🌿↷Chapter 42↶🌿

298 46 8
                                    

Balik lagi ke Sekolah Para Negara.

N.K kembali duduk di kursinya dan memakan makanannya. "Kau kenapa, N.K? Sebelum kau pergi tadi, wajahmu tidak pucat begitu." Tanya Macau yang bertanya duluan.

N.K mengangkat sedikit kepalanya. "Tidak ada apa-apa." Seperti biasa ia menjawab dengan singkat.

Suasana di meja itu menjadi hening sampai bel masuk berbunyi. N.K merapikan mejanya lalu membuang sampah-sampah pada tempat sampah yang tersedia.

N.K merogoh-rogoh saku celananya dan mendapati sebuah jepitan rambut yang tadinya ingin ia berikan kepada Indonesia.

Tanpa berfikir panjang lagi, N.K langsung membuang jepitan rambut tersebut ke dalam tempat sampah. "Percuma aku membelinya." N.K langsung berlari ke dalam kelasnya untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.

Sedangkan anak-anak Asia Tenggara baru saja mendapatkan waktu Istirahat. Walaupun ada satu hari dimana semua kelas dapat waktu istirahat yang sama.

"Yeayy! Kali ini Brunei mau jajanin kita!" Seru Phil sambil menepuk bahu kanan Brunei.

"Iya-iya, kan aku udah janji tadi."

"Oh asyik! Setidaknya aku bisa mengirit uang jajanku." Sahut Laos sambil memastikan uang jajannya.

"Ah iya benar juga ya. Kakakku masih belum mengirimkan aku uang jadinya aku harus banyak ngirit. Tapi untung Brunei mau jajanin. Aku jadi tertolong." Ucap Myanmar ikut-ikutan.

"Nggak mungkin kan kalau aku terus terus ngikutin kalian. Begini aja deh, mending aku kasih uang sama rata ke kalian. Kecuali ke Singa."

"Oh nggak apa-apa. It's okay. Aku ngerti kok." Jawab Singa dengan santuy.

"Hm...iya-iya..."

Skip pas di kantin.

"Hai guys! Aku dah balik." Sapa Thailand yang datang bersama dengan Vietnam. "Oh hai kalian. Cepet amat dah perasaan." Cambodia lalu menyuruh Vietnam duduk di sebelahnya. "Ah...iya nih, untung masih belum rame banget. Soalnya anak-anak Eropa masih banyak yang belum keluar."

"Oh." Jawab Cambodia seadanya.

"Apa kau mau mampir terlebih dahulu, Pales?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kau mau mampir terlebih dahulu, Pales?"

Pales tersenyum sambil menggeleng, "Maaf bukannya aku ingin menolak, tapi aku harus pulang sekarang."

"Pales, janji yang tadi...kau harus mengingatnya..."

"Aku akan berusaha."

Pales lalu berjalan lurus meninggalkan tempat dimana ia dan Indonesia bermain tadi.

NTB lalu menyenggol lengan kanan Indo. "Indo, kau suka dengan Pales ya?" Tebaknya.

"Eh tidak...aku tidak suka dengannya."

ᴛʜᴇ ᴅᴀɪʟʏ: ᴋɪᴍɪʟꜱᴜɴɢɪᴀ ꜰʟᴏᴡᴇʀTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang