih saja membercandakan Indo. "Lagian kamu marah lucu banget sih bisa bikin siapapun yang melihatnya langsung terkena penyakit diabetes." Canda Korut lagi. "A-Apaaan sih?! Korut menyebalkan. Huhh!" Indo menggembungkan pipinya.

Di antara keakraban mereka berdua, Di sisi lain ada Pak Kim dan Pak Karno sedang memperhatikan mereka. "Sepertinya mereka sudah mulai akrab." Ucap pak Karno. "Saya tidak menyangka, NK akan mendapatkan teman akrab secepat itu." Sahut Pak Kim.

Korut merasa di perhatikan, ia segera menolehkan kepalanya ke belakang. 'Akh~Ada pak Kim dan Pak Karno.' Seketika Korut sudah tidak membercandakan Indo lagi. "Korut, kau kenapa? Kenapa tiba-tiba diam?" Kata Indo yang merasa aneh.

Indo memperhatikan sekelilingnya dan segera ia berteriak, "Selamat sore, Pak Karno dan Pak Kim!" Pak Karno dan Pak Kim hanya tertawa kepada Indo. "Iya selamat sore juga Indonesia dan North Korea." Jawab pak Karno dan Pak Kim berbarengan.

Tiba-tiba saja, Pak Hatta sebagai wakil presiden republik Indonesia datang menghampiri Pak Karno dan Pak Kim. "Pak Karno, Pak Kim, ada sesuatu yang harus kita bicarakan." Ucap pak Hatta. Pak Karno dan Pak Kim mengikuti Pak Hatta untuk membicarakan sesuatu, sedang Indo dan NK masih berada di luar.

"Hey, telingaku bisa tuli karena teriakanmu itu tau." Protes Korut. "Hah Benarkah?! Tapi kau tidak akan menuklirku, kan?" Jawab Indo menyeringai.

"Sejak kapan kau tau aku memiliki Nuklir?" Tanya Korut kembali. "Sebelum kau datang, Pak Karno dan Pak Hatta memberi tahukan ku tentang negaramu." Jawab Indo mencoba menjelaskan. Korut hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

Indo teringat sesuatu, "Oh ya Korut, besok aku dan yang lainnya akan mengajak kalian berkeliling dan memperkenalkan kota Jakarta. Kau harus ikut ya. Menurutku kurang rasanya hanya memperkenalkan kota Jakarta sedikit saja kepadamu. Maaf ya tidak dapat memperkenalkan kota-kota ku yang lainnya."

ᴛʜᴇ ᴅᴀɪʟʏ: ᴋɪᴍɪʟꜱᴜɴɢɪᴀ ꜰʟᴏᴡᴇʀTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang