십칠 ♡

514 60 68
                                    

Bab 17:
Minta di Traktirin Boleh lah...

===

Keesokan harinya,

"Wah kita udah sampai di Bali!" Seru Indo sambil berlari. "Indonesia!" Panggil Bali seraya melambaikan tangan. Indonesia segera bergegas berlari ke arah Bali.

"Bagaimana kabarmu? Maaf ya aku jarang datang kesini." Kata Indo sambil bergaya lucu. "Iya, aku senang kok kamu bisa datang liburan ini." Sahut Bali dengan senyumannya.

Indo menarik tangan Bali kehadapan teman-temannya. ASEAN tidak dapat ikut karena harus pergi bekerja.

"Teman-teman, perkenalkan ini Bali." Ujar Indo sambil merangkul pundak Bali. "Eh... hai, salam kenal. Selamat datang di pulau ku. Saya harap kalian semua dapat menikmati liburan kali ini."

"Gaes, kalian mau istirahat dulu atau langsung keliling-keliling?" Tanya Indo kepada semua teman-temannya yang ikut.

"Istirahat!"

"Haish...penat lah aku. Bagi lah kita orang rehat dulu." Ujar Malay sambil duduk di jalanan.

"Hm...yelah, Korang biar istirahat dulu." Jawab Indo. "Aip..apesal guna bahasa aku pulak?" Tanya Malay.

"Takpe pon. Lagi pon bukan kau sorang je yang boleh cakap macam tu. Kita kan serumpun. Mestilah ada yang same." Malay berkata lagi, "Indo, boleh tak kau belanja kan kita orang air? Haus lah..."

"Setuju. Aku juga mau." Sahut Phil. "Ya udah. Kalian mau minum apa?"

"Air putih aja! Yang penting minum!" Seru teman-temannya udah kek kagak minum 3 hari.

"Eh kak Indo, Timor nggak jadi air putih deh. Timor mau jus jeruk tapi buahnya jambu."

"Eh aku berubah pikiran. Aku mau es teh manis tapi yang tawar dan hangat." Kata Malay.

"Aku ikut juga. Aku mau sop buah tapi nggak pakai airnya." Kata Phil.

"Mending kagak usah mesen deh." Ucap Indo dengan muka yang tidak puas.

"Eh nggak canda kok." Ujar Malay dan Phil. "Cuma canda kok kak." Sahut Timor.

Indo menghela nafasnya, "Oke akan ku pesan." "Di tunggu!" Ucap semua temannya.

Indo berjalan ke sebuah warung. "Bu, saya pesan sop buahnya satu, jus jeruk satu, es teh manis satu, air kelapa, sama air mineral. Air mineralnya saya ambil sendiri. Tenang saya nggak akan nyolong kok, Bu. Saya kan anak yang baik."

"Iya, dek. Sebentar ya." Jawab ibu tersebut. "Sebentar aku telpon kak PKI dulu." Indo menekan nomor PKI.

Hp PKI berbunyi. PKI lalu mengangkatnya, "Assalamualaikum. Ada apa Indo?" "Wa'alaikumsalam Bang, Indo lagi ada di pulau Bali. Abang datang ya. Penting nih."

"Penting ya. Ya udahlah OTW, Abang nanti datang." PKI mematikan teleponnya dan berpamitan kepada Ayahanda dan Ibunda.

"Ini dek sudah jadi." Kata Ibu penjual warung. "Oh terima kasih. Oh ya Bu, nanti kalau ada orang yang mirip saya suruh orang itu yang bayar ya, Bu." Jawab Indo sambil mengambil sop buahnya Phil.

Indo lalu pergi ke arah Phil. "Phil, nih udah jadi." "Wah, terima kasih Indo. Untung sabar aku nunggu, karena aku yang terakhir. Maaf merepotkan ya Indo. Pasti uang kamu tinggal dikit." Ujar Phil.

"Nggak apa-apa kok. Lagi pula uangku masih utuh. Orang yang bayar bukan aku." Jawab Indo. "Lah?! Terus siapa?"

"Mana nih si Indo?" Ujar PKI sambil mencari adiknya. PKI melihat Indo dari kejauhan.

"Maaf nak." Kata Ibu penjual warung sehingga membuat PKI berhenti berlari. "Kata anak perempuan itu, dan katanya adik yang bayar." Lanjut ibu itu lagi.

"Bayar apa ya Bu?" PKI menggaruk kepalanya. "Karena tadi perempuan itu habis membeli dari sini."

PKI langsung kesel. "Indo, kebangetan emang jadi adik. Pantesan penting, orang minumannya belum di bayar."

"Oh ya Bu, jadi totalnya berapa?" Kata PKI lagi. "Semuanya 76.000 Rupiah." PKI lalu mengeluarkan uang pas. "Terima kasih." Ucap Ibu tersebut. "Sama-sama."

PKI lalu berjalan cepat menuju adiknya. Ketika PKI sudah berada di dekat Indo, PKI langsung menjitaknya.

"Aduh sakit...siapa sih yang menjitakku?" Indo menoleh ke belakang dan melihat PKI. "Kaboor!!!" Jerit Indo sambil berlari ala Naruto.

PKI langsung mengejar Indo. Terjadilah kejar-kejaran seperti Tom and Jerry. Indo berhenti berlari. "Adik nakal. Kirain penting apa ternyata suruh bayar." Omel PKI kepada Indo.

"Hehehe...Abang kan baik, jadi sekali-kali jajanin Indo lah." Kata Indo dengan santuynya. "Sekali-kali...berkali-kali iya. Dah lah Abang pulang dulu."

"Makasih Bang." Seru Indo dengan wajah yang bahagia. "Iya, jagain Timor jangan sampai dia kenapa-kenapa." Pesan PKI. "Iya Bang." PKI lalu balik ke Keraton.

"Kok tumben panas banget hari ini." Keluh Indo sambil mengibas-ngibaskan tangannya. N.K mendekat ke arah Indo, lalu menaruh tangannya di atas kepala Indo supaya panasnya tidak ke Indo lagi.

Bali yang melihat kejadian tersebut langsung menutup mata Timor. "Eh kenapa nih?" Tanya Timor bingung.

Indo menoleh ke arah N.K. "Aku tidak ingin membiarkan kau kepanasan." "Korut, tapi aku jadi tidak enak plus malu." Pipi Indo langsung memerah karena malu.

Setelah beberapa lama mereka beristirahat, Indo dan teman-temannya melanjutkan perjalanannya bersama Bali.






ᴛʜᴇ ᴅᴀɪʟʏ: ᴋɪᴍɪʟꜱᴜɴɢɪᴀ ꜰʟᴏᴡᴇʀTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang