"Jadi kafe ini milikmu Jeonghan-ssi?" Tanya Seungcheol sambil menyeruput ice americano miliknya.
"Ehm." Jawab Jeonghan singkat.
"Dan mereka berdua, pegawai barumu?" Tanya Seungcheol sambil menunjuk dua orang laki-laki yang berdiri bersama Seungkwan di meja kasir. Entah apa yang sedang mereka bicarakan. Mungkin, urusan pekerjaan.
"Ehm, yang berwajah bule itu bernama Vernon, seorang beta dari Amerika, dan yang berambut gaya mullet itu Minghao, dia omega, dari China."
"Oh, pantas saja aku mencium bau omega tadi."
"Bukan dariku?"
"Aku tahu kau bisa mengendalikan feromonmu itu Jeonghan-ssi."
"Mengenai bos sekaligus temanmu itu, aku belum pernah bertemu dengannya, meskipun perusahaan kita sering bekerja sama."
"Benarkah? Sebenarnya dia lebih ke junior bukan teman, dia dua tahun lebih muda daripada kita. Aku mengenalnya sejak SMA." Jeonghan mengangguk mengerti.
"Lalu kenapa dia tak pernah datang ke meeting kita?" Tanya Jeonghan kemudian.
"Dia takut bertemu dengan real-omega. Memang dia sangat tertutup."
"Dia takut bertemu dengan real-omega?"
"Hm, dia memiliki Wolf, tidak sepertiku atau pun Dokyeom." Jawab Seungcheol, dia memang mengenal Dokyeom dan Jisoo karena sering bertemu di meeting perusahaan mereka.
"Kau tahu kan? Alpha ada 3, real-alpha, alpha dan sub-alpha. Untuk sub-alpha sendiri, sepertiku, ayahku adalah seorang alpha dan ibuku adalah beta. Feromon dan penciumanku tidak terlalu kuat. Dan alpha, seperti Dokyeom, kurasa, ayahnya adalah seorang alpha dan ibunya seorang sub-alpha, feromon dan penciumannya cukup kuat, ia bahkan bisa mencium bau seorang sub-omega sepertimu, sedangkan aku tidak terlalu, terlebih lagi, kau mengendalikan feromonmu."
"Ehm, aku pernah bertanya pada Dokyeom." Sela Jeonghan.
"Dan untuk kasus seperti bosku, dia adalah real-alpha. Tuan Kim, ayahnya, seorang real-alpha juga, dan ibunya seorang alpha. Mungkin kalau ibunya seorang beta atau omega, dia akan menjadi seorang alpha seperti Dokyeom. Tapi, tidak. Kedua orang tuanya adalah alpha. Dia sangatlah mendominasi."
"Wah, itu kenapa dia takut bertemu dengan real-omega? Dia takut Wolf-nya keluar?" Tanya Jeonghan menerka-nerka.
"Iya, tiga tahun lalu pernah kejadian saat perjalanan bisnis ke China. Ada real-omega yang sedang heat di sana. Dan bosku tidak bisa mengendalikan Wolf-nya, ia keluar dan benar-benar sulit di kendalikan. Itulah mengapa sejak saat itu ia tak ingin bertemu orang sembarang."
"Atau mungkin, real-omega itu heat karena ada bosmu?"
"Mungkin, itu bisa terjadi juga. Saat meeting, ia tak apa, tapi beberapa saat kemudian ia mulai heat, ia mengeluarkan luna-nya. Aku tidak mengira bahwa kejadian seperti itu akan tepat terjadi di depanku."
"Maksudmu, mereka melakukan... Hal itu?"
"Tidak Jeonghan-ssi. Mana mungkin. Waktu itu bosku langsung keluar dari ruangan, aku mengejarnya. Dan saat menemukannya, wolf-nya sudah keluar."
"Owh, aku pikir.." Ucap Jeonghan, ia kemudian tersenyum malu.
"Lalu bagaimana dengan omega?"
"Omega? Sama, ada tiga, real-omega, omega, dan sub-omega sepertiku." Seungcheol mengangguk mengerti.
"Untuk sub-omega sepertiku, sama sepertimu, feromon dan penciumanku tidak terlalu kuat, aku sudah pernah memberitahumu, ayahku adalah beta dan ibuku omega kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
my real-alpha
FanfictionMINWON • COMPLETED Omegaverse Fanfiction Seorang real-omega bernama Jeon Wonwoo dijodohkan oleh mendiang ayahnya dengan seorang real-alpha bernama Kim Mingyu, sementara dirinya menyimpan perasaan untuk alpha lain. Wonwoo tidak bisa menolaknya, ia ha...