열셋 ♡

511 70 14
                                    

Bab 13:
Mabar Mobile Legend dan Among Us.

===

"Ok lah kalau begitu. Indo...ayo ikut bersamaku." Ajak Russia. "Tidak. Indies, ayo ikut bersamaku." Sahut Neth tidak mau kalah.

"Aduh, tanganku di tarik-tarik. Di kira tanganku ini permainan 17-Agustusan tarik tambang."

Ok, kita beralih ke PKI.

"Mabar ML yok!" Ajak MPAJA. "Ayok! Tumben ngajak, biasanya aku mulu." Sahut PKI. "Aku mau ikut juga!" Seru Kuya Martial Law.

"Tapi levelku Epic." Ucap PKI. "Ini anak pen pamer apa yak." Jawab MPAJA. "Kan tergantung niat. Kalau niat kita nggak, berarti nggak pamer." Ujar PKI lagi.

Martial langsung menghentikan perdebatan, "Udahlah ayok!" Kedua temannya mengacungkan jempol.

"Lagi loading skuy!" Kata PKI nggak sabar. "Welcome to Mobile Legend!" Mereka bertiga mulai memasuki arena.

MPAJA berkata, "Eh...eh...gile, aku berhasil matiin musuh." "Five Second to enemy."

"Aku juga dong!" Sahut Martial. "Rich of battle."

"Smash them!"

"Eh siapa tuh?" Tanya MPAJA penasaran. Kedua temannya melirik kearah PKI yang lagi serius.

"You has been slain!"

"Pantes diam dari tadi." Ujar MPAJA. "Eh PKI tungguin." Ucap Martial yang melihat temannya yang sebentar lagi akan Booyah//plak//itu Free Fire, yang betul itu Victory.

"Dooble Kill!"

"Triple Kill!

Mereka semua mulai serius dengan gamenya.

"Maniac!"

"Wow...dikit lagi coy!!!" Seru PKI yang kegirangan. "Defeat!"

"Please, cepet kalah! Cepet!" PKI udah nggak sabaran karena...dikit lagi akhir.

"VICTORY"

"Yey Menang! Eh kalean udah belum?" Tanya PKI yang menang duluan.

"Menang!" Seru MPAJA dan Martial bersamaan. "Kita bertiga menang."

"Eh maen Among Us yok." Ajak Martial. "Wokeh." Mereka langsung beralih ke game Among Us.

PKI: Hitam
MPAJA: Merah
Martial: Biru

MPAJA
Ok, kita tunggu.

PKI
Yoi.

Martial
Udah mau mulai. Tunggu kita main berempat? Tapi yang warna putih itu siapa?

MPAJA
Kagak tau.

PKI
Dahlah nggak usah pedulikan.

Permainan dimulai. Di harapkan tidak berisik karena pembagian siapa yang akan jadi Impostor.

"Siapa tau salah satu dari kita itu Impostor." Ujar PKI. PKI tidak sadar, Putih langsung matiin PKI.

"Apa?! Baru mulai dah mati. Siapa yang bunuh woy! Baru nyampe Cafetaria." Kata PKI ngegas.

Martial berlari kearah lain, "PKI dah mati. Aku harus hati-hati siapa tau MPAJA itu Impostor atau mungkin putih."

MPAJA langsung menekan emergency. "Diskusi!"

Martial
Ngaku woy, siapa Impostornya!

MPAJA
Ampun bang jago! Santuy Bang!

Martial
Jangan...jangan, kau Impostornya.

MPAJA
Eh denger ya. Biasanya yang nuduh itu bisa jadi Impostor.

Martial
Tapi dari tadi kamu nggak gerak-gerak?!

MPAJA
Lah aku bingung mau kemana. Tadi PKI mati duluan.

Martial
Dah lah kagak usah bohong. Dah terpojok.

MPAJA
Di bilang bukan aku!

Martial langsung memberikan vote untuk MPAJA. Waktu diskusi habis. MPAJA di buang. "MPAJA bukan Impostor."

"Kan dah ku bilang." Sahut MPAJA. "Berarti si Putih." Seru Martial.

Di Keraton

"Yey, Bang Petrus liat deh Nugini menang main Among Us. Tadi Nugini jadi Impostor untung kagak ketauan." Kata Nugini kesenangan. Nugini manggil Petrus Abang karena, Nugini itu seumuran sama Indo.

"Benarkah? Kamu berhasil matiin siapa?" Jawab Petrus. "Hum gimana ya...aku berhasil matiin Bang PKI."

"Rupanya ketemu temen malah mabar. Nggak apa-apa lah, setidaknya itu anak kagak ngerokok mulu." Kata Petrus.

"Bang Petrus ajarin aku nembak dong." Pinta Nugini. "Jangan, belum cukup umur." Bantah Petrus.

"Tapi Nugini maunya sekarang." Rengek Nugini. "Emang kenapa sih maunya sekarang?" Tanya Petrus yang sudah pusing dengan saudaranya.

"Supaya aku bisa nembak hati seorang negara." Jawab Nugini. 'Kagak nyangka aku, Indo aja kagak nyadar-nyadar kalau ada negara yang suka sama dia. Lah ini...' Gumam Petrus.

Balik lagi ke Indo

'Kenapa dia harus ikut sih.' Neth merasa risih karena Indo harus mengajak Russia juga.

'Yah nggak asik ada si Tiang Listrik Koslet.' Ujar Russia.

"Neth, Rus kalian mau coba?" Tawar Indo. "Ah tidak usah." Jawab Neth dan Rus bersamaan.

'Sumpah...barengan jawabnya.' Gerutu Russia. 'Ngapa barengan sih." Ucap Neth.

Indo sudah selesai makan, "Indies, biar aku saja yang bayar." Tawar Neth. "Tidak. Aku yang akan membayarnya." Elak Russia.

"Aduh, nggak makan pusing, udah makan juga pusing. Apakah ini yang dinamakan serba salah? Ribet ya ternyata." Karena kedua temannya sibuk bertengkar, Indo langsung bayar ke kasir sendiri.

"Indo!" Panggil Palestine. "Selamat datang, Pales." Sapa Indo. "Kenapa Netherlands dan Russia bertengkar?" Tanya Pales bingung.

"Oh...biasa. Pales ayo kita ke atas!" Ajak Indo. Pales pun mengiyakan. Mereka berdua langsung pergi dari tempat itu.

"Sudah menyerahkan saja, Neth. Karena aku yang akan membayar semuanya." Kata Russia. "Oh iya kah. Bagaimana kalau kita tanyakan pada Indies." Sahut Neth.

"Indo...kau mau memilih sia...pa." Russia tidak dapat berkata-kata ketika tidak melihat Indo ada di sana.

" Russia tidak dapat berkata-kata ketika tidak melihat Indo ada di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









ᴛʜᴇ ᴅᴀɪʟʏ: ᴋɪᴍɪʟꜱᴜɴɢɪᴀ ꜰʟᴏᴡᴇʀTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang