Bab 12:
Di Rebutin 2 Negara Cowok.===
"Korut yang mana yak? Ujar Kuyang yang kebingungan. Mba Kunti menjawab, "Kirain tau -_-"
"Korut itu negara yang pernah di berikan bunga anggrek oleh Indonesia."
"Tunggu. Siapa yang jawab?" Ucap Bang Ocong bingung. Mereka mencari asal sumber suara. Mereka melihat kebawah, rupanya ada boneka Annabelle dan Cakkie.
"Ngapain pada kesini, Bocil?" Kata Bang Ocong. "Tadi kami lihat kalian bertiga ingin mengunjungi Indo. Jadi kami mengikuti kalian dari belakang." Sahut keduanya.
"Korut amnesia? Karena apa?" Lanjut Mba Kunti. Indo menghela nafasnya. "Jadi begini...Aku di culik, lalu Korut menyelamatkanku. Tanpa Korut sadari...salah satu penjahat itu memukul kepala Korut dengan kayu balok. Dan beginilah akhirnya..."
Semuanya merasa iba apa yang Indo rasakan saat ini.
Di lorong rumah sakit, ada seorang negara yang berjalan dengan riang. "Ah~ ada Indo!" Negara tersebut lalu memanggil Indo.
"Indonesia!" Panggil negara itu. Indo lalu menoleh, "Bangladesh." Indo melanjutkan perkataannya, "Oh aku mau tanya. Kamu cewek atau cowok?"
Bangladesh memiringkan kepalanya, "Kamu kan udah tau kalau aku itu cewek." "Berarti aku harus manggil kamu Mbaladesh. Kalau Bangladesh itu cowok. Betul kan?" Lanjut Indo lagi. "Terserah kamu lah Indo." Bangladesh memutar bola matanya malas.
Malay dan Phil keluar dari kamar N.K. "Ada Bangladesh." Seru Phil. "Malay, jalan yuk. Kemana gitu~" Rayu Bangladesh. "Hm...kemana?" Jawab Malay pura-pura.
"Cie-cie Malay mukanya merah~" Sorak Phil. "Ish, diamlah." Malay menjawab ketus. "Sekarang?" Tanya Malay lagi. "Ih enggak lah. Kan aku mau jenguk N.K dulu." Bangladesh membuang mukanya bertanda ngambek.
Ya...rata-rata yang menjenguk N.K itu negara-negara yang mau percaya sama N.K kembali.
ASEAN dan yang lainnya keluar dari kamar N.K. "UN, NASA, kami pulang dulu." Pamit ASEAN kepada kedua temannya. "Iya hati-hati, ya." Sahut UN.
"Kak Indo, ayo kita pulang!" Ajak Timor penuh semangat. Indo tidak menjawab. "Kak Indo masih ingin disini?" Ujar Timor yang bingung dari tadi wajah kakaknya yang pucat.
ASEAN akhirnya turun tangan, "Bagaimana kalau kita biarkan Indo disini dulu. Malay, Phil, kalau kalian temani Indo."
"Papa, Timor juga mau menemani kak Indo..." Timor merengek ingin ikut bersama Indo. "Indo, apa kamu tidak keberatan?" Ucap ASEAN lagi. "Iya tidak apa-apa, Papa."
ASEAN dan yang lainnya pergi dari rumah sakit. "Hum...Malay..." Kata Bangladesh ragu-ragu. "Ya udah. Ayo kita masuk!" Malay dan Bangladesh masuk ke kamarnya N.K.
"Psstt...Indo, Timor, kami balik dulu ya." Ucap Bang Ocong berbisik. "Cepet banget pulangnya." Sahut Timor tidak terima. "Iya, kan nggak enak rasanya lama-lama di rumah sakit." Sahut Kuyang. "Baiklah...hati-hati ya." Pesan Indo sebelum teman-teman makhluk halusnya pergi.
"Hey kalian berdua ngomong sama siapa sih?" Tanya Phil penasaran. "Eh...Uh...nggak kok. Nggak sama siapa-siapa." Jawab Indo dan Timor kelagapan.
Di Keraton
"Kami sudah kembali." Seru makhluk halus yang tadi baru saja menjenguk Indo dan Timor. "Selamat datang!" Sahut PKI sambil ngerokok.
"Tadi kalian bertemu dengan Indo dan Timor dimana? Di ASEAN Mansion kan?" Tanya Indosila. "Di rumah sakit." Jawab Kuyang.
TNI yang saat itu sedang minum teh langsung tersedak. Petrus langsung meleset tembakannya.
"Indo atau Timor yang sakit?" Ujar TNI kebingungan. "Nggak ada yang sakit." Sahut Mba Kunti. "Terus?" Ujar Petrus. "Indo dan Timor pergi ke rumah sakit dengan tujuan menjenguk temannya yang sakit." Terang Bang Ocong.
"Lah kirain?" Ucap semuanya serempak. "Untung belum di bilang ke Ayahanda dan Ibunda. Kalau udah pasti udah sangat panik seperti kita tadi :')" Kata TNI bernafas lega.
PKI bertanya,"Memangnya siapa teman Indo yang sakit?" "Korut." Jawab Annabelle. "Korut sakit?" Petrus tidak yakin. "Iya." Ujar Cakkie. "Ya Allah, kasiannya." Indosila merasa kasihan terhadap Korut.
"Hi Everyone! Nugini come back!" Saudara mereka, Nugini datang lagi ke keraton. "Indo dan Timor kemana? Tanyanya lagi. "Mereka tidak ada di sini. Mereka tinggal di ASEAN Mansion." Sahut Petrus.
"Selamat datang Nugini. Bagaimana kabarmu?" Sapa Ayahanda Nusantara dan Ibunda Zamrud Khatulistiwa. "Nugini sehat kok Paman." Jawab Nugini.
"Ayahanda, tolong izinkan anakmu ini untuk pergi bersama teman-temannya." Izin PKI. "Memangnya mau bertemu dengan siapa, sayang?" Tanya Ibunda Zamrud Khatulistiwa. "PKI ingin bertemu dengan MPAJA dan Martial, Ibunda."
"Baiklah, Ayahanda izinkan. Hati-hati di jalan." Pesan Ayahanda. "Baik Ayahanda. PKI pamit dulu." PKI mencium tangan Ayahanda Nusantara dan Ibunda Zamrud Khatulistiwa sebelum akhirnya pergi.
Flash Back Indo
Malay dan Bangladesh akhirnya keluar. "Kalian, kami tinggal dulu ya." Pamit Malay.
Malay dan Bangladesh pergi meninggalkan ketiga temannya. "Sekarang kita ngapain?" Tanya Phil yang tidak ingin bosan.
Malay dan Bangladesh pergi ke kantin sekitar RS. "Kapan kau datang, Malay?" Bangladesh membuka pembicaraan. "Tadi pagi." Jawab Malay.
Mereka memesan jus jambu dan alpukat. "Aku heran kenapa tadi paman UN mengajak Indo keluar dan saat tadi, N.K bersikap aneh terhadap Indo." Ujar Malay.
"Aneh maksudnya bagaimana? Memangnya N.K kenapa kepada Indo?" Ucap Bangladesh penasaran. "Tadi N.K ketika melihat Indo seperti agak aneh. N.K lalu menanyakan siapa Indo." Terang Malay sambil meminum jus alpukatnya.
"Mungkin N.K sedang bercanda." Jawab Bangladesh. "Tapi kan N.K jarang bercanda. Saat ini juga dia sedang sakit."
"Ya bisa saja. N.K bercanda supaya menghilangkan rasa sakitnya." Ucap Bangladesh lagi.
Di tempat Indo, Phil dan Timor.
"Timor, temani aku ke toilet sebentar dong." Pinta Phil yang ingin di temani. "Ya sudah, kak Indo...Timor tinggal sebentar ya." Timor berlari menyusul Timor yang sudah berlari duluan.
Indo ingin mengecek keadaan N.K kembali, namun entah kenapa kepalanya terasa pusing. Tubuhnya sudah tidak kuat menopang, sehingga akhirnya Indo nyaris terjatuh.
2 negara telah menyelamatkan Indo.
"Hey Rus. Lepaskan tanganmu dari Indies." Ujar Netherlands yang baru saja datang. "Tidak kau saja yang lepas." Elak Russia."Indies, kau kenapa? Apa kau belum sarapan tadi pagi?" Tanya Netherlands khawatir. "Uh...Aku tidak sempat sarapan tadi pagi." Jawab Indo lemah.
"Ya, sudah kalau begitu kau mau makan apa? Biar aku traktir." Tawar Russia dengan senang hati. "Tidak, Aku yang akan mentraktirkan Indies." Ucap Netherlands tidak setuju.
'Kenapa sih, mereka berdua ini ketika ketemu berantem mulu. Udah sekarang aku lagi pusing. Mereka berantem T_T' Indo merasa heran kenapa Neth dan Rus selalu saja bertengkar kalau bertemu.
"Ya sudah kalau begitu...Indo, kau ingin makan apa?" Tanya Russia lagi. "Benar nich tidak apa." Ucap Indo ragu-ragu.
"Aku mau...Indomie, rendang, siomay, batagor, seblak, bakso,..." "°-°" Neth dan Rus tercengang dengan permintaan Indo.
'Ini cewek makan banyak tapi kok kagak gemuk-gemuk yak .-.' Ujar Russia dan Neth yang sepemikiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴛʜᴇ ᴅᴀɪʟʏ: ᴋɪᴍɪʟꜱᴜɴɢɪᴀ ꜰʟᴏᴡᴇʀ
Fanfiction••• 'Aku sudah lama menyukainya...Semenjak aku datang ke negaranya, Aku di sambut dengan baik.' "Sesampainya di sana, Aku di beri sebagai hadiah sekaligus kenang-kenangan dan sampai sekarang bunga itu bahkan menjadi bunga nasional negaraku..." "Bis...