lima puluh [end]

5.8K 226 19
                                    

Tahun kelima, Shim dan Jung bahkan sudah memasuki sekolah mereka, dengan Mingyu yang membelikan mobil dan mencari supir untuk Wonwoo setiap harinya mengantar Shim dan Jung. Mengingat bahwa dirinya semakin disibukkan dengan perusahaannya yang kian membesar.

Tapi Mingyu sempat mengambil cuti selama seminggu demi menepati janji yang dulu ia buat dengan Wonwoo dan setahun lalu ia buat dengan kedua putranya. Keluarga Kim, kini sedang berada di kereta menuju desa Flam, setelah melakukan perjalanan lebih dari dua puluh jam di pesawat, mereka kini sedang duduk manis di kereta tersebut menuju tempat semua hal dari Mingyu dan Wonwoo di mulai.

Shim dan Jung tak berhenti menatap keluar jendela kereta tersebut. Memuji dengan pemandangan yang mereka lihat. "Appa, itu apa namanya?" Tanya Shim sembari menunjuk keluar bebatuan yang tinggi menjulang dengan pepohonan dan rerumputan di atasnya.

Mingyu mendekat. "Itu tebing Shim." Jawabnya.

"Hyung, setelah kita pulang, kita bisa menceritakan semuanya pada teman-teman kita." Ucap Jung yang duduk di seberang Shim. Shim mengangguk antusias dengan hal tersebut. Mereka kembali mengamati keluar jendela dan semakin terpana dengan pemandangan yang mereka dapatkan.

"Mingyu." Panggil Wonwoo dan membuat Mingyu menatap orang yang duduk di seberangnya. "Apa kita akan tinggal di rumah itu lagi selama di sana?" Tanyanya.

"Iya, aku sudah menghubungi Esban." Jawabnya dan Wonwoo mengangguk mengerti.

Melakukan perjalanan selama tiga jam, akhirnya mereka sampai di stasiun kereta Flamsbana. Keluarga Kim turun dari kereta tersebut yang langsung di sambut oleh keluarga Esban yang sudah menunggunya.

"Shim, Jung, beri salam. Ini Esban Samchon, Eir Imo dan Einar hyung." Ucap Wonwoo. Kedua anaknya kemudian membungkuk dan memberi salam.

"They're so cute." Ucap Eir sembari berjongkok dan mencubit gemas kedua pipi Dae twin. "The last time I visited them when they're still in inkubator. And now they're already this big. Oh my god.." Lanjutnya sembari mengelus pipi Dae twin. Wonwoo dan Mingyu hanya tersenyum menanggapinya.

Mereka kemudian berjalan sekitar lima menit dari stasiun tersebut ke desa Flam, yang langsung di sambut oleh para penduduk di sana. Mingyu dan Wonwoo memperkenalkan kedua anak mereka, para penduduk tak berhenti memberikan selamat kepada Minwon dan mengatakan bahwa kedua anak mereka menggemaskan dan tampan.

Hari pertama dan kedua keluarga Kim di sana, mereka menghabiskan waktu bersama keluarga Esban dan penduduk yang lain. Bahkan para penduduk membuat pesta kecil-kecilan di malam kedua untuk menyambut Keluarga Kim dan sebagai ucapan selamat atas kelahiran Shim dan Jung.

Hari ketiga, Mingyu meminjam mobil Esban dan membawa keluarganya untuk pergi ke Stegastein viewpoint. Setelah melakukan perjalanan tiga puluh menit dengan menyusuri jalan yang berkelak-kelok, mereka sampai. Kini keluarga Kim sedang berdiri di ujung jembatan Stegastein.

"Appa, oemma.. Bagus sekali.." Ucap Jung dengan menampilkan wajah gembiranya. "Hyung, lihat itu." Lanjutnya sembari menunjuk tebing tinggi yang ada di depan mereka.

"Jung-ah, lihat itu juga.." Shim menunjuk kapal yang ada di bawah, sedang berlayar di sungai. "Appa, bisakah kita naik itu?" Tanyanya.

"Besok Appa akan mengajak kalian naik itu." Jawab Mingyu yang mendapat teriakan gembira dari kedua putranya.

Mereka menikmati pemandangan yang ada di depan mereka, mengambil beberapa foto dengan bantuan turis yang lain yang ada di sana. Mingyu melingkarkan tangannya di pinggang Wonwoo yang berdiri di sampingnya. Mereka saling menatap dan tersenyum, setelah enam tahun, akhirnya mereka bisa kembali ke tempat tersebut dengan dua buah hati mereka yang tak berhenti mengucapkan kalimat keindahan karena pemandangan yang ada di depan mereka.

my real-alphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang