이십오 ♡

456 49 5
                                    

Gambar diatas karya Gabriela_3068. Dah lah lanjut!

***

Bab 25:
Sungguh aku pun tak mengerti.

===

Pagi sudah tiba.

Di kediaman Kalimantan,

"Hari ini mau ngapain ya kira-kira?" Kalbar sedang asyik termenung di teras rumahnya. Pematangan sawah yang indah dan angin sepoi-sepoi, membuat yang merasakannya terasa damai.

"Aha...aku tahu. Lebih aku main ke rumah Kalut saja". Kalbar berdiri dari tempat duduknya dan pergi ke rumah Kalut.

Kalut sedang damainya duduk di ruang tamu sambil menonton televisi. Tidak lupa dengan teh dan kue-kue nya.

Brakkk!

"Assalamualaikum!" Kalsel membuka pintu Kalut sekeras mungkin seakan-akan jika ia membukanya lebih keras lagi, pintu itu akan lepas.

(Author SN : Tidak sopan ya anda.
Kalsel : Maaf Thor 🙏🏻😅).

Spontan Kalut langsung menjawab, "Wa'alaikumusalam, Kenapa sih? Pagi-pagi gini udah seperti mau demo ke gedung DPR. Ada apa?"

"Punya gula tidak? Gulaku habis. Ingin beli, tapi ini tanggal tua." Kalut langsung pergi ke dapur lalu memberikan sedikit gulanya kepada Kalsel.

"Apa segini cukup?" Tanya Kalut memastikan. Kalsel mengambil gulanya dari Kalut. "Cukup...cukup. Terima kasih, Kalut."

Kalut tersenyum, "Sama-sama^^" Kalsel lalu balik lagi ke rumahnya.

"Selamat Pagi, Kalut? Lagi sibuk nggak?" Sapa Kalbar seraya melambaikan tangan. "Selamat pagi juga, Kalbar. Aku sedang tidak sibuk kok." Sahut Kalut kepada Kalbar.

"Bagaimana kalau kita pergi ke tempat Kaltim dan Kalteng. Mereka kan sekarang baru mau menanam ubi lagi. Kalau kita kan sudah kemarin." Kata Kalbar lagi.

"Ayo kita lihat mereka!" Kalut mematikan televisinya dan tidak lupa mengunci rumahnya. "Sudah." Ujar Kalut.

Mereka langsung pergi ke sawahnya Kaltim dan Kalteng.

"Capek. Kamu udah selesai Kalteng? Kalau aku dikit lagi." Tanya Kaltim sedikit berteriak. "Sama. Aku juga sedikit lagi selesai." Jawab Kalteng berteriak juga.

"Hai kalian berdua!" Kalut dan Kalbar baru saja sampai. Kaltim bertanya, "Kalian berdua ngapain disini? Bukankah kalian sudah selesai kemarin?"

"Memang sudah, tapi kami ingin melihat kalian bekerja." Jawab Kalbar. "Oh." Ucap keduanya.

Tidak berapa lama, Kaltim dan Kalteng sedang beristirahat di temani Kalut dan Kalbar.

"Ini kuenya sudah jadi!" Seru Kalsel yang datang sambil membawa kue bolu. "Loh...kapan kalian datang?" Lanjutnya.

"Belum lama. Pantesan tadi minta gula, ternyata mau buat bolu." Ucap Kalut. "Hehehe...ayo semuanya silahkan dimakan. Hati-hati, kuenya agak sedikit panas."

Mereka mengambil satu juring/potong. Mereka meniupnya sedikit. "Jangan ditiup. Nanti karbon oksidanya keluar." Ujar Kalsel memperingati.

"Iya, lupa."

Setelah cukup dingin mereka lalu memakannya. "Bagaimana rasanya?" Tanya Kalsel penuh harap.

"Hum...kuenya tidak enak..." Jawab Kalut. Kalsel tertunduk sedih. "Bagi yang belum mencobanya 😎." Lanjut Kalut lagi.

ᴛʜᴇ ᴅᴀɪʟʏ: ᴋɪᴍɪʟꜱᴜɴɢɪᴀ ꜰʟᴏᴡᴇʀTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang