스물 둘 ♡

493 50 55
                                    

Bab 22:
Berkunjung ke Benua Sebelah.

===

100% Indo langsung salting. "Ko...Korut..." Ucapnya tergagap-gagap. "Ternyata badanmu ringan juga, ya." Kata N.K lagi.

"Indo!" Teriak Malay dan Phil. "Kak Indo nggak ada yang terluka kan?" Tanya Timor Khawatir.

"Aku...tidak ada yang terluka kok."

Kedua temannya dan adiknya langsung bernafas lega.

"Fyuhh...nasib baik takpe pon. Kalau tak...tak tau la apa yang kita kena buat lepas ni." Ucap Malay lagi.

"Haah, Nasib baik je Indo tak kena cedera." Sahut Phil. "Wah...best la. Bang Phil boleh cakap bahasa Bang Malay." Puji Timor.

"Ehek...Aku dapat cakap macam ni sebap korang terbiasa cakap macam tu..."

"Aku nggak ngerti apa yang dimaksud." Kata N.K yang dari tadi nyimak.

"Dah la tu, Indo! jom la kita sambung main. Tapi kali ni kena hati-hati tau." Pesan Malay. "Jom...jom, kita sambung main."

"Korut, apakah kamu mau ikut bermain bersama kami."

N.K segera menjawab, "Hm...aku tidak bisa ikut bermain bersama kalian. Aku harus bantu S.K membuat video. Kau tau kan dia itu suka buat film drama."

"Cuma kalian berdua aja?"

"Ya nggak sih. Singa dan Brunei juga akan ikut kali ini." Sambung N.K lagi.

Indo mengangguk mengerti.

"Aku pergi dulu ya. Sampai jumpa nanti. Jangan sampai jatuh lagi, ya."

"Eh...iya...iya." Indo masih melihat N.K yang sedang berlari dari kejauhan. Mereka syuting film di dekat penginapan. Kalau S.K itu biasa, setiap kali jalan-jalan pasti bawa peralatan syuting.

Indo lalu merentangkan sayapnya, supaya lebih cepat sampai di kamar Timor.

"Indo mana nih? Pasti dia keasyikan ngobrol." Phil sudah tidak sabar untuk main lagi.

"Tunggu aja dulu. Mungkin dia lagi nunggu lif." Jawab Malay. Mereka mulai menunggu.

"Loh?! Kok kamar kita jadi gelap. Apa mau hujan?"

"Padahal tadi cerah." Ujar Timor.

Tiba-tiba ada suara ketukan dari jendela kamar mereka. "Woy bukain woy. Di atas sini anginnya kencang banget!" Indo yang rupanya mengetuk kamar Malay, sehingga kamar Malay jadi gelap karena sayap Indo.

"Eh kejap." Malay berlari lalu membuka jendelanya lebar-lebar.

Indo mendaratkan dirinya di lantai. "Terima kasih, Malay."

Tiba-tiba telpon berdering. "Kak Indo, itu ada telpon." Timor menunjuk ke saku celananya Indo.

Indo mengangkat telponnya. "Hallo! Bisa saya bicara dengan Indonesia? Apakah benar ini nomornya?" Ucap seorang negara dari seberang sana.

"Ya Indonesia disini. Ini siapa ya?" Jawab Indo sambil bertanya. "Ini aku Australia."

"Ini Aussie (Australia). Azhekkk...nomor baru." Sorak Indo dengan girang. "Eh bisa nggak main ke benua ku. Bosen nih." Pinta Australia.

"Boleh aja. Boleh nggak aku ajak Timor, Malay dan Phil?

"Boleh. Kalau gitu aku juga akan ajak New Zealand (Selandia Baru), Mikronesia, Palau, dan Nugini."

Note: Mikronesia adalah negara kepulauan kecil. Waktu itu pemimpin mereka juga merupakan keturunan dari Indonesia. Sedangkan Palau, terletak antara Indonesia, Malaysia dan Philippines. Jika ingin lebih tau lebih lanjut, sebaiknya konfirmasi ke Mbah Google.

ᴛʜᴇ ᴅᴀɪʟʏ: ᴋɪᴍɪʟꜱᴜɴɢɪᴀ ꜰʟᴏᴡᴇʀTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang